Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bandung > Artikel
PAYLATER DENGAN SEGUDANG RESIKONYA
Wahyu Kristianto
Senin, 24 Oktober 2022   |   86968 kali

Siapa yang tidak tahu paylater? Tentu hampir semua orang mengetahui tentang sistem pembayaran yang satu ini, Yups! Betul paylater adalah sistem pembayaran yang ditunda, dengan kata lain kita bisa membeli barang tanpa harus membayar langsung tapi sebagai gantinya tiap kita membayar tiap bulan beserta bunganya.

Juru bicara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot menjelaskan bahwa paylater adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa. Pada dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi di kemudian hari.

Terlihat simple memang bahkan sangat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan dan wishlist (keinginan) kita. Tapi paylater juga bisa menyebabkan “Kecanduan”. Wah, padahal hanya sebuah sistem pembayaran tapi kok bisa jadi candu, ya? Jelas ini bisa terjadi karena kemudahan dalam transaksinya, kebiasaan mengklik setuju tanpa membaca secara detail konsekuensi bunga dan denda keterlambatan padahal hal itu sudah dijelaskan dalam persyaratan saat mengajukan paylater, serta gaya hidup konsumtif masyarakat yang tinggi.

Paylater juga bisa menyebabkan resiko lainnya, yaitu:

1.      Pengaturan Keuangan Terganggu

Kemudahan fitur paylater seringkali menjadi penyebab terganggunya pengaturan keuangan pribadi karena adanya cicilan yang datang. Seringkali, dana yang kita sisihkan untuk mmebayar cicilan terpakai guna memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak, hal ini mengakibatkan tidak mampu membayar cicilan.

2.      Ada Biaya yang Tidak Disadari

Dalam menggunakan paylater tanpa kita sadari ada biaya lain yang ikut aktif seperti biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya. Hal ini yang akan memberatkan kita setiap kali tagihan datang.

3.      Perilaku Konsumtif Berlebih

Penggunaan paylater secara tidak kita sadari juga mampu menimbulkan dorongan belanja yang implusif. Diri kita akan lebih mudah tergiur dalam melihat diskon dan tawaran menarik lainnya.

4.      Peretasan Identitas

Resiko ini mungkin tidak disadri, tapi peretasan atau pencurian identitas ini bisa dan mungkin terjadi meskipun sudah ada keamanan yang tinggi dari pihak platformnya. Tapi, siapa yang tahu masih banyak orang jahat yang meretas data dan menyalah gunakannya.

 

Sebenarnya, tidak salah menggunakan paylater hanya saja “Bijak” lah dalam menggunakannya. Jangan sampai hanya karena nafsu belanja kita sehingga menggunakannya tanpa pikir panjang. Gunakanlah seperlunya, jika dirasa barang atau keperluan tersebut bisa dinanti maka menambunglah terlebih dahulu apalagi hanya sekedar keinginan kita semata mending tahan deh.

Ayo, mulailah bijak dalam menggunakan kemudahan transaksi paylater untuk kondisi keuangan kita yang lebih stabil lagi.



Sumber:

Kompas Media. (2021, Juni 16). Apa Itu Paylater? Simak Definisi, Contoh, dan Tips agar Tak Terjebak. Retrieved from Kompas.com: https://money.kompas.com/read/2021/06/16/055201226/apa-itu-paylater-simak-definisi-contoh-dan-tips-agar-tak-terjebak?page=all

Kompas Media. (2022, Mei 7). Benarkah Paylater Bikin Candu dan Utang Menumpuk? Begini Kata Ekonom. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/07/203000965/benarkah-paylater-bikin-candu-dan-utang-menumpuk-begini-kata-ekonom

Nizarisda, A. H. (2021, Mei 31). Waspadai 4 Risiko Ini jika Kamu Terlalu Mengandalkan Fitur Pay Later. Retrieved from Parapuan: https://www.parapuan.co/amp/532719178/waspadai-4-risiko-ini-jika-kamu-terlalu-mengandalkan-fitur-pay-later?page=3

 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini