Siapa yang
tidak tahu paylater? Tentu hampir semua orang mengetahui tentang sistem
pembayaran yang satu ini, Yups! Betul paylater adalah sistem
pembayaran yang ditunda, dengan kata lain kita bisa membeli barang tanpa harus
membayar langsung tapi sebagai gantinya tiap kita membayar tiap bulan beserta
bunganya.
Juru bicara OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot menjelaskan bahwa paylater
adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa. Pada
dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang
yang wajib dilunasi di kemudian hari.
Terlihat simple
memang bahkan sangat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan dan wishlist (keinginan)
kita. Tapi paylater juga bisa menyebabkan “Kecanduan”. Wah,
padahal hanya sebuah sistem pembayaran tapi kok bisa jadi candu, ya? Jelas ini
bisa terjadi karena kemudahan dalam transaksinya, kebiasaan mengklik
setuju tanpa membaca secara detail konsekuensi bunga dan denda keterlambatan
padahal hal itu sudah dijelaskan dalam persyaratan saat mengajukan paylater,
serta gaya hidup konsumtif masyarakat yang tinggi.
Paylater juga bisa menyebabkan resiko lainnya, yaitu:
1.
Pengaturan Keuangan Terganggu
Kemudahan
fitur paylater seringkali menjadi penyebab terganggunya pengaturan
keuangan pribadi karena adanya cicilan yang datang. Seringkali, dana yang kita
sisihkan untuk mmebayar cicilan terpakai guna memenuhi kebutuhan yang lebih
mendesak, hal ini mengakibatkan tidak mampu membayar cicilan.
2.
Ada Biaya yang Tidak
Disadari
Dalam
menggunakan paylater tanpa kita sadari ada biaya lain yang ikut aktif
seperti biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya. Hal ini yang akan
memberatkan kita setiap kali tagihan datang.
3.
Perilaku
Konsumtif Berlebih
Penggunaan
paylater secara tidak kita sadari juga mampu menimbulkan dorongan
belanja yang implusif. Diri kita akan lebih mudah tergiur dalam melihat diskon
dan tawaran menarik lainnya.
4.
Peretasan
Identitas
Resiko
ini mungkin tidak disadri, tapi peretasan atau pencurian identitas ini bisa dan
mungkin terjadi meskipun sudah ada keamanan yang tinggi dari pihak platformnya.
Tapi, siapa yang tahu masih banyak orang jahat yang meretas data dan menyalah
gunakannya.
Sebenarnya,
tidak salah menggunakan paylater hanya saja “Bijak” lah dalam
menggunakannya. Jangan sampai hanya karena nafsu belanja kita sehingga
menggunakannya tanpa pikir panjang. Gunakanlah seperlunya, jika dirasa barang
atau keperluan tersebut bisa dinanti maka menambunglah terlebih dahulu apalagi
hanya sekedar keinginan kita semata mending tahan deh.
Ayo, mulailah bijak
dalam menggunakan kemudahan transaksi paylater untuk kondisi keuangan
kita yang lebih stabil lagi.
Sumber:
Kompas Media. (2021, Juni 16). Apa
Itu Paylater? Simak Definisi, Contoh, dan Tips agar Tak Terjebak. Retrieved
from Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2021/06/16/055201226/apa-itu-paylater-simak-definisi-contoh-dan-tips-agar-tak-terjebak?page=all
Kompas Media. (2022, Mei 7). Benarkah Paylater
Bikin Candu dan Utang Menumpuk? Begini Kata Ekonom. Retrieved from
Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/07/203000965/benarkah-paylater-bikin-candu-dan-utang-menumpuk-begini-kata-ekonom
Nizarisda, A. H. (2021, Mei 31). Waspadai 4
Risiko Ini jika Kamu Terlalu Mengandalkan Fitur Pay Later. Retrieved from
Parapuan: https://www.parapuan.co/amp/532719178/waspadai-4-risiko-ini-jika-kamu-terlalu-mengandalkan-fitur-pay-later?page=3