Tanpa disadari di era modern yang serba canggih ini, manusia jadi
mudah sekali memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dari generasi atas sampai generasi
Z semua mulai berbondong-bondong ikut merasakan kemudahan ini. Tapi, dibalik
kemudahan yang tersaji ada dampak buruk yang timbul, apa itu? Perilaku
konsumtif.
Tak banyak yang tahu bahwa mereka sudah masuk ke dalam perilaku
tersebut. Lalu apa itu perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku
atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan
yang matang. Sedangkan menurut Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan
bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam
membeli suatu barang.
Dilihat dari definisi dan penjelasan di atas perilaku tersebut
harus dihindari, mengapa demikian? Karena memiliki beberapa kerugian, yaitu:
-
Pengeluaran uang belanja yang
membludak, padahal hanya untuk barang yang tidak penting.
-
Nafsu belanja yang sulit dikontrol.
-
Perilaku boros dan hedonisme yang
mulai timbul dan sulit dikontrol.
-
Adanya kecemburuan sosial lantaran
melihat gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan
keinginan untuk meniru dan membelinya.
-
Mengurangi kesempatan menabung.
-
Cenderung tidak mampu menyiapkan
kebutuhan mendatang.
-
Tidak memiliki dana darurat
-
Sulit membedakan antara keinginan
dan kebutuhan
Masih banyak lagi dampak negatif dari perilaku konsumtif ini. Jadi, masih kah kita terus bertahan dan tidak menyadari perilaku konsumtif ini? Yu, mari kita benahi gaya hidup dan perilaku kita untuk kehidupan dan kematangan keuangan yang lebih baik. Manfaatkan kemudahan yang ada untuk upgrade diri bukan malah downgrade. Karena, kita yang merasakan baik buruknya perilaku konsumtif ini bukan orang lain.
Teks oleh: Sovi Soviati