Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artificial Intelligence
Ajeng Hanifa Zahra Caesar Aprilia
Senin, 18 September 2023   |   5774 kali

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, pemrosesan bahasa alami, dan pengambilan keputusan.

Pengembangan AI dimulai sejak tahun 1950-an, ketika John McCarthu, Marvin Minsky, dan para ilmuwan lainnya di Massachuassets Institute of Technology (MIT) membentuk kelompok penelitian untuk mempelajari tentang kecerdasan buatan. Mereka menciptakan program-program komputer yang dapat meniru kemampuan manusia, sepertu pemrosesan bahasa alami dan permainan catur.

Pada tahun 1956, McCarthy mengadakan konferensi pertama tentang AI, yang dikenal sebagai Dartmouth Conference, yang menjadi tonggak awal perkembangan AI sebagai bidang ilmu yang mandiri. Pada konferensi ini, para ilmuwan sepakat untuk memusatkan perhatian mereka pada pembangunan program-program komputer yang mampu "mempelajari" dan "berpikir" seperti manusia.

Namun, pada tahun 1970-an, perkembangan AI terhenti karena kendala teknis dan keuangan yang besar. Baru pada tahun 1980-an, teknologi komputer semakin maju, dan perkembangan AI kembali berkembang pesat. Pada tahun 1997, sebuah program komputer Bernama Deep Blue buatan IBM berhasil mengalahkan juara catur, Garry Kasparov.

Pada dekade terakhir, perkembangan AI semakin pesat, terutama dengan munculnya teknologi deep learning dan neural network yang memungkinkan komputer belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya secara mandiri. Saat ini, AI telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kendaraan otonom, pengenalan suara dan wajah, asisten virtual, dan banyak lagi.

Penggunaan Artificial Intelligence dalam Kehidupan Modern

  1. AI telah membuktikan kemampuannya untuk mempercepat penelitian ilmiah di berbagai bidang, seperti biologi, fisika, kimia, dan astronomi Dalam biologi, AI dapat mengola data genomik besar-besaran untuk mengidentifikasi pola-pola yang relevan dalam penyakit dan proses biologis. Dalam fisika, AI digunakan untuk menganalisis data dari eksperimen partikel tingkat tinggi dan memodelkan fenomena kompleks dalam fisika dasar. Di bidang kimia, AI dapat memprediksi sifat-sifat molekuler dan merancang senyawa-senyawa baru dengan potensi farmasi. Selain itu, dalam astronomi, AI memungkinkan pengolahan dari teleskop luar angkasa dan pengenalan objek langit yang belum teridentifikasi. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, penelitian ilmiah menjadi lebih efisien dan mampu mengeksplorasi domain pengetahuan yang lebih luas dan dalam.
  2. Beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Google, Microsoft, dan Amazon, menggunakan AI dalam produk dan layanan mereka, seperti pencarian web, pengenalan suara dan wajah, dan penerjemahan bahasa. Misalnya, dalam mesin pencari Google, AI digunakan untuk menyempurnakan hasil pencarian, menyarankan pertanyaan, dan memahami bahasa manusia. Amazon menggunakan AI dalam rekomendasi produk yang disesuaikan dengan preferensi pelanggan, serta dalam proses otomatisasi di pusat distribusinya. Microsoft telah memanfaatkan AI dalam rekomendasi produk yang disesuaikan dengan preferensi pelanggan, serta dalam proses otomatisasi di pusat distribusinya. Selain itu, Perusahaan teknologi besar juga menggunakan AI untuk mengembangkan asisten virtual, seperti Siri oleh Apple dan Alexa oleh Amazon yang dapat membantu pengguna dengan berbagai tugas, termasuk pencarian informasi, pengaturan jadwal, dan kontrol perangkat rumah pintar. Dengan demikian, AI telah mengubah cara perusahaan teknologi besar berinteraksi dengan penggunanya dan meningkatkan efisiensi serta kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan.
  3. AI juga digunakan dalam bidang keamanan siber dan keamanan nasional. Dengan teknologinya, dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi ancaman dan menemukan korelasinya dengan potensi risiko secara cepat. Praktik deteksi otomatis ini akan mampu meminimalisir human error selama proses berlangsung. AI sendiri dilatih untuk memproses sejumlah besar data sehingga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ancaman dunia siber atau dunia maya. Dengan pemahaman tersebut, AI dapat menunjukkan berbagai risiko keamanan siber, seperti tautan yang mencurigakan, sebelum menentukan solusi yang tepat.
  4. Dalam bidang kesehatan, AI dapat diandalkan untuk melakukan diagnosis penyakit dan perawatan pasien. Bahkan, ketepatan yang dapat dilakukan oleh AI lebih akurat daripada yang dilakukan oleh dokter spesialis. Dengan pemograman yang konsisten, AI juga dapat melakukan banyak kasus dalam satu waktu, sangat jauh berbeda dengan kemampuan manusia yang memiliki batas. AI juga dapat membantu dokter dalam memutuskan strategi terapi yang tepat dan memperkirakan kemungkinan hasil yang berbeda.
  5. Pengembangan robot humanoid atau robot yang menyerupai manusia adalah salah satu bidang AI yang berkembang pesat. Beberapa robot humanoid telah diciptakan untuk membantu dalam pekerjaan industri, seperti proses produksi dan logistik. Salah satu contoh robot humanoid yang terkenal adalah ASIMO yang dikembangkan oleh Honda berbentuk manusia dengan tinggi sekitar 130 cm. Robot ini memiliki kemampuan untuk berjalan, berlari, dan bahkan menari dengan sangat lancar. ASIMO juga dilengkapi dengan berbagai sensor dan kamera yang memungkinkannya untuk mengenali objek dan orang disekitarnya, serta berinteraksi dengan manusia. Sebagai salah satu pencapaian terkemuka dalam teknologi robotik, ASIMO telah digunakan dalam berbagai acara promosi dan pendidikan, serta sebagai alat penelitian dalam pengembangan robot humanoid yang lebih canggih.

Keuntungan dan Risiko Artificial Intelligence

Keuntungan utama dari penggunaan kecerdasan buatan ini adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang. AI dapat memproses data secara cepat dan akurat, mengidentifikasi pola yang sulit dideteksi oleh manusia, dan mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang mendalam. Ini dapat menghasilnya penghematan waktu dan biaya, serta meningkatkan kualitas layanan produk. Selain itu, AI dapat digunakan untuk menjalankan tugas-tugas berulang secara otomatis, memungkinkan manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif, dan berpikir strategis.

Di sisi lain, risiko utama yang terkait dengan AI adalah potensi kehilangan pekerjaan manusia akibat otomatisasi. Ketika tugas-tugas rutin digantikan oleh AI, pekerja manusia dalam beberapa sektor mungkin kehilangan pekerjaan mereka. Selain itu, kekhawatiran tentang privasi dan keamanaan data juga muncul karena AI dapat digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan data pribadi dalam skala besar. Dalam pengembangan dan penggunaan AI, perlu ada perhatian yang memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.

Cara Manusia Mengimbangi Artificial Intelligence

Untuk mengimbangi hal tersebut, manusia perlu mengembangkan kemampuan yang tidak dapat ditiru oleh AI, yaitu empati, kreativitas, dan kecerdasan emosional. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan tersebut:

  1. Pelajari keterampilan yang memerlukan kecerdasan emosional dan kreativitas, seperti seni, musik, dan sastra. Mengembangkan keterampilan tersebut dapat membantu manusia mempertahankan keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi.
  2. Tingkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan memahami banyak perspektif. Kemampuan ini dapat membantu manusia dalam bekerja sama dengan AI dan membuat keputusan yang lebih baik.
  3. Pelajari tentang teknologi AI dan bagaimana ia dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Dengan memahami teknologi AI, manusia dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang cara menggunakan dan mengintegrasikan teknologi AI dalam pekerjaan.
  4. Pelajari tentang isu-isu etika dan privasi yang terkait dengan penggunaan teknologi AI. Manusia perlu mempertimbangkan dampak penggunaan teknologi AI pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
  5. Berpikir kritis dan kreatif dapat membantu manusia dalam mengembangkan solusi yang baru dan inovatif untuk masalah yang kompleks. Hal ini juga dapat membantu manusia dalam mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat ditangani oleh AI.
  6. Tingkatkan keterampilan analitis untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif. Dengan mengembangkan kemampuan ini, manusia dapat memahami data dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam menghadapi masalah yang kompleks.

Dalam bekerja dengan AI, penting untuk memahami bahwa AI hanya alat dan bukan solusi sempurna sehingga manusia perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang tidak dapat ditiru oleh AI. Hal ini akan membantu manusia mempertahankan keunggulannya dan menggunakan AI secara bijak untuk meningkatkan efisiensi, kinerja bisnis, serta menghasilkan pandangan baru yang dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini