Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang
diselenggarakan yang diselenggarakan di bali pada tanggal 15-16 November 2022
menjadi puncak dari rangkaian acara G20 yang berlangsung sejak setahun ke belakang
mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” dengan tema ini Indonesia
mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung untuk pemulihan Bersama serta
tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. G2o adalah forum Kerjasama multilateral
yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa yaitu Afrika Selatan, Amerika
Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia,
Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki,
Indonesia, dan Uni Eropa.
Momentum Presidensi G20 Indonesia kemarin
sangat dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama oleh pemerintah dan
kalangan dunia usaha. Kabar baiknya banyak negara yang sudah menyatakan minat
untuk bergabung dalam proyek-proyek strategis Indonesia mulai dari sektor
transportasi, energi hingga pembangunan jalan tol. Proyek-proyek yang sudah
disepakati dalam KTT Indonesia antara lainnya yaitu
1. Proyek pertama adalah MRT di G20 kemarin gak tanggung-tanggung
Indonesia berhasil menggaet Jepang dan Korea Selatan dalam proyek pembangunan
MRT di Jakarta langsung Mou dengan 3
negara tersebut di Bali disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi dan PLT Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Jepang sepakat untuk
investasi di pembangunan MRT Jakarta East West Line Fase 1 rutenya adalah dari
Tomang, Dukuh Atas, Senin Perintis hingga Medan Satria, sedangkan Inggris investasi MRT Jakarta East West Line Fase 1
dan LRT Jakarta dengan nilai investasi sebesar 1,2 miliar dolar Amerika, lalu Korea
Selatan investasi MRT Fase 4 dengan rute ke Fatmawati sampai Kampung Rambutan
2. Tol Trans-Sumatera pemerintah Indonesia dan
pemerintah Turki juga sudah MOU untuk pembangunan jalan tol trans-sumatera yang
dilakukan langsung oleh Direktur operasi PT Hutama Karya langsung dengan Wakil
Presiden Dewan Direksi ERG Group dari Turki Insaat
Ticaret ve Sanayi Mustafa Sani Erbilgin yang disaksikan langsung oleh
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Alasan memilih Turki menjadi negara mitra pada
proyek ini adalah karena Turki berpengalaman dan memiliki penguasaan teknologi
yang Advan dalam pembangunan jalan tol
3. Proyek transisi energi seperti yang sudah
disampaikan Indonesia juga dapat pendanaan proyek berbasis energi terbarukan
untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik teknologi hingga pemensiunan
PLTU dari negara-negara G20 senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat atau
sekitar 311 Triliun Rupiah. Investasi ini juga dalam rangka mempercepat
pelaksanaan transisi energi di Indonesia bahkan dia Infes langsung oleh
presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa bersama kita memobilisasi 20 miliar
Dolar dalam pengembangan energi terbarukan dan mendukung transisi energi untuk
menjauhi batubara . Selain itu Jepang Amerika Serikat Norwegia dalam 6 bulan ke
depan akan membantu Indonesia untuk membuat rencana investasi komprehensif
dalam payung yang bernama just energy Transition Partnership untuk mencapai net
Zero emission
4. Pemensiunan PLTU. PLN mendapatkan dukungan
langsung dari Asian Development Bank (ABD) untuk memensiunkan dini PLTU lewat
skema yang bernama energi transition
mechanism (ETM) SUDAH MOU juga kemarin terkait penjajakan pensiun Dini
PLTU pertama yang dimiliki produsen listrik swasta yaitu PLTU Cirebon-1 Mou nya
dilakukan sekaligus peluncuran ETM Country Platform dan dihadiri langsung oleh
Presiden Masatsugu Asakawa dan direktur utama PLN Darmawan prasodjo presiden
direktur Cirebon Electric Power (CEP)
Hisahiro Takeuchi dan CEO Indonesia Invesment Authority (INA) Ridha D.M
Wirakusumah
5. Proyek bisnis hidrogen dan amonia ini oleh Pertamina dan perusahaan energi
terbesar asal Arab Saudi aramco yang teken kerjasama di proyek penyediaan
hidrogen dan amonia untuk MOU nya sendiri dilakukan langsung oleh Dirut
Pertamina nicke Widyawati dan Mohammed Y. Al
Qahtani untuk Pertamina sendiri Memang sedang mengembangkan program dekarbonisasi melalui Carbon
Capture, Utilization, and Storage(CCUS), jadi harapannya dengan adanya
penyediaan hidrogen dan ammonia ini bisa memainkan peran kunci dalam ekonomi
netral iklim di masa depan dan memungkinkan pembangkit listrik bebas emisi
untuk transportasi berat pemanasan sampai seluruh proses industrinya
6. proyek
bisnis kilang minyak di Tuban ini mencakup kerjasama oleh Pertamina New and
Renewable energi (Pertamina NRE) yang
merupakan stakeholding Pertamina NRE dengan perusahaan listrik asal Arab Saudi,
ACWA power yang resmi melakukan Joint Development Agreement (JDA) terkait
penyediaan pembangkit tenaga listrik uap dan air pada proyek Grass Root
Revinery and Petrochemical (GRR&P) di Tuban Jawa Timur dan tanda tangan ini
dilakukan langsung oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro hari dan Saputra
dan CEO ACWA Power tidak dipakai dalam acara di G20. Proyek ini tujuan
dibangunnya adalah untuk memenuhi kebutuhan dari GRR&P tersebut di mana di
Join Agretment kemarin sudah di sepakati kerja sama yang meliputi pembangkit
listrik kapasitas 575 MW, pembangkit uap berkapasitas 3288 ton per jam, dan
desalinasi air dengan kapasitas 12000 ton per jam jadi nggak main-main ya
jumlah proyek yang sudah teken dill di G20 kemarin dari segi jenis proyek
bahkan sampai jumlah atau nilai proyek tersebut
Pemerintah Indonesia benar-benar
memanfaatkan momentum ini tidak hanya mengenalkan Indonesia ke Kancah
mancanegara tapi juga untuk memastikan kerjasama multilateral untuk menjalankan
proyek strategis Demi kemajuan Indonesia dimasa mendatang (Sltr)
(Dicarikan
dari berbagai sumber di media sosial)