Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Refleksi Peringatan Hari Keluarga Nasional
Nadia Safira
Rabu, 30 Juni 2021   |   1524 kali

Balikpapan- 29 Juni ditetapkan menjadi Hari Keluarga Nasional (Harganas) sejak tahun 1993 dan hari Selasa lalu tepat dirayakan sebagai Harganas yang ke-28. Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

            Namun apakah kita sudah bertanya, mengapa 29 Juni?

            Mari bergerak mundur ke tahun 1993, saat Prof. Haryono Suyono menjadi Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kepada Presiden Soeharto, ia mengajukan tiga pokok pikiran mengenai pentingnya keluarga. Pertama, mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa. Kedua, tetap menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa. Ketiga, membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menjadi menuju keluarga sejahtera. Di tanggal 29 Juni tahun 1993, Presiden Soeharto akhirnya mencanangkan Harganas untuk pertama kalinya di Provinsi Lampung.

             Tanggal 29 Juni digagas menjadi tanggal peringatan Harganas karena dua alasan historis. Yang pertama memaksa kita mundur ke masa awal kemerdekaan Indonesia. Dimana situasi nasional belum stabil sejenak setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Banyak anggota keluarga yang terpisah karena dihadapkan dengan pilihan kembali ke medan perang atau mengungsi. Para pejuang baru kembali dari medan perang saat Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia pada 22 Juni 1949. Seminggu setelahnya, tercatat Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bergerilya masuk ke Yogyakarta dan kembali pada keluarga masing-masing.

            Momen kembalinya pejuang ke keluarga memang sesuatu yang ditunggu-tunggu, namun terdapat lonjakan angka perkawinan dini dan angka kelahiran anak setelahnya. Pengetahuan mengenai batas bawah pernikahan yang rendah dan adanya keinginan untuk “mengganti” anggota keluarga yang gugur dalam peperangan disinyalir menjadi alasan atas fenomena tersebut.

              Pada 29 Juni 1970 akhirnya dimulai gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Keluarga Indonesia. Penguatan program KB ini didasari oleh fakta bahwa angka infeksi dan gizi buruk pada anak yang meningkat akibat perkawinan usia dini dan angka kelahiran yang tinggi.

            Walaupun sudah dicanangkan tahun 1993, Harganas baru mendapatkan legalitas setelah ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI No. 39 tahun 2014. tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional namun bukan hari libur. Tak mengherankan memang jika Harganas belum dikenal luas, bahkan oleh aparat pemerintah sekalipun.

            Jika menengok ke beberapa negara, selain Indonesia pun telah banyak yang memperingati Hari keluarga. Mengutip BKKBN, Amerika Serikat mengenal istilah Family Day sejak tahun 1978, Afrika Selatan sejak tahun 1995 dan Australia sejak tahun 2007. Secara umum, Hari Keluarga digambarkan dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga.

            Bagaimana jika tidak bisa berkumpul dengan keluarga? Sedangkan di Indonesia sendiri, keluarga ideal seringkali dipandang dengan komplitnya Ayah, Ibu dan anak dalam satu atap. Seringkali cita-cita ideal tersebut sulit dicapai karena urusan pekerjaan dan lain-lain. Begitupun yang mungkin dirasakan sebagian ASN yang berpisah dengan keluarga karena tugas.

            Jangan berkecil hati.

            Merujuk pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994, terdapat ada delapan fungsi yang dijalankan oleh suatu keluarga yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.

            Jika delapan fungsi tersebut tetap dijalankan, bisa jadi kita masih dalam koridor ideal.

            Tetap semangat dan Selamat Hari Keluarga Nasional!

 

Daftar Pustaka:

https://keluargaindonesia.id/kabar/sejarah-dan-peringatan-harganas-setiap-tahunnya

https://tirto.id/hari-keluarga-nasional-29-juni-sejarah-tema-harganas-2021-ghdF

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/29/090652965/hari-keluarga-nasional-29-juni-2021-sejarah-dan-link-download-logo?page=all

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini