Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bisa Gak Ya, Brand Lokal Semakin Bersinar di 2021 ?
Fia Malika Sabrina
Rabu, 30 Desember 2020   |   1587 kali

Akhir tahun telah tiba, dimana artinya kita akan memasuki di Tahun yang baru, tahun 2021. Walaupun 2020 kita habiskan dengan banyak kejadian yang membawa efek luar biasa bagi kita semua, dimana  beberapa bencana alam di beberapa bagian Indonesia. hingga pandemi Covid-19. Dampak dari berbagai sektor sangat jelas kita rasakan dan ekonomi di Indonesia menjadi tidak stabil. Lantas, apa yang harus kita lakukan di Tahun 2021?

Tahun 2021 harus kita pupuk dengan harapan baru. Dengan adanya berbagai guncangan di tahun ini, menjadikan kita harus berpikir cepat dalam menangani permasalahan yang ada, sehingga strategi-strategi untuk tahun berikutnya harus dapat terancang dengan baik, salah satunya pada Brand Lokal Indonesia. Tapi, emang bisa? Bagaimana kita yakin bahwa Brand Lokal Indonesia akan bersinar di Tahun 2021?

 Ada beberapa alasan yang bisa bikin brand lokal makin bersinar di 2021. Dari banyaknya alasan yang ada, kita bahas 3 alasan utama yuk kenapa brand lokal bisa makin bersinar di 2021:

 Pertama, Karena efek pandemi, banyak orang yang berpikir untuk mengeluarkan uangnya guna keperluan belanja. Ternyata menurut survei yang dilakukan oleh Blackbox bersama Toluna menyatakan bahwa 91% orang di Indonesia mengaku akan lebih memilih menggunakan brand asli Indonesia daripada brand asing. Sehingga, di Tahun 2021 kemungkinan akan jadi waktu dimana brand lokal makin diminati jauh diatas tahun 2020.

Kedua, dukungan penuh dari Pemerintah tentu punya andil besar dalam menentukan keberhasilan Brand Lokal di Tahun 2021. Selain kebijakan yang menguntungkan para pelaku usaha, pelatihan serta kucuran dana segar juga sudah dikeluarkan dan akan dilakukan lebih maksimal di Tahun 2021. Hal ini terlihat dari planning dan action yang bisa kita saksikan di Tahun 2020 dimana cukup banyak kelas yang ditujukan untuk menambah daya saing pelaku usaha untuk dapat mengembangkan Brand-nya masing-masing. Bahkan di bulan Desember ini, ada Festival besar-besaran yang ditujukan untuk support brand lokal Indonesia, yaitu Festival Diskon Nasional.

Ketiga, dukungan penuh public figure Indonesia. Adanya dukungan dari public figure ini, ekosistem yang terjalin akan semakin baik. Hasilnya, masyarakat juga akan lebih bangga mengenakan produk lokal tersebut yang tidak jarang dikenakan oleh public figure di Indonesia.

Pada para pelaku UMKM terutama yang baru merintis usahanya, untuk mendapatkan konsumen bukanlah perkara mudah, apalagi di tengah pandemi seperti ini. Walau pada New Normal era dengan protokol kesehatan sudah diterapkan dan mempermudah mobilitas masyarakat, namun pelaku UMKM tetap kesulitan untuk menjual barang atau jasa yang diproduksinya. Hal ini dikarenakan masih rendahnya daya beli masyarakat karena terdampak pandemi. Untuk mengatasi masalah ini, para pelaku UMKM dapat mulai menjual produknya pada orang terdekat seperti teman dan saudara. Namun agar dapat berhasil, perlu partisipasi konsumen untuk mendukung upaya pengembangan UMKM ini. Oleh sebab itu, mungkin gerakan belanja produk teman dapat digalakkan. Hal ini terdengar sepele, namun jika gerakan ini dilakukan oleh setiap elemen masyarakat, bukan tidak mungkin UMKM dapat berjaya. Gerakan ini dilakukan untuk memulihkan perekonomian di masa pandemi, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Gerakan ini dapat dilakukan secara online maupun offline. Secara online, karena UMKM terutama yang baru berdiri akan mempromosikan produknya melalui media sosial milik pribadi dengan target pertama adalah teman, kerabat, dan kenalan. Secara offline, tetangga merupakan target utama, karena kemudahan akses antara produsen dan konsumen. Gerakan serupa yakni belanja di warung tetangga juga pernah digalakkan bahkan jauh sebelum terjadi pandemi. Nah, mulai sekarang mari kita support brand lokal Indonesia dan menjadikannya sebagai prioritas dalam berbelanja. 

Penulis : Aztari Pratiwi (Pelaksana Bagian Umum Kanwil DJKN Sumatera Utara)


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini