Manado – Sampai dengan Agustus
2023, kinerja ekonomi regional Sulawesi Utara menunjukkan kinerja baik.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data yang dirilis BPS, ekonomi
Sulawesi Utara tumbuh sebesar 6,28 persen secara year on year dibanding periode
yang sama tahun 2022. Pencapaian tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi
secara nasional yang mencatatkan angka 5,17 persen. Dengan demikian, tren
pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara masih berlanjut dengan laju yang relatif
baik di atas 5 persen secara y-o-y.
Dari sisi neraca perdagangan, nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada
Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 64,27 juta sementara impornya senilai US$
29,42 juta. Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Agustus 2023 masih
didominasi lemak dan minyak hewani/nabati, senilai US$ 37,57 juta atau 58,45 persen
dari total ekspor. Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar
mineral, senilai US$ 23,80 juta atau 80,91 persen dari total impor. Nilai
neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor
(total ekspor dikurangi total impor) pada bulan Agustus 2023 mengalami surplus
senilai US$ 34,86 juta.
Selain itu, tingkat Inflasi di Sulawesi Utara tetap terkendali. Pada
bulan Agustus 2023, Secara year on year Indonesia mengalami
inflasi sebesar 3,27 persen. Untuk di Sulawesi Utara, Manado mengalami Inflasi
sebesar 2,06 persen dan Kotamobagu mengalami inflasi sebesar 4,44 persen. Hal
ini menunjukkan, bahwa kebijakan moneter dan upaya pengendalian inflasi
berhasil mempertahankan daya beli masyarakat. Untuk Provinsi Sulawesi Utara hal
ini sangat relevan mengingat PDRB Provinsi Sulawesi Utara, menurut pengeluaran,
ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga dengan share sebesar 44,69
persen.
Di samping itu, dengan terkendalinya tingkat inflasi dan pertumbuhan
ekonomi masih berlanjut hingga triwulan II 2023, serta kinerja neraca perdagangan
yang relatif baik mendukung perbaikan-perbaikan di berbagai sektor. salah
satunya pada lapangan pekerjaan. tingkat pengangguran terbuka untuk Sulawesi
Utara yang menunjukkan tren penurunan. Pada Februari 2023, tingkat pengangguran
terbuka di Sulawesi Utara tercatat sebesar 6,19 persen menurun dari angka 6,61
persen pada Agustus 2023.
Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada bulan Agustus 2023 naik
0,56 persen dan menjadi 110,55 dibandingkan dengan bulan Juli yang berada di
109,93. Sementara itu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga mengalami peningkatan
dari 111,63 di bulan Juli ke 110,85 di bulan Agustus. Angka NTN Sulawesi Utara
masih di atas nasional yang berada di angka 105,75. Namun untuk nilai NTP, Sulawesi
Utara masih berada di bawah NTP Nasional yang sebesar 111,85. Secara umum
tingkat kesejahteraan para petani dan nelayan di wilayah Sulawesi Utara
meningkat dengan peningkatan surplus atas biaya yang diterima relatif terhadap
biaya yang dibayarkan para petani dan nelayan.
“Kondisi makro di Sulawesi Utara menunjukkan tren pemulihan yang terus
membaik dan kuat, ditopang oleh semakin meningkatnya aktivitas perekonomian
masyarakat dan impresifnya kinerja sektor eksternal. Mayoritas indikator
ekonomi di kawasan Sulawesi Utara terus membaik.” Jelas Kepala Perwakilan Kementerian
Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, Nikodemus Sigit Rahardjo dalam Konferensi
Pers (Bacirita) APBN dan diseminasi kajian fiskal regional Sulawesi Utara.