Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Makassar Punya Cerita “Buang Gundah dengan Melihat yang Indah”
Robi`ul Atri Duha
Jum'at, 09 Agustus 2019   |   357 kali

Menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu impian setiap pemuda-pemudi di Indonesia.  Hal yang memembuat menarik selain karena gaji yang diberikan dan ketika pensiun tak perlu pusing-pusing memikirkan kelangsungan hidup, mengingat tubuh yang semakin menua karena dimakan usia. Namun, hidup tak semudah apa kata orang, banyak yang mesti dikorbankan ketika kita sudah memilih dengan suatu pilihan tanpa mengesampingkan kewajiban.

Seperti saya Robi’ul Atri Duha, ASN Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat. Tak pernah terbayangkan diri saya menjadi seorang ASN dengan penempatan pertama berada di suatu kota yang jauh dari jangkauan pemikiran saya. Dari Kota Kabupaten di Jawa Tengah, saya tak pernah membayangkan berada di Kota Makassar. Secara kasat mata saya mengalami “gejolak” perbedaan dalam diri, misalnya adat istiadat, kuliner, culture, bahasa dan sebagainya. Ditambah dengan jauh dari keluarga, sanak saudara serta sahabat membuat hati saya terkadang merasa pilu disiksa rindu. Namun, Nilai Kementerian Keuangan nomor dua, yaitu Profesional membuat saya harus bisa menempatkan diri untuk lebih mementingkan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi.

Solusi menciptakan balance of life, saya melakukan travelling. Bersama teman seperantauan yang memiliki jiwa petualang, kami selalu mencari tempat baru (bernuansa alam) merasa beruntung dapat mengeksplor keindahan alam Kota Makassar, diantaranya Taman Wisata Bantimurung, Taman Prasejarah Leang-Leang, dan Rammang-Rammang.

1.    Taman Wisata Bantimurung

Berlokasi di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, tempat wisata ini memiliki arti “Membanting Kemurungan”. Tempat wisata yang menyajikan keindahan alam seperti air terjun, Goa Bantimurung, dan Danau Toalaka. Hal yang menarik bagi saya yaitu tentang keindahan Goa Bantimurung, konon katanya di dalam goa tersebut terdapat tempat bertapa Raja Bantimurung. Sekilas tempat pertapaan tersebut terlihat sangat sempit dan mustahil cukup untuk bertapa. Namun, tour guide saya bernama Agus memberikan nasihat, “Bahwa memang ini terlihat sempit namun dengan hati yang tulus, suci, pikiran tidak kotor kita akan bisa bertapa disini. Saat bertapa cobalah untuk memenjamkan mata sejenak sehingga mendapatkan ketenangan”, ucapnya. Tak lupa stalagmit dan stalaktit serta kelelawar menambah keindahan arsitektur goa. Goa Bantimurung juga memiliki air tawar yang dipercaya apabila membasuh muka dengan air tersebut dapat membuat wajah menjadi awet muda.

2.    Taman Prasejarah Leang-Leang

Berjarak kurang lebih ± 2,2 km sebelum Taman Wisata Bantimurung dari arah Kota Makassar, terdapat Taman Prasejarah Leang-Leang. Dimana tempat tersebut menawarkan bukti sejarah peradaban manusia purba. Leang sendiri memiliki arti dalam bahasa Makassar yaitu goa. Taman Prasejarah Leang-Leang menampilkan beraneka ragam bebatuan dengan tekstur unik dan memiliki nilai historis tinggi serta tebing karst yang menjulang tinggi menambah kesan instagramable kawula muda.

3.    Ekowisata Rammang-Rammang

Menyajikan tempat wisata bernuansa karst (pegunungan kapur) rammang-rammang menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi bagi wisatawan. Dengan menyewa perahu seharga Rp 200.000/4 orang untuk menyusuri danau dan menjadi alat transportasi menuju ke Ekowisata Rammang-Rammang dari tempat parkir kendaraan. Sesuai dengan Perdes Salenrang No. 03 Tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Ekowisata Rammang-Rammang, wisatawan yang berkunjung dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 5.000,-

Dinamakan Rammang-Rammang karena seringnya tempat tersebut tertutupi kabut, oleh karena itu memiliki arti sekumpulan awan atau kabut. Tempat ini juga menawarkan keindahan alam yang dapat memanjakan mata, dan pikiran untuk mengembalikan hiruk pikuk keramaian suasana kota. Sepanjang jalan terdapat batuan besar (karst), sawah membentang (jika beruntung dapat melihat warga sedang memanen padi), goa yang indah, tebing-tebing menjulang tinggi serta apabila merasa lelah menyusuri Rammang-Rammang terdapat “gubuk” yang menyediakan air kelapa hijau sebagai penghilang dahaga, ditambah dengan spot foto menarik bagi pecinta photography.  (teks/foto: Robi’ul/Rifqy Tim Bidang KIHI Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat)


 



Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini