Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bergeraklah Menuju Impian Anda!!!
N/a
Kamis, 10 Oktober 2013   |   4133 kali

Makasar - Semua orang pasti mengejar impian. Ada yang dapat terwujud dan ada yang masih mengantung tinggi di langit.  Impian adalah harapan setiap orang dari sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata. Untuk meraihnya setiap orang harus bergerak dan bergerak. Jalan panjang untuk mencapai impian kadang tidak semulus seperti apa yang telah direncanakannya. Tantangan, cobaan, dan ujian selalu ada dalam setiap langkah bahkan tidak banyak pengorbanan yang dikeluarkan untuk mencapai impiannya. Terus bergerak merupakan tekad yang harus ada dalam diri setiap orang dan jangan pernah putus asa. Demikian yang dikatakan Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) III Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Kanwil DJKN Sulseltrabar) Joko Juwianto saat membuka knowledge sharing pada acara Morning Call 1 Oktober 2013.

“Banyak orang mulai bergerak ketika mendapat masalah atau tekanan hidupnya,” tutur pria kelahiran Klaten ini. Mereka mulai bergerak dengan mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk mengatasi masalah hidupnya. Sebagian lagi tidak bergerak/diam karena telah merasa nyaman sehingga dia sadar bahwa dia ketinggalan dalam artian hidupnya tidak ada perubahan. Kemenangan seseorang dalam bergerak ditentukan oleh waktu, yang cepatlah yang akan mengalahkan yang lambat. Orang tidak tahu pada detik ke berapa akan menjadi pejabat, dapat membeli mobil, bahagia, sakit atau meninggal dunia. Kecepatan Anda bergerak akan mendapatkan hasil yang lebih dibandingkan mereka yang lambat. Seperti seorang pelari ketika mendekati finis, maka larinya semakin cepat, mereka tidak peduli walaupun sangat lelah. Orang yang telah jelas tujuannya akan mudah mencapainya daripada orang yang tidak mempunyai tujuan.

Di hadapan peserta morning call, Joko juga memaparkan pengertian bergerak yang terkait dengan tempat, sikap dan perilaku. Pertama bergerak terkait tempat adalah berpindahnya sesuatu baik benda atau orang dari suatu tempat ke tempat lain. Setiap orang pasti bergerak mulai dari tempat duduk satu ke tempat duduk lainnya, dari satu ruangan ke ruangan lain, dari satu kantor ke kantor lain, dari satu pulau ke pulau lain atau antar negara. Bagi pegawai-pegawai yang bekerja di instansi vertikal bergerak antar tempat kadang menjadi permasalahan tersendiri, namun sebagian mengatakan bahwa bekerja di tempatnya sendiri akan lebih nyaman dibanding bekerja ditempat orang lain. Dengan kompensasi atau pendapatan yang sama tentu pegawai akan lebih menyukai bekerja disuatu tempat yang diharapkannya. “Kenapa bergerak seperti ini sangat disukai? karena sebagian pegawai ingin suatu kenyamanan dalam bekerja, salah satunya bekerja ditempat yang diinginkanya,” ujar Joko. Sebenarnya menikmati kenyamanan dalam waktu lama dapat membuat pegawai justru terlena. Contoh merasa sudah cukup ilmunya sehingga malas untuk belajar, sudah merasa cukup penghasilan sehingga malas bekerja, sudah merasa enak kerjanya sehingga tidak mau melakukan perubahan lagi, dan sebagainya. Perasaan takut untuk keluar zona nyaman tersebut yang mengakibatkan pegawai tidak bertambah pengetahuan dan pengalamannya, padahal untuk meraih impian harus keluar dari zona nyaman.

Kedua bergerak terkait sikap dan perilaku yaitu meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Tuhan dan melaksanakan semua perintah-Nya atau meninggalkan sikap dan perilaku yang buruk menuju sikap dan perilaku yang terpuji. Setiap orang bergerak untuk meraih sesuatu yang diinginkan, tetapi setelah tercapai yang diinginkan belum tentu berubah. Ini berarti bahwa orang yang tahu pun belum tentu bergerak.  Setiap orang tahu bahwa kedisiplinan dan tekad yang kuat akan dapat meraih impiannya, namun justru untuk disiplin terkadang terasa sulit sekali. Contoh seorang pegawai yang bertugas ditempat yang diinginkannya, belum tentu ada peningkatan kedisiplinannya, kinerjanya, semangatnya, atau sikap dan perilakunya.

Di akhir acara, Joko menyimpulkan bahwa setiap orang bergerak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. “Jadi, di manapun anda bertugas jadikanlah tempat kerja Anda sebagai ladang amal untuk membuat perubahan yang bernilai ibadah. Bukankah karunia Tuhan bertebaran di muka bumi!” tegasnya. (Emay Mayasari, Kanwil DJKN Sulseltrabar/editor: jh)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini