Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Sedang Trending, Mengenal Lebih Dalam Proyek Kereta Api Makassar-Parepare
Charles Jimmy
Selasa, 28 Februari 2023   |   4553 kali

Makassar – Mari mengenal salah satu proyek strategis nasional di wilayah Sulawesi Selatan yang sedang trending, yaitu proyek kereta api Makassar-Parepare yang dikelola oleh Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan, Kementerian Perhubungan. Pada Jumat (24/02), Tim Humas Kanwil DJKN Sulseltrabar berkesempatan menjajal kereta api yang berangkat dari stasiun Maros menuju stasiun Garongkong di Barru.

 

Proyek kereta api Makassar-Parepare (Tahap I dari pengembangan jalur lintas barat Sulawesi bagian selatan) merupakan salah satu dari beberapa Proyek Strategis Nasional di Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Proyek ini akan menghubungkan lima kota/kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Makassar, Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Barru dan Parepare dengan total jarak sejauh 142 km dan akan melewati 16 stasiun.

 

Keberadaan kereta api di bumi Anging Mammiri diharapkan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Selatan. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari pengoperasian kereta api dimaksud antara lain peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja dari masa konstruksi dan pengoperasian proyek. Di samping itu, mode transportasi dengan kereta api akan mengefisienkan waktu tempuh baik bagi penumpang maupun logistik. Serta multiplier effect pada pengembangan UMKM di setiap stasiun dan penurunan kepadatan lalu lintas jalur darat yang pada gilirannya akan mempertahankan kualitas jalan raya untuk waktu yang lebih panjang.

 

Uji coba pengoperasian kereta api dimaksud telah dimulai sejak 29 Oktober 2022 melalui enam stasiun dari Garongkong sampai Pangkep. Kemudian, pada awal bulan Desember 2022, dilaksanakan soft launching oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Sampai akhir Februari 2023, kereta api masih beroperasi secara terbatas pada sembilan stasiun dari Maros sampai Garongkong sejauh 80 km. Pada hari kerja, kereta api dapat digunakan oleh rombongan yang telah mendaftar ke BPKA. Kemudian pada akhir pekan, masyarakat umum dapat menikmati layanan kereta api secara gratis sampai waktu yang akan ditetapkan kemudian.

 

Dari sisi pendanaan, investasi untuk pembebasan lahan sampai konstruksi adalah sebesar Rp9,2 triliun per Februari 2023 yang meliputi pembangunan segmen B, C, D serta lintas cabang. Adapun sumber pendanaan dimaksud terdiri atas APBN sebesar Rp6,13 triliun, APBD untuk pengadaan tanah sebesar Rp84 milyar, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp1,96 triliun dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp1,1 triliun.

 

Saat ini, BPKA masih mengerjakan jalur yang menghubungkan stasiun Maros dengan stasiun Mandai sejauh kurang lebih 4 km. Sebagian sudah dalam masa konstruksi, namun sebagian lagi masih terkendala dalam proses pembebasan lahan. “Mudah-mudahan kereta api ini sudah bisa beroperasi sebagai angkutan lebaran nanti dan membantu masyarakat untuk mengurangi kemacetan,” harap perwakilan BPKA Sulawesi Selatan, Hasbudi.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini