Pada Kamis, 1 Juli 2021, Kepala Kanwil DJKN Lampung dan
Bengkulu Arik Hariyono meresmikan dibentuknya komunitas berbahasa Inggris yang
diinisiasi Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu yang dinamakan English Talent
Lamkulu (ETL). Gagasan ini bermula dari keinginan Kakanwil untuk meningkatkan kompetensi
pegawai yang bermuara pada layanan publik yang lebih baik. Kemudian, gagasan
ini dikukuhkan melalui Surat Keputusan Kepala Kanwil DJKN
Lamkulu yang berlaku selama 6 (enam) bulan sejak 1 Juli 2021 sampai dengan 31
Desember 2021.
Kakanwil menganggap bahwa kemampuan berbahasa Inggris sangat
diperlukan di masa sekarang. Sebagai Aparatur Sipil Negara, kita harus berusaha
memenuhi kebutuhan institusi Kementerian Keuangan. Jika suatu saat ada kesempatan untuk mengikuti forum regional
bahkan internasional, pegawai dengan kemampuan berbahasa Inggris yang cukup
pasti akan merasa lebih nyaman. Kemampuan berbahasa juga jelas dapat
meningkatkan pengetahuan, misalnya dengan mengikuti kegiatan International
Economic Association bertema "Equity, Sustainability and Prosperity
in a Fractured World" pada tanggal 2-6 Juli 2021 yang dihelat oleh
Kementerian Keuangan. Dalam acara ini ada lebih dari 40 sesi dan 100 pembicara,
menghadirkan top economist, prominent speaker, termasuk beberapa
pemenang Nobel ekonomi (http://www.iea-world.org/)
Komunitas ini merupakan bentuk keresahan Kakanwil yang
telah mencoba belajar dengan cara ikut kursus, tetapi merasa belum menguasai
bahasa Inggris sepenuhnya. Metode terbaik menurutnya adalah dengan belajar mandiri,
membiasakan diri, saling menyemangati –sehingga untuk itu diperlukan komunitas.
Kakanwil ingin mengubah paradigma dari “bahasa Inggris adalah hal yang sulit”
menjadi “bahasa Inggris adalah perkara mudah.” Menurutnya, tidak ada istilah
terlambat dalam mempelajari Bahasa Inggris. Oleh karena itu, dalam ETL yang
diasuh oleh Kakanwil, akan dibagi menjadi dua tingkat yaitu tingkat basic
dan intermediate.
ETL memiliki banyak tujuan sesuai kebutuhan anggota bukan
hanya untuk memenuhi skor TOEFL, tetapi ada juga yang untuk berkomunikasi,
untuk mendampingi putra-putrinya belajar dan lainnya. Kakanwil juga menyarankan
para pegawai yang memiliki putra-putri usia belia di bawah 20 tahun untuk
mengajarkan bahasa Inggris, jika memungkinkan tambah satu bahasa asing lagi,
misalnya bahasa Mandarin, bahasa Jerman, bahasa Jepang atau lainnya.
Komunitas ini sifatnya terbuka untuk semua orang, tidak harus pegawai Kemenkeu. Siapapun yang berminat boleh bergabung. Feel free to join us. Tunggu apa lagi, yuk ikut ETL!
(Teks: HM, foto: NS)