Samarinda – Menjelang pelaksanaan program
pembangunan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM)
Tahun 2022, Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara selenggarakan Sosialisasi Pembangunan
ZI Berkelanjutan Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara menuju WBBM Tahun 2022
secara daring pada Selasa (21/12). Sosialisasi ini menghadirkan beberapa
narasumber yaitu Auditor Madya Inspektorat Bidang Investigasi Inspektorat
Jendral Kemenkeu Valentinus Rudy Hartono, Auditor Pertama Inspektorat Bidang
Investigasi Inspektorat Jenderal Kemenkeu Khaled M. Ansyari, dan Kepala Bagian
Tata Kelola dan Pelayanan Publik Sekretariat Jenderal Kemenkeu Dedi Riswandi.
Sosialisasi
yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara
Kusumawardhani ini diselenggarakan dalam rangka persiapan program pembangunan
Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM) Tahun 2022 dan
mengharapkan dukungan serta partisipasi pemangku kepentingan/pengguna layanan
dalam memberikan respon untuk turut serta menjaga integritas dan kualitas
layanan jajaran Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara. Dalam sambutannya,
Kusumawardhani mengatakan program pembangunan ZI WBBM ini merupakan suatu
tantangan yang dapat diwujudkan melalui komitmen yang kuat dari segenap pegawai
di lingkup Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara serta dukungan dari stakeholder.
“Kanwil
DJKN Kalimantan Timur dan Utara berusaha untuk terus melakukan perbaikan dari
sisi proses bisnis dan penguatan organisasi dalam mewujudkan organisasi yang fit to purpose dan agile” ujarnya.
Di
waktu yang sama, Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Dini Kusumawati mengatakan akan ada kemungkinan munculnya zona-zona
yang baru melalui proses kolaborasi antara instansi yang telah terbukti
meningkatkan kinerja organisasi terhadap instansi pemerintah yang telah
menerapkan program pembangunan ZI WBK/WBBM terlebih dahulu. Berdasarkan permintaan
pimpinan pada Kementerian Keuangan, tahun 2024 seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Keuangan memiliki target minimal telah memperoleh predikat ZI WBK.
“Kita
harus dapat menjelaskan secara detail kedeltaan atau perubahan dari WBK ke
WBBM, seberapa berhasilnya dalam mengakselerasi kedeltaan tersebut” ungkap
Dini.
Dini
mengatakan bahwa dalam pelaksanaan program pembangunan ZI WBBM, harus terus-menerus
meningkatkan kapasitas dan relevan dengan perkembangan zaman, serta tantangan
dalam program pembangunan tersebut adalah untuk memenuhi ekspektasi dari stakeholder, simplifikasi layanan yang
semakin baik agar tujuan negara dapat tercapai yaitu untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Dalam kesempatan yang sama juga, Dini mengingatkan bahwa
tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan predikat tersebut, dengan
membangun prinsip citizen first yaitu
mengkomunikasikan aksi perubahan tersebut kepada stakeholder, karena program ZI WBK/WBBM adalah kerjasama yang tidak
hanya dilakukan pada internal Kemenkeu tetapi membutuhkan pihak dari eksternal
untuk bergerak bersama-sama agar nilai-nilai kebaikan tersebar secara merata.
Kegiatan
yang berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam yang dihadiri oleh 153 peserta Zoom Meeting ini memiliki dua agenda
yaitu sosialisasi membangun budaya anti korupsi dan sosialisasi pembangunan ZI
berkelanjutan Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara menuju WBBM Tahun 2022.
Sosialisasi terkait pembangunan ZI berkelanjutan Kanwil DJKN Kalimantan Timur
dan Utara menuju WBBM Tahun 2022 disampaikan oleh Dedi Riswandi. Dalam kesempatannya,
Dedi Riswandi menyampaikan terkait mekanisme tahapan penilaian ZI WBK/WBBM serta
disampaikan pula bahwa saat ini penilaian telah menggunakan digital integrity assessment atau
aplikasi DIA dengan tujuan untuk memudahkan serta mendukung gerakan efisiensi
di lingkungan Kemenkeu.
Lebih
lanjut, Dedi menyampaikan terkait lesson
learned yang terdiri dari internal dan eksternal. Aspek internal yaitu
adanya komitmen pimpinan, simplifikasi dan inovasi layanan, knowing your employee, dan pemantauan
dan evaluasi. Sedangkan aspek dari eksternal adalah mengetahui harapan stakeholder atau pengguna layanan,
mengetahui lingkungan strategis, dan analisis gap dan menjalin komunikasi yang
baik dengan stakeholder.
Selanjutnya,
kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi membangun budaya anti korupsi yang
disampaikan oleh Valentinus Rudy Hartono dan Khaled M. Ansyari. Rudy mengawali
sosialisasi terkait budaya anti korupsi, dimana Rudy menjelaskaan beberapa
indikasi pelaku korupsi yaitu gaya hidup diatas rata-rata, cenderung tidak taat
peraturan, adanya problem dalam keluarga atau di tempat kerja,serta memiliki
moral dan integritas rendah. Selain itu, dijelaskan pula terkait peran dan
tugas dalam kerangka kerja integritas Kementerian Keuangan terdapat model tiga
lini, yaitu lini pertama adalah manajemen dan seluruh pegawai unit kerja yang
bersangkutan, lini kedua adalah pelindung lini pertama yaitu unit kepatuhan
internal, dan lini ketiga yaitu Itjen atau satuan Pengawas Internal.
Whistleblowing System (WISE) merupakan aplikasi yang
disediakan oleh Kementerian Keuangan sebagai saranan yang digunakan oleh
pegawai atau masyarakat untuk menyampaikan pengaduan terkait tindak pidana
korupsi, penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran lainnya di lingkup Kemenkeu. Lebih
jelas, Khaled menyampaikan prinsip WISE yang bersifat rahasia, mudah dan cepat,
terintegrasi dengan unit lain, dan dipantau secara berjenjang. Khaled juga
menjelaskan alur WISE agar masyarakat atau pelapor dapat berperan aktif
menyampaikan jika ditemukannya penyalahgunaan wewenang ataupun pelanggaran
lainnya demi kebaikan bersama.
Pelaksanaan program pembanguan
ZI WBBM tahun 2022 yang akan dilakukan oleh Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan
Utara beserta seluruh unit vertical dibawahnya diharapkan predikat ZI WBK/WBBM
adalah benar-benar harus dipenuhi dan adanya manfaat yang dirasakan oleh
pengguna layanan. (ard/seksi informasi)