Samarinda - Bertajuk “Mempunyai
SDM Yang Handal Dalam Pengelolaan Keuangan Negara”, Pusat Pendidikan dan
Pelatihan (Pusdiklat) Anggaran dan Perbendaharaan mengadakan Lokakarya
Penguatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan Negara Angkatan VII Tahun 2017 yang
diadakan di Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Timur dan Utara (Kanwil DJKN
Kaltimtara) dengan peserta dari Kanwil DJKN Kaltimtara dan KPKNL di wilayah
kerja Kanwil DJKN Kaltimtara. Tujuan lokakarya adalah membentuk sumber daya
manusia di Kementerian Keuangan yang handal dan mampu dalam mengelola keuangan
negara. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 3 (tiga) hari, Senin s.d Rabu, (18-20/9/2017).
Acara berlangsung dari jam 8 s.d 17.00 WITA bertempat di aula Kanwil DJKN
Kaltimtara. Lokakarya tersebut diikuti sekitar 26 (dua
puluh enam) peserta yang terdiri dari perwakilan Kanwil dan perwakilan sebanyak
dua orang masing-masing KPKNL.
Acara dibuka
Kepala Kanwil DJKN Kaltimtara, Surya Hadi dengan menyampaikan current
issue terkait pentingnya penguatan pengelolaan keuangan negara bagi
DJKN sebagai revenue center. Selain itu juga disampaikan tentang
Generasi Milenial Indonesia, meski tidak terlalu paham artinya, istilah itu
nyatanya sudah masuk dalam percakapan sehari-hari. Sebagai gambaran singkat, ada beberapa generasi dimaksud, yakni Pre
Baby Boom - Generasi
Veterans (yang lahir tahun 1945 dan sebelumnya), Generasi ini
adalah generasi tertua yang berumur sekitar 70 tahun ke atas yang lebih dikenal
dengan sebutan Generasi 45 di Indonesia. Pengalaman hidup lama membuat generasi
ini dianggap sebagai generasi yang adaptif yaitu generasi yang mudah menerima
dan menyesuaikan diri dengan keadaan; The Baby Boomer (lahir antara 1946 - 1964), Generasi
ini dikenal sebagai generasi pekerja keras dan idealis tapi kurang adaptif.
Mereka hidup mandiri dan tidak bergantung pada keluarga. Pekerjaan penyiaran (broadcasting),
TV, dan radio sangat diminati pada masa ini; The Baby Bust – GEN X (lahir 1965 - 1976), orang yang terlahir
pada masa ini, dikenal dengan pemecah masalah yang sangat handal dan good
manajer; The Echo of the Baby Boom - GEN Y (lahir antara 1977 - 1997), Ketika generasi Y mulai remaja,
muncullah media sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook, Twitter.
Games online juga mulai populer.
Koneksi internet sudah mulai membaik dan mulai mudah diakses sehingga membuat
generasi ini sangat kecanduan dengan internet; Generation Net – Generation Z (lahir antara 1998 - 2010), sejak
lahir Generasi Z sudah berhubungan dengan beragam aplikasi internet. Sehingga
generasi ini sangat mudah beradaptasi dengan teknologi komunikasi; Generation
Alpha (lahir pada 2010 –
hingga sekarang), Generasi yang sangat terdidik karena masuk
sekolah lebih awal dan banyak belajar, memiliki orangtua yang kaya dengan
sedikit saudara kandung. Banyak pakar yang mengatakan bahwa gen A merupakan
generasi yang paling terpelajar di dalam generasi manusia.
Selanjutnya materi inti
lokakarya pada hari pertama disampaikan oleh Cahyo, Widyaiswara Pusdiklat
Perbendaharaan mengenai “Perencanaan Penganggaran”.
Dijelaskan bahwa Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Negara kita adalah Akuntabilitas
berorientasi pada hasil, Profesionalitas, Keterbukaan/transparan, Pemeriksaan
Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri, satu rupiah uang negara harus dapat
di pertanggungjawabkan. Selain itu juga disampaikan bagaimana menyusun dokumen
Perencanaan dan Penganggaran untuk Satuan Kerja.
Kuniawan Santoso,
Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Balikpapan menjelaskan tentang “Pelaksanaan
Anggaran dan Pelaporan Anggaran” pada hari kedua
Lokakarya. Bagaimana tanggung jawab pengelolaan keuangan satker yang
meliputi KPA (sebagai Manajerial Formal dan Material), PPK (Material), PPSPM
(Formal), dan Bendahara (Pengelolaan uang UP/LS). Secara gamblang dijelaskan
juga tugas, kewenangan, dan tanggung jawab KPA, PPK, PPSPM, serta Bendahara.
Menginjak hari ketiga
sebagai penutup lokakarya, dengan gayanya yang khas, Iman Abdurahman dari
Bagian Kepegawaian Kantor Pusat DJKN, membekali pegawai Kanwil DJKN Kaltimtara
dengan pengetahuan Public Speaking. Acara yang diinisiasi Subagian
Kepegawaian Kanwil DJKN Kaltimtara sengaja mengundang Iman untuk mendobrak
anggapan bahwa berbicara di depan umum itu menakutkan. Dari pagi sampai siang
semua pegawai Kanwil DJKN Kaltimtara sangat antusias dan semangat mengikuti
acara tersebut. Dijelaskan secara gamblang oleh Iman, sang Master of
Ceremony yang tidak asing lagi dilingkungan DJKN, pengertian Public Speaking dan bagaimana tampil
dimuka umum. Alasan seseorang untuk berbicara didepan umum karena adanya rasa nervous, takut nge-blank, dan
takut tidak mendapatkan perhatian. Tips-tips jitu untuk menghilangkan rasa
takut untuk berbicara di depan umum yang diberi nama 9 bricks of
confidence yakni (1) Percaya kalau kita akan sukses; (2) Tatap mata
audiens untuk membangkitkan kepercayaan diri; (3) Smile; (4) Greetings,
kita harus menyapa audiens; (5) Memperkenalkan diri secara singkat dan jelas;
(6) Rilex and feel the ambience; (7) Menggunakan
pakaian yang rapi dan membuat percaya diri; (8) Paham dengan materi yang akan
disampaikan; dan (9) Action.
Kurang lengkaplah
kiranya kalo pengetahuan secara teori belum dipaktekkan. Setelah serius
menyerap teori public speaking, untuk melengkapi ketrampilan,
peserta diminta mempraktekkan teori yang telah didapatkan. Rangkaian kegiatan
lokakarya ini menjadi sumber ilmu baru bagi semua pegawai di lingkungan Kanwil
DJKN Kaltimtara untuk meningkatkan kualitas pribadi maupun organisasi dalam hal
pengelolaan keuangan negara dan Public Speaking. (agung/informasi)