Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Lokakarya Penguatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan Negara Di Kanwil DJKN Kaltimtara
Agung Yuniarto
Jum'at, 22 September 2017   |   181 kali

Samarinda - Bertajuk “Mempunyai SDM Yang Handal Dalam Pengelolaan Keuangan Negara”, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Anggaran dan Perbendaharaan mengadakan Lokakarya Penguatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan Negara Angkatan VII Tahun 2017 yang diadakan di Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Timur dan Utara (Kanwil DJKN Kaltimtara) dengan peserta dari Kanwil DJKN Kaltimtara dan KPKNL di wilayah kerja Kanwil DJKN Kaltimtara. Tujuan lokakarya adalah membentuk sumber daya manusia di Kementerian Keuangan yang handal dan mampu dalam mengelola keuangan negara. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 3 (tiga) hari, Senin s.d Rabu, (18-20/9/2017). Acara berlangsung dari jam 8 s.d 17.00 WITA bertempat di aula Kanwil DJKN Kaltimtara. Lokakarya tersebut diikuti sekitar  26 (dua puluh enam) peserta yang terdiri dari perwakilan Kanwil dan perwakilan sebanyak dua orang masing-masing KPKNL.

Acara dibuka Kepala Kanwil DJKN Kaltimtara, Surya Hadi dengan menyampaikan current issue  terkait pentingnya penguatan pengelolaan keuangan negara bagi DJKN sebagai revenue center. Selain itu juga disampaikan tentang Generasi Milenial Indonesia, meski tidak terlalu paham artinya, istilah itu nyatanya sudah masuk dalam percakapan sehari-hari. Sebagai gambaran singkat, ada beberapa generasi dimaksud, yakni Pre Baby Boom - Generasi Veterans (yang lahir tahun 1945 dan sebelumnya), Generasi ini adalah generasi tertua yang berumur sekitar 70 tahun ke atas yang lebih dikenal dengan sebutan Generasi 45 di Indonesia. Pengalaman hidup lama membuat generasi ini dianggap sebagai generasi yang adaptif yaitu generasi yang mudah menerima dan menyesuaikan diri dengan keadaan; The Baby Boomer (lahir antara 1946 - 1964), Generasi ini dikenal sebagai generasi pekerja keras dan idealis tapi kurang adaptif. Mereka hidup mandiri dan tidak bergantung pada keluarga. Pekerjaan penyiaran (broadcasting), TV, dan radio sangat diminati pada masa ini; The Baby Bust – GEN X (lahir 1965 - 1976), orang yang terlahir pada masa ini, dikenal dengan pemecah masalah yang sangat handal dan good manajer; The Echo of the Baby Boom - GEN Y (lahir antara 1977 - 1997), Ketika generasi Y mulai remaja, muncullah media sosial seperti Friendster, MySpace, FacebookTwitter. Games online juga mulai populer. Koneksi internet sudah mulai membaik dan mulai mudah diakses sehingga membuat generasi ini sangat kecanduan dengan internet; Generation Net – Generation Z (lahir antara  1998 - 2010), sejak lahir Generasi Z sudah berhubungan dengan beragam aplikasi internet. Sehingga generasi ini sangat mudah beradaptasi dengan teknologi komunikasi; Generation Alpha (lahir pada 2010 – hingga sekarang), Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, memiliki orangtua yang kaya dengan sedikit saudara kandung. Banyak pakar yang mengatakan bahwa gen A merupakan generasi yang paling terpelajar di dalam generasi manusia.

Selanjutnya materi inti lokakarya pada hari pertama disampaikan oleh Cahyo, Widyaiswara Pusdiklat Perbendaharaan  mengenai  “Perencanaan Penganggaran”. Dijelaskan bahwa Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Negara kita adalah Akuntabilitas berorientasi pada hasil, Profesionalitas, Keterbukaan/transparan, Pemeriksaan Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri, satu rupiah uang negara harus dapat di pertanggungjawabkan. Selain itu juga disampaikan bagaimana menyusun dokumen Perencanaan dan Penganggaran untuk Satuan Kerja.

Kuniawan Santoso, Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Balikpapan menjelaskan tentang “Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Anggaran” pada hari kedua Lokakarya.  Bagaimana tanggung jawab pengelolaan keuangan satker yang meliputi KPA (sebagai Manajerial Formal dan Material), PPK (Material), PPSPM (Formal), dan Bendahara (Pengelolaan uang UP/LS). Secara gamblang dijelaskan juga tugas, kewenangan, dan tanggung jawab KPA, PPK, PPSPM, serta Bendahara.

Menginjak hari ketiga sebagai penutup lokakarya, dengan gayanya yang khas, Iman Abdurahman dari Bagian Kepegawaian Kantor Pusat DJKN, membekali pegawai Kanwil DJKN Kaltimtara dengan pengetahuan Public Speaking. Acara yang diinisiasi Subagian Kepegawaian Kanwil DJKN Kaltimtara sengaja mengundang Iman untuk mendobrak anggapan bahwa berbicara di depan umum itu menakutkan. Dari pagi sampai siang semua pegawai Kanwil DJKN Kaltimtara sangat antusias dan semangat mengikuti acara tersebut. Dijelaskan secara gamblang oleh Iman, sang Master of Ceremony yang tidak asing lagi dilingkungan DJKN, pengertian Public Speaking dan bagaimana tampil dimuka umum. Alasan seseorang untuk berbicara didepan umum karena adanya rasa nervous, takut nge-blank, dan takut tidak mendapatkan perhatian. Tips-tips jitu untuk menghilangkan rasa takut untuk berbicara di depan umum yang diberi nama 9 bricks of confidence yakni (1) Percaya kalau kita akan sukses; (2) Tatap mata audiens untuk membangkitkan kepercayaan diri; (3) Smile; (4) Greetings, kita harus menyapa audiens; (5) Memperkenalkan diri secara singkat dan jelas; (6) Rilex and feel the ambience; (7) Menggunakan pakaian yang rapi dan membuat percaya diri; (8) Paham dengan materi yang akan disampaikan; dan (9) Action.

Kurang lengkaplah kiranya kalo pengetahuan secara teori belum dipaktekkan. Setelah serius menyerap teori public speaking, untuk melengkapi ketrampilan, peserta diminta mempraktekkan teori yang telah didapatkan. Rangkaian kegiatan lokakarya ini menjadi sumber ilmu baru bagi semua pegawai di lingkungan Kanwil DJKN Kaltimtara untuk meningkatkan kualitas pribadi maupun organisasi dalam hal pengelolaan keuangan negara dan Public Speaking. (agung/informasi)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini