Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kecanduan Bermedia Sosial dapat Mengurangi Kualitas Hidup, Kamu Perlu Social Media Detox!
Arum Ratna Dewi
Kamis, 30 September 2021   |   28072 kali

Social media detox adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kegiatan berselancar di dunia maya. Adakah manfaat yang didapatkan bila menerapkan hal tersebut?

Saat ini media sosial menjadi media yang penting dalam menerima informasi bagi seluruh pengguna di dunia khususnya pada generasi Z. Media sosial sendiri tidak hanya digunakan sebagai tempat berbagi cerita kepada para penduduk dunia maya saja, karena dimensi yang satu ini nyatanya mampu memberikan dampak yang positif. Seperti halnya, semakin mudahnya mendapatkan akses informasi di berbagai tempat dari belahan dunia dalam hitungan menit.  Baik ketika sedang makan, ketika baru bangun tidur ataupun sebelum tidur, bahkan lebih uniknya lagi, ketika sedang berada di toilet sekalipun, akses berselancar di dunia maya akan dilakukan dengan sangat mudah. Jari-jemari dengan begitu lincahnya mengulir gawai yang berada digenggaman tangan, demi bisa mengakses media sosial yang dimiliki. 

Namun ternyata, kegiatan yang dilakukan untuk berselancar di dunia maya secara terus menerus tanpa adanya jeda dan pertimbangan mampu memberikan dampak yang tidak baik yang akan berpengaruh pada kualitas hidup, karena fokusnya hanya berpusat di dunia maya. Media sosial bekerja seperti pisau bermata dua. Disatu sisi, platform ini memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi masyarakat. Namun disisi lain, media sosial juga memiliki segudang dampak buruk. Salah satunya adalah memperburuk kondisi mental kita. Tak sedikit orang yang kecanduan media sosial, semakin stres, atau bahkan berubah menjadi orang yang toxic karenanya. Itulah kenapa muncul sebuah tren yang disebut sebagai detoks medsos. Ini adalah tindakan menjauhkan diri dari dunia maya untuk menjaga kesehatan psikologis. 

Nah pertanyaannya, apakah kamu sedang membutuhkan detoks media sosial saat ini? Jika kamu bingung untuk memutuskan, berikut ini sepuluh tanda kamu butuh "istirahat" sejenak dari media sosial:

1.    Merasa cemas atau bahkan takut ketinggalan informasi ketika tidak scroll media sosial.

2.    Selalu cek media sosial setiap ada kesempatan atau selalu menyempatkan diri membuka medsos walaupun sedang sibuk dengan tugas dan pekerjaan.

3.    Aktivitas di media sosial menganggu produktivitas yang mengakibatkan pekerjaan menjadi menumpuk dan tidak bisa diselesaikan dengan baik karena terlalu sering terdistraksi oleh medsos.

4.    Merasa takut ketinggalan informasi atau update teman ketika tidak membuka media sosial, kondisi ini disebut dengan fear of missing out (FOMO).

5.    Menjadi sedih, iri atau tidak nyaman ketika melihat hidup orang lain yang tampak bahagia.

6.    Rasa iri yang muncul karena post di medsos karena membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain.

7.    Sering merasa stres, kehilangan energi, atau bahkan sering menjelekkan orang lain.

8.    Semua yang terjadi dalam kehidupan pribadi direkam melalui media sosial, bahkan sebelum sempat menikmatinya. Padahal ada momen-momen tertentu yang seharusnya lebih bermakna tanpa diunggah ke medsos.

9.    Semakin boros karena medsos dengan mengikuti gaya hidup orang lain hanya karena keinginan.

10.  Semakin menjauh dari dunia nyata, dan lebih memilih menghabiskan waktu di media sosial ketimbang bertemu keluarga ataupun teman.

Jika kamu mulai merasa bahwa hidup terlalu sering dihabiskan untuk berselancar di sosial media, mungkin ini saatnya kamu melakukan detoks media sosial. Kecanduan terhadap apa pun, termasuk media sosial dan teknologi, bisa membawa dampak buruk bagi kehidupan. Mulai dari kesehatan, hubungan keluarga dan pertemanan, hingga kepribadian diri bisa saja terpengaruh akibat ketergantungan media sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu mungkin memerlukan detoks media sosial:

1.    Mempengaruhi kesehatan mental

Salah satu dampak yang cukup mengkhawatirkan dari penggunaan media sosial yang berlebihan adalah meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi. Sebuah penelitian dari BMC Public Health mengungkapkan anak-anak yang berusia sekitar 10 tahun dan aktif di internet dapat berdampak negatif hingga mereka dewasa nanti. Hal tersebut dikarenakan sedari kecil mereka sudah terpapar dengan standar kesuksesan atau kecantikan yang begitu tinggi dan mungkin “semu” di media sosial. Akibatnya, ketika anak-anak tersebut tumbuh dewasa, mereka merasa tidak pernah puas dengan hasil yang didapat. Hal tersebut dapat berujung pada depresi. Detoks media sosial bertujuan untuk meminimalisir risiko Anda untuk terus menganggap standar-standar tertentu yang beredar di media sosial.

2.    Mengurangi keintiman dalam hubungan apapun

Ketika kecanduan media sosial, sadar atau tidak sebenarnya kamu sedang mengurangi kualitas waktu didalam hubungan. Tak hanya asmara, tapi juga hubungan persaudaraan, hubungan kerja, pertemanan, dan hubungan lain. Orang-orang yang kecanduan social media cenderung hanya melihat seberapa banyak tanggapan yang didapat ketika ia mengunggah sesuatu, ketimbang memikirkan dampaknya pada orang lain. Akibatnya, kamu dan temanmu bisa jadi salah paham hingga mengancam hubungan pertemanan.

3.    Mengganggu kesehatan fisik

Tidak hanya memperburuk kesehatan mental, kesehatan fisik yang terganggu juga bisa jadi salah satu alasan yang perlu kamu pertimbangkan ketika memutuskan melakukan detoks/mengurangi penggunaan media sosial. Lebih sering aktif di media sosial dan jaringan internet lainnya sampai larut malam. Social media meningkatkan gairah emosional dan kognitif lebih tinggi pada malam hari. Sinar dari layar ponsel atau gadget lainnya dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Padahal, kurang tidur sendiri diketahui dapat berisiko terhadap kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung.

Itu sebabnya, kamu mungkin perlu mempertimbangkan melakukan detoks media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya.Berikut beberapa strategi yang dapat membantu untuk melalukan social media detox:

1.    Rencanakan untuk menjalani detoksifikasi selama 3 minggu sampai 3 bulan lebih.

2.    Nonaktifkan akun media sosialmu sementara waktu, seperti Instagram atau Facebook.

3.    Hapus aplikasi media sosial dari ponsel atau gadget.

4.    Cari kegiatan lain yang dapat mengisi kekosonganmu, seperti olahraga atau melanjutkan hobi yang tertunda.

Jika kamu merasa media sosial sudah mengambil alih kehidupanmu, sudah saatnya untuk berhenti sejenak menatap layar dan beralih fokus ke realita. Jadi selamat mencoba!

 

 

Penulis: Arum Ratna Dewi (Seksi Informasi)

 

Sumber:

1.    https://hellosehat.com/mental/kecanduan/tips-alasan-detoks-sosial-media/

2.    https://www.idntimes.com/tech/trend/izza-namira-1/tanda-butuh-detoks-media-sosial-dan-harus-uninstall/10

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini