Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Cara Menulis Berita, Pilih Cepat atau Akurat?
Arum Ratna Dewi
Selasa, 14 September 2021   |   118611 kali

Saat ini perkembangan dunia jurnalistik mengalami perubahan yang sangat pesat mengikuti era digital yang semakin canggih. Seiring perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang sangat dinamis dengan ditandai munculnya media digital dalam memudahkan penyampaian informasi dengan jangkauan yang lebih luas dan cepat.

Kemajuan  teknologi yang begitu pesat, selain menghasilkan informasi melalui radio dan televisi, juga telah merambah melalui lini media digital. Perkembangan tersebut tentunya memberikan kemudahan dalam penyampaian berita secara cepat dengan jangkauan yang luas, sehingga khalayak dapat langsung menerima informasi berita dengan cepat sesuai kejadian yang sedang terjadi saat itu. Seperti saat ini telah banyak portal web yang ada di Indonesia berisi berita dan artikel seperti Detik.com, Tribunnews.com, Kompas.com, Liputan6.com, Merdeka.com. Pemerintahan juga menyediakan portal web terkait berita dan artikel kegiatan instansi seperti Kemenkeu.go.id atau djkn.kemenkeu.go.id. Portal web adalah situs web yang digunakan untuk tujuan tertentu dan mengarahkan pembaca supaya melihat, membaca, dan berinteraksi dengan informasi pada situs website tersebut. Penyediaan portal web yang dilakukan instansi pemerintah merupakan sebuah bentuk transparansi terkait kegiatan yang dilakukan oleh instansi tersebut dan sebagai upaya membangun citra positif bagi instansi pemerintah.

Penulisan berita pada portal web tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam menulis berita pada portal web adalah cara kerja penyebaran informasi yang cepat, jangkauan penerima informasi yang luas, informasi atau data lama dapat diakses, aksesibilitas yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, kemudahan dalam mencari sumber informasi yang relevan, serta penggunaan yang praktis dan fleksibel. Sedangkan kekurangannya adalah konsekuensi bobot informasi yang diberikan tidak selalu komplit karena lebih mengutamakan aktualitas. Menanggapi hal tersebut, sebagai penyedia informasi atau data harus memberikan infomasi yang akurat dan aktual. Dalam proses komunikasi, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan menyangkut teknik transmisi agar mengenai sasarannya dan mencapai tujuan. Sehubungan dengan itu, Wilbur Schramm, seorang ahli kenamaan dalam bidang komunikasi, dalam karyanya ’’How Communication Works” menyatakan sebagai berikut;

 

“Pesan hendaknya dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud. Pesan hendaknya menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran sehingga sama-sama dapat dimengerti. Pesan hendaknya membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhannya itu. Pesan hendaknya menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok tempat sasaran berada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.” (Effendi, 1990:143)

 

Namun dalam upaya penerapan tersebut, komunikasi massa dengan media digital seperti portal web memiliki sifat satu arah sehingga tidak memungkinkan bagi kita untuk mengetahui secara langsung tanggapan pembaca terhadap berita yang disampaikan. Oleh karena itu, penulis harus membuat berita secara matang dan akurat. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis berita akurat:

1.    Menemukan peristiwa atau kejadian untuk dijadikan sebagai bahan berita.

Temukanlah peristiwa maupun kejadian yang sifatnya aktual serta penting untuk disebarluaskan, misalnya mengikuti webinar terkait program Pemerintah dalam memberikan Keringatan Utang atau Crash Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

2.    Teknik Pengumpulan Informasi.

Kumpulkanlah informasi berupa fakta dengan cara melakukan wawancara, observasi atau dokumentasi dalam pengumpulan data.

3.    Mencatat hal-hal penting.

Dalam proses pencarian informasi perlu dilakukan penulisan dengan rumus 5W+1H yaitu What, Who, Where, When, dan How. Namun menurut Onong U. Effendi (Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, 1990:141) aspek yang harus ditonjolkan oleh berita adalah unsur Why. Unsur-unsur yang lima lainnya hanya merupakan pelengkap.

4.    Membuat Kerangka Berita.

Kerangka berita merupakan gambaran kasar bagaimana informasi yang telah dikumpulkan tersebut akan diolah menjadi sebuah berita. Berita terdiri dari 3 (tiga) unsur yakni judul, teras, serta kelengkapan atau penjelasan berita.

5.    Menulis Teras Berita.

Teras berita merupakan alinea pertama sebuah berita. Teras berita sebaiknya dibuat ringkas, serta diawali dengan unsur Who dan What. Sesuaikan struktur penulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan).

6.    Menulis Isi Berita.

Isi berita merupakan detail informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah berita. Isi berita ditulis setelah teras berita. Dalam penulisannya, isi berita sebaiknya disusun dalam paragraf-paragraf pendek yang berisi tiga hingga lima kalimat. Usahakan pula agar setiap paragraf hanya berisi satu ide. Paragraf yang pendek serta hanya berisi satu ide akan mendorong pembaca untuk melanjutkan pembacaan dan memudahkan pemahaman dalam membaca berita.

7.    Penyuntingan Berita

Penyuntingan berita dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan penulisan informasi yang mungkin terjadi, seperti ejaan (nama, lokasi, dan lainnya), tata bahasa, makna kalimat, dan pembedaan opini dengan fakta. Dalam penulisan berita yang akan di publikasikan juga harus memperhatikan agar tidak melanggar kode etik jurnalistik.

Sedangkan dalam menulis berita cepat, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan, misalnya:

1.    Memperhatikan dengan seksama kegiatan/peristiwa yang sedang diikuti.

Ikuti kegiatan secara teliti dan seksama, maka kita akan mudah dalam menulis berita karena informasi yang diberikan akan mudah dituangkan ke dalam tulisan.

2.    Membuat poin-poin penting yang harus disampaikan dalam berita.

Buatlah poin-poin penting pada kegiatan yang sedang diikuti/diamati, maka penulisan pada setiap paragrafnya akan lebih mudah dituangkan.

3.    Tidak menunda-nunda waktu menulis berita.

Jangan menunda dalam menulis berita, karena semakin cepat berita disebar semakin cepat pula informasi yang diterima pembaca.

4.    Menentukan angle berita.

Tentukan isu apa yang akan diangkat dalam satu berita tersebut, sehingga isi berita akan terarah.

5.    Menyusun berita menggunakan teori piramida terbalik.

Susunlah berita menggunakan teori piramida terbalik, di mana paragraf pertama diisi dengan informasi utama yang paling penting, dilanjutkan dengan body berita yang berisi informasi-informasi penting, dan diakhiri dengan paragraf yang berisi informasi umum terkait kegiatan tersebut.

Selain langkah-langkah tersebut, dalam penulisan berita harus tetap memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Langkah-langkah dalam menulis berita tersebut harus selalu diperhatikan untuk menjadi sebuah berita yang akurat dan aktual dalam memenuhi kebutuhan informasi pembaca.

Namun, berita yang akurat dan aktual masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berita yang akurat memiliki kelebihan yaitu informasi yang diberikan sangat lengkap, tetapi pembahasan pada berita akan terlalu panjang dan mengakibatkan pembaca merasa jenuh atau tidak tertarik. Sedangkan berita yang ditulis secara cepat memiliki kelebihan dalam hal keringkasan dan kemudahan untuk dipahami. Tetapi berita yang ditulis cepat dapat pula memiliki risiko typo atau salah dalam serta isi berita yang kurang mendalam. Jadi, kamu pilih berita yang akurat atau cepat?


Daftar Pustaka:

Effendy, O. U. (1990). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Keepengasih. (2020). Cara Menulis Berita. pengasih.kulonprogokab.go.id.


Penulis : Arum Ratna Dewi, Seksi Informasi

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini