Apakah kamu termasuk salah satu dari yang pernah mengalami pengalaman
tidak siap ketika harus tampil di depan publik ? Gugup, gemetar, tiba tiba
suara hilang, keringat dingin bercucuran, bicara tiba2 belibet/slip tounge, pandangan
kosong dan sebagainya. Kira kira, apa yang menyebabkan kondisi tubuh
kita demikian ?
Sit back and relax, ungkapan yang sering kita lihat di
beberapa kesempatan saat kita dalam kondisi memperbaiki /menunggu sesuatu untuk
diperbaiki, sebuah sinyal yang menuntun agar kita lebih tenang menghadapi
kondisi kepanikan / menghadapi sesuatu yang sedang terjadi. Kondisi seperti
diatas sangat wajar dan natural dialami setiap orang, banyak hal yang
mempengaruhi / melatarbelakangi kondisi demikian salah satunya adalah karena
ketidaksiapan kita saat diminta
berbicara didepan umum, merasa dihakimi, merasa bahwa kondisi kita tidak
diterima dengan baik oleh lingkungan, trauma masa lalu, pernah mempunyai
pengalaman buruk saat tampil di depan umum, dan kondisi psikologis lainnya.
Kita pada umumnya sangat membutuhkan pengakuan, perhatian, umpan balik,
pujian, dan berbagai kata positif lainnya, tidak salah memang karena kita
adalah mahluk sosial. Manusia sebagai mahluk sosial adalah mahluk yang
berhubungan secara timbal balik dengan manusia lain. Dalam sosiologi, mahluk
sosial adalah sebuah konsep ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial
dipandang sebagai sebuah “organisme hidup”1 (Wikipedia).
Kita membutuhkan interaksi dengan
orang lain, interaksi dengan mahluk sosial lainnya, interaksi sosial dapat dilakukan dengan berbicara, mendengar,
berkumpul, berorganisasi dan sebagainya.
Sederhananya pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu maupun kelompok untuk menjalin pertemanan, diskusi bekerja sama dalam
kehidupan bermasyarakat.
Berbicara di depan umum merupakan salah satu kemampuan yang harus
dimiliki kita sebagai seorang ASN, tidak dipungkiri berbicara di depan publik
bukan sesuatu yang mudah, seringkali hambatan yang tidak terduga datang, namun
demikian kemampuan berbicara didepan publik tetap dapat diasah, dilatih dan
dikembangkan.
Public Speaking / berbicara di depan publik / umum itu sendiri memiliki manfaat sebagai sarana untuk menyatukan banyak orang di waktu yang sama, menyampaikan pendapat, gagasan, pencapaian tujuan / target, membangun keyakinan / mempengaruhi banyak orang dsbnya. Dan untuk bebicara di depan publik / umum, sejatinya kita harus memiliki satu teknik / seni berbicara secara umum. Pertanyaannya adalah bagaimana membangun / menciptakan teknik berbicara yang benar benar berdampak untuk seluruh pendengar / audience. bagaimana menyiapkan sikap mental yang lebih terjaga? Berikut beberapa tips yang mudah diingat yakni rumus sederhana 3M.
a) Opening, secara garis besar dalam bagian
ini mencakup kata pembuka, salam sapa, building rapport ,sederhananya
ketika di bagian opening, kita dituntut untuk membangun kedekatan,
persamaan, dengan audience, dengan demikian kita sebagai pembicara diharapkan
mampu “menguasai audience” dengan baik, dan ketika ini sudah dilakukan dengan
baik, maka hambatan / kendala dengan sendirinya dapat diatasi dengan baik.
Ada
istilah kuasai di 3 menit pertama ketika di bagian ini, dan tips yang jitu
gunakan rumus SEO / Smile, Eye Contact dan Open Posture.2 (Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 2016). Maksimalkan
pandangan mata menyapu ke seluruh audience tanpa membuat mereka risih,
namun sebaliknya libatkan mereka dalam setiap interaksi yang kamu ciptakan. Upayakan semaksimal
mungkin menampilkan bahasa tubuh dengan percaya diri dan tidak berlebihan maka
kamu akan benar benar percaya diri ketika mempraktekkan tips jitu seperti
diatas.
b) Body
Content, jika materi yang akan dibawakan berupa sebuah presentasi, maka
dibagian ini saatnya kamu memaksimalkan kemampuan berfikirmu, persiapkan materi
sebaik mungkin, dengan bahasa yang mudah dipahami, jangan lupa olah vokal dan
artikulasi yang jelas sangat dibutuhkan. Pengucapan kata dan kalimat harus
utuh, bulat dan gunakan intonasi yang jernih. Sampaikan materi secara sistematis, tidak
monoton, pergunakan improvisasi secukupnya, gunakan penyambung kalimat dengan
baik. Jika kamu diminta menjadi seorang pembaca naskah, MC /pembawa acara,
moderator atau narasumber, maka pastikan kamu menyiapkan dengan baik dengan
bantuan cue card, sehingga kemungkinan pengucapan kata yang salah dapat
dihindari.
c) Closing,
last but not least, tidak perlu buru buru dalam melakukan closing. Jika kamu membawakan
sebuah acara maka ucapkan salam,permohonan maaf dan terima kasih serta apresiasimu pada akhirr acara. Pergunakan kata kata yang
memukau sebagai penutup. Bisa berupa pantun, kalimat bijak, atau bahkan lagu
tergantung bagaimana konteks acara dimaksud. Ciptakan kesan yang mendalam agar
dari awal acara hingga di akhir, perhatian audience tetap fokus dengan
yang kehadiranmu di depan. Jika kamu ditunjuk sebagai pemateri maka tidak ada
salahnya wrap your conclusion, simpulkan dengan baik seluruh materi yang
telah dibawakan, rangkum dengan singkatan, dengan perumpaan, dengan analagi
atau apapun yang memudahkan audience mengingat seluruh materi dengan
baik tanpa merasa dijejali sesuatu yang membosankan.
Nah, kiranya ketika 3 hal
diatas kamu kuasai dengan baik, maka percaya dirimu akan lebih meningkat.
Saatnya menunjukan versi terbaikmu, jadilah pembicara yang memberikan dampak kepada
audience. Tidak perlu lagi takut berbicara diepan publik, berbicara mengaktifkan
kerja otak, karena
bahasa & pikiran berkomunikasi satu sama lain,
terutama saat berbicara dengan tepat, yang secara alami menghasilkan refleksi berpikir yang lebih cepat dan
juga meningkatkan daya ingat. Percaya
Diri Saat Bicara di Depan Publik, Bisa ..!!
(Evi Rahmawati)