Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Employee Engagement dan Performa Kinerja Pegawai
Arinda Rintan Bestari
Rabu, 31 Maret 2021   |   3436 kali

        Employee engagement menjadi  salah satu  isu hangat dalam kajian terkait Human Resources di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang merupakan salah satu unit eselon I  di Kementerian Keuangan yang memiliki 4.026 pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam studi literatur yang penulis lakukan, disebutkan jika adanya employee engagement memberikan  banyak manfaat  bagi organisasi seperti  membuat  pegawai memiliki  loyalitas  yang  tinggi sehingga akan memberikan  kontribusi lebih bagi organisasi melalui peningkatan performa kinerja.

        Pengelolaan sumber daya manusia yang optimal dapat berkontribusi secara efektif terhadap kinerja pegawai. Ketika pegawai memiliki hubungan baik dengan organisasi, maka pegawai akan memberikan yang terbaik untuk organisasi tersebut (Saks, 2006). Riset dari beberapa peneliti yang telah dilakukan mengatakan adanya hubungan positif dari employee engagement dengan organisasinya yang dapat mengarah pada kinerja dan profitabilitas yang lebih baik (Choo et al, 2013).

        Employee engagement merupakan keadaan psikologis di mana pegawai merasa berkepentingan dalam keberhasilan perusahaan dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja ke tingkat yang melebihi job requirement yang diminta (Mercer, dikutip oleh Carpenter & Wyman, 2007:1).

        Employee Engagement atau rasa keterikatan pegawai terhadap pekerjaan atau organisasinya adalah hal yang sangat penting bagi organisasi dan menjadi faktor penentu di balik tinggi rendahnya kinerja bisnis suatu organisasi (Triple Creek Associates, 2007). Secara umum employee engagement dapat didefinisikan sebagai tingkat komitmen dan keterikatan pegawai yang dimiliki terhadap organisasi dan nilai-nilai yang diterapkan dalam organisasi. Pegawai yang merasa terikat adalah yang merasa benar-benar terlibat dan memiliki antusias akan pekerjaan dan organisasinya. Keterikatan adalah kemauan dari kemampuan untuk berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi, yakni pada kondisi pegawai mau berupaya keras menuntaskan pekerjaannya dan menggunakan segenap pikiran dan energinya bahkan rela untuk lembur.

        Sementara itu menurut Maslow’s Hierarchy of Needs employee engagement dapat dikaitkan dengan engagement seorang pegawai akan selalu dinamis sesuai dengan kesadaran akan motivasinya dalam bekerja. Employee engagement akan dapat menggambarkan bagaimana seorang pegawai dapat merasa bangga dan loyal dalam pekerjaannya bagi organisasi, menjadi bagian organisasi yang siap menangani stakeholder, serta selalu memberi lebih dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya.

        Employee engagement telah menjadi  salah satu  isu  dalam kajian terkait Human Resources. Beberapa studi menyebutkan jika adanya employee engagement memberikan  banyak manfaat  bagi sebuah organisasi seperti  membuat  pegawai memiliki  loyalitas  yang  tinggi sehingga akan memberikan  kontribusi lebih bagi organisasi melalui peningkatan performa kinerja.

        Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Pengaruh Employee Engagement terhadap Kinerja Pegawai di DJKN terhadap responden sebanyak 31,32% yaitu 1.261 orang pegawai DJKN telah berpartisipasi dalam mengisi kuisioner yang penulis berikan, ditemukan jika employee engagement memberikan pengaruh yang kuat atas kinerja pegawai di DJKN dan aspek yang perlu diprioritaskan untuk disusun strateginya untuk meningkatkan baik Employee Engagement maupun Kinerja Pegawai adalah Faktor Kepemimpinan.


Penulis : Arinda Rintan Bestari 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini