Mengenal Bapak Kedokteran Dunia, Ibnu Sina
Samba Dewangga Suharto
Senin, 23 Juni 2025 |
1515 kali
Ibnu Sina, yang lebih populer sebagai Avicenna di dunia Barat, merupakan seorang ilmuwan muslim yang dinobatkan menjadi Bapak Kedokteran Dunia. Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hussain Ibnu Abdullah Ibnu Sina. Lahir pada tanggal 22 Agustus 980 Masehi di Afsana, dekat Bukhara (yang sekarang merupakan bagian dari Uzbekistan). Ibnu Sina lahir dari ayah yang bernama Abdullah dan ibu yang bernama Sitarah yang merupakan keturunan Persia, di mana keluarga tersebut dikatakan sebagai keluarga yang mampu pada saat itu. Ayah Ibnu Sina dikenal sebagai seorang sarjana yang dihormati dan pernah menjabat sebagai gubernur di sebuah distrik di Bukhara pada masa pemerintahan penguasan Samaniyah, Nuh Il bin Mansyur.
Orang tua Ibnu Sina mulai memberikan pendidikan agama dan logika elementer sejak Ibnu Sina masih berusia 5 tahun. Pada usia 10 tahun, Ibnu Sina telah hafal Al-Qurán, belajar fiqih, dan ilmu-ilmu syariat. Sampai usia 16 tahun, Ibnu Sina telah menguasai ilmu teologi dan terjun ke dunia filsafat. Ibnu Sina dikenal sebagai seorang yang tidak suka membuang waktu di masa muda untuk hal sia-sia. Beliau selalu memanfaatkan waktunya untuk belajar berbagai ilmu sampai beliau menguasainya. Pada usia 17 tahun Ibnu Sina diangkat sebagai konsultan dokter praktisi dikarenakan ia telah memahami hampir seluruh teori kedokteran. Memasuki usia 21 tahun, Ibnu Sina mulai menulis karya-karya monumental di bidang ilmu matematika, geometri, astronomi, fisika, kimia, metafisika, filologi, musik, dan puisi, dengan karya pertama yaitu Al-Majmu’u (ikhtisar) yang memuat berbagai ilmu pengetahuan umum.
Ibnu Sina tidak pernah menikah sepanjang hidupnya. Ia wafat pada usia 57 tahun di bulan Ramadhan 1037 Masehi dan dimakamkan di Hamadan, Persia (sebelah tenggara Teheran, Iran). Pada tahun 1950, makamnya diperbarui dan diubah menjadi museum yang dilengkapi dengan perpustakaan dengan ribuan koleksi buku. Dalam rangka memperingati 1000 tahun hari kelahirannya, melalui event Fair Millenium di Teheran pada tahun 1955, Ibnu Sina dinobatkan sebagai “Father of Doctor” untuk selama-lamanya.
Kiprah Ibnu Sina di Bidang Kedokteran
Hasil temuan, pemikiran, dan konstribusinya pada berbagai bidang, termasuk kedokteran yang hingga kini masih dijadikan referensi dan diadaptasi, antara lain:
Salah satu pencapaian terkemuka Ibnu Sina adalah penemuan metode pengobatan dengan menyuktikkan obat di bawah kulit, atau yang sekarang dikenal sebagai penyuktikkan subkutan. Penemuan ini menjadi sangat penting dalam dunia kedoteran, yang memungkinkan pemberian obat efektif kepada pasien.
Salah satu penemuan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah terkait teori penularan penyakit TBC. Suatu ketika, Ibnu Sina mendapat sebuah penemuan terkait penyakit TBC ini. Awalnya, penemuan tersebut sempat tidak diterima oleh ilmuwan barat karena merasa buktinya kurang. Namun, setelah ditemukannya mikroskop, pada akhirnya teori penularan TBC Ibnu Sina berhasil dibuktikan kebenarannya dan banyak diterapkan di dunia medis.
Etanol merupakan bentuk cairan yang biasa digunakan pada bidang kedokteran. Dalam riwayatnya, Ibnu Sina juga pernah membuat penemuan yang berkaitan dengan senyawa tersebut. Ibnu Sina menemukan kegunaan Etanol untuk membunuh mikroorganisme yang bisa memberi infeksi pada tubuh seseorang. Dia pun selalu menggunakan cairan tersebut ketika hendak menangani pasien atau meramu obat.
Mengutip laman Ifaroma, Ibnu Sina telah menulis banyak buku yang menjelaskan berbagai efek tumbuhan pada tubuh. Ia juga dianggap telah menyempurnakan metode distilasi dengan membuat koil berpendingin. Salah satu keberhasilan atas hasil temuan metode dostilasi ini adalah produksi minyak esensial Rosa Centifolia, yang membuatnya disebut sebagai pelopor penggunaan aromaterapi.
Mengutip laman Morocco World News, Ibnu Sina menganjurkan penggunaan metode karantina untuk mengendalikan penyebaran penyakit. Ia menjelaskan bahwa penyakit bisa menyebar melalui partikel yang sangat kecil, bahkan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Hal ini menjadi dasar untuk ilmu karantina modern di masa kini.
Karya Populer Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan salah satu ilmuwan dan filsuf muslim yang menerapkan logika filsafat dalam teologi Islam. Sejarah mencatat, Ibnu Sina telah menghasilkan ratusan karya tulisan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk matematika, geometri, astronomi, fisika, kimia, metafisika, filologi, bahkan musik dan sastra. Berikut beberapa karya monumental Ibu Sina:
Kitab ini merupakan ensiklopedia dalam bidang kedokteran dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku ini merupakan rujukan terpenting ilmu kedokteran di Eropa dan pengetahuan di dalamnya mendapat pengakuan dari semua dokter Eropa. Buku ini terdiri dari lima bagian. Bagian Pertama secara khusus membahas tentang masalah-masalah kedokteran secara umum. Bagian Kedua, memuat kosa kata dalam bidang kedokteran, atau obat-obatan, dan efek pengobatannya. Bagian ketiga, membahas tentang berbagai macam penyakit pada semua anggota badan, dari kepala hingga kaki. Bagian keempat, secara khusus memuat macam-macam penyakit komplikasi yang menyerang lebih dari satu anggota badan. Bagian kelima, secara khusus membahas tentang jenis obat-obatan buatan, dan campurannya.
Kitab yang berupa sajak yang terdiri dari 1329 bait ini merupakan ringkasan dari kitab Al-Qanun, sehingga dapat dijadikan buku harian dokter yang mudah dihafal, dan dapat digunakan secara praktis. Buku ini juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan menjadi pegangan dokter-dokter Eropa pasca masa kebangkitan Eropa.
Karya Ibnu Sina yang satu ini merupakan ensiklopedia berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti: Filsafat, logika, dan ilmu pengetahuan alam. Dalam buku ini, Ibnu Sina membahas tentang fenomena alam yang penting seperti terbentuknya gunung, sebab-sebab terjadinya gempa bumi, terbentuknya awan, dan kabut, terjadinya pengembunan, jatuhnya meteor, munculnya pelangi, dan berbagai fenomena alam lainnya.
Persian Poem merupakan salah satu karya sastra Ibnu Sina yang terkenal. Puisi atau syair tersebut menunjukkan estetika alam lewat sudut pandang realis, kemudian dibalut dengan kata-kata yang kesannya membahagiakan.
Berikut beberapa daftar quotes Ibnu Sina yang terpopuler sampai saat ini.
Disclaimer |
---|
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja. |