Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
MEMBANGUN KAPASITAS LEADERSHIPS (INSPIRASI AL-FATIHAH)
Deni Atif Hidayat
Selasa, 08 Maret 2022   |   432 kali

Oleh:

Khusnawan Sigit Susanto, M.Ec.Dev., M.H.I.

 

 

Universalitas nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an akan selalu relevan untuk setiap manusia pada setiap tempat dan waktu. Nilai-nilai tersebut akan selalu menjadi inspirasi bagi setiap insan pada kesempatan pertama dan senantiasa bermuatan ilmu yang moderat, tanpa mendikotomi ilmu bumi dan ilmu langit. Maka dari itu, hendaknya setiap pemikiran, konsep, dan inspirasi berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Implementasi Surat Al-Fatihah secara kontekstual dalam hal manajemen, yaitu dipandang dari sisi pembangunan kapasitas leadership dan nilai-nilai Kementerian Keuangan. Sebagaimana Al-Fatihah yang merupakan surat yang pertama dengan julukan intisari kalam Ilahi, akan sangat relevan jika inspirasi prinsip-prinsip leadership dan nilai-nilai Kementerian Keuangan yang terkandung di dalamnya mewarnai fondasi pegawai sebelum hal-hal penting lainnya.

Takdir telah menggariskan kepada kita, bahwa setiap kita ternyata adalah pemimpin, yaitu untuk memimpin orang lain, memimpin organisasi, memimpin keluarga, maupun memimpin diri sendiri.

 

1.    Kapasitas Spiritual (Pembentukan Nilai Integritas)

“Bismillahirrahmaanirrahiim” (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Keutamaan basmalah: sebagai kalimat yang mengawali segala sesuatu di dunia dan akhirat. Membimbing orang yang kita pimpin kepada Tuhan Yang Maha Esa, bukan mengarahkan anggota mengkultuskan dirinya. Ketaatan dan loyalitas pada Pemimpin, bukan individunya. Karena pemimpin akan selalu berganti, sedangkan individu akan terbatasi oleh usia. Dari individu, yang dibangun adalah keteladanan terhadap sosoknya, sedangkan loyalitas terhadap instrumen organisasi.

Memberikan coaching dalam bingkai nilai-nilai yang rabbani, ketaatan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

 

2.    Kapasitas Managerial (Pembentukan Nilai Profesionalisme)

“Alhamdulillahirabbil ‘alamiin” (segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam)

(dapat mengelola bawahan/anggota, administrasi, masalah, dll)

Al-Hamdu

Rabb adalah pemilik, penguasa, pengendali, pemelihara

‘Alamin, mencakup setiap angkatan/generasi, kurun, zaman juga

  • Managerial skill (keterampilan manajemen, perencanaan hingga kontrol)
  • Problem solver (dapat memecahkan masalah)

 

3.    Kapasitas Attitude (Pembentukan Nilai Pelayanan)

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

(memiliki sikap dan perilaku yang baik)

Sifat Pengasih (semua anggota organisasi) dan Penyayang (bagi anggota tertentu)

 

4.    Kapasitas Execution dan Nilai Pelayanan

“Maaliki yaumiddiin” (yang menguasai Hari Pembalasan)

(dapat memutuskan sesuatu dengan tepat)

  • Penyebutan Raja di dunia selain Allah adalah majaz/kiasan saja, bukan hakikat.
  • Memiliki kewenangan yang jelas sehingga bisa membuat keputusan dengan baik
  • Disegani oleh stake holder (bawahan, peer, atasan, pengguna jasa)
  • Reward and punishment 

5.    Kapasitas Role Model (Pembentukan Nilai Sinergi)

“iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” (hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan)

Ilustrasi yang senantiasa hidup dalam jiwa, dimana menggambarkan puncak loyalitas seseorang dan pengabulan permohonan. Spirit yang terkandung adalah bagaimana sosok seorang pemimpin dapat menjadi teladan yang baik dan terbaik bagi semua anggota organisasi. Sebagai timbal baliknya, maka seorang pemimpin akan mendapatkan cinta dan loyalitas yang tinggi dari anggota, tanpa ada hal yang meragukan adanya sifat hipokrit dari mereka.

 

6.    Kapasitas Visioner (Pembentukan Nilai Integritas)

“ihdinash shiraathal mustaqiim” (tunjukilah kami jalan yang lurus)

Shirathal mustaqim adalah jalan yang terang dan lurus, yaitu jalan orang-orang yang diberi petunjuk, istiqamah (konsisten). Jalan yang paling cepat untuk mencapai tujuan, dan jalan yang baik (memiliki pandangan yang jauh ke depan), bukan jalan yang bengkok dan berbelok, sehingga jalan ini adalah jalan yang konsisten terhadap apa yang ingin dituju.

  • Memberi pengajaran (coaching) & petunjuk (mentoring) yang tepat & baik kpd anggota
  • Memiliki road map (peta jalan) dan strategi yg jelas dalam mencapai tujuan organisasi

 

Kapasitas 7: Evaluation (Pembentukan Nilai Kesempurnaan)

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Konsisten melakukan evaluasi dan controlling atas pekerjaan yang telah dilakukan.

  • Menjadikan kompetitor/pesaing (antar anggota, antar unit) dalam persaingan yg sehat
  • Menjadikan kegagalan sebagai pelajaran.



Apa yang tertulis di atas merupakan sebuah kontemplasi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an, menjadikan motivasi, spirit, dan inspirasi sehingga lebih implementatif dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagaimana Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya, maka kita harus bisa mentransformasikan semua aktivitas agar dapat bernilai ibadah yang dapat kita rasakan.

 

 

Bacaan:

1.    Tafsir Ibnu Katsir

2.    Tafsir HAMKA

3.    Buku Saku Nilai-nilai Kementerian Keuangan

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini