Ada kalanya kita merasa jenuh
dengan segala rutinitas dalam keseharian kita. Inginnya sih liburan atau
sekedar berkumpul dengan keluarga maupun teman-teman. Tetapi, seperti yang kita
ketahui saat ini di seluruh belahan dunia sedang melakukan pembatasan sosial.
Sejak bulan Maret 2020, Indonesia secara resmi menetapkan wabah covid19 sebagai
bencana nasional. Hal ini tentu saja membuat tatanan kehidupan masyarakat
terjadi banyak perubahan.
Di pagi hari biasa terlihat
kemacetan terutama di daerah Ibu Kota. Hiruk pikuk jalan raya dengan segala
kepadatan aktivitas masyarakatnya seperti berangkat kerja, sekolah, maupun
Ibu-Ibu yang berangkat ke pasar untuk menyiapkan kebutuhan hidup keluarganya.
Tadinya, orang-orang memakai
masker hanya pada saat berkendara dengan sepeda motor untuk menghalau debu
jalanan. Tapi sekarang, banyak sekali terlihat entah itu pejalan kaki,
pengendara sepeda motor, bahkan pengendara roda empat pun memakainya walau
berada di dalam kendaraan. Ya, pandemi Covid-19 memang sangat berdampak bagi
kehidupan sosial di berbagai wilayah.
Setelah 6 bulan berlalu,
nampaknya kebiasaan baru sudah bukan hal aneh lagi. Kini, banyak orang saling
menjaga jarak satu sama lain. Mereka berbicara dengan wajah yang tertutup oleh
masker. Bekerja pun, kini banyak dilakukan dari rumah begitu pun aktivitas
bersekolah. Dulu, banyak keluarga yang sulit berkumpul akibat kesibukan
masing-masing, kini mereka ‘terpaksa’ berkumpul di rumah dengan tetap menjalani
kesibukannya seperti biasa.
Kalau dulu jarak dan waktu yang menjadi
penghalang, sekarang aktivitas yang berbeda lah yang memisahkan. Walaupun
berada di rumah, mereka tetap dituntut untuk melakukan rutinitas seperti biasa.
Entah itu bekerja, belajar, bahkan berbelanja pun kini banyak dilakukan dari
rumah. Belum lagi anak perantauan. Mereka terpaksa berada dalam kamar kost
dalam jangka waktu yang panjang. Tidak bisa kembali ke kampung halaman, hanya
bisa berjumpa dalam jaringan via gadgetnya.
Sebenarnya, banyak sisi positif
yang bisa dimanfaatkan dari hal ini. Dengan banyaknya waktu untuk tetap di
dalam rumah bukan berarti kehilangan produktivitas. Justru sebaliknya, hal ini dapat dijadikan sebagai moment untuk melatih diri menjadi lebih
baik lagi.
Seperti halnya anjuran Pemerintah
untuk melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat yang akhirnya membuat
masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kebersihan serta mengatur pola hidup
yang sehat. Dengan demikian, kita dapat menjadikan diri kita lebih ‘sadar’ akan
apa yang dibutuhkan oleh diri dan keluarga kita.
Sudahkah kita memanfaatkan waktu
dengan lebih bijak dan bermanfaat?
Penulis : Novriyanti