Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Sebuah Renungan Untuk Perubahan
Budi Sulistyawan
Selasa, 29 September 2020   |   268 kali

Ada kalanya kita merasa jenuh dengan segala rutinitas dalam keseharian kita. Inginnya sih liburan atau sekedar berkumpul dengan keluarga maupun teman-teman. Tetapi, seperti yang kita ketahui saat ini di seluruh belahan dunia sedang melakukan pembatasan sosial. Sejak bulan Maret 2020, Indonesia secara resmi menetapkan wabah covid19 sebagai bencana nasional. Hal ini tentu saja membuat tatanan kehidupan masyarakat terjadi banyak perubahan.

Di pagi hari biasa terlihat kemacetan terutama di daerah Ibu Kota. Hiruk pikuk jalan raya dengan segala kepadatan aktivitas masyarakatnya seperti berangkat kerja, sekolah, maupun Ibu-Ibu yang berangkat ke pasar untuk menyiapkan kebutuhan hidup keluarganya.

Tadinya, orang-orang memakai masker hanya pada saat berkendara dengan sepeda motor untuk menghalau debu jalanan. Tapi sekarang, banyak sekali terlihat entah itu pejalan kaki, pengendara sepeda motor, bahkan pengendara roda empat pun memakainya walau berada di dalam kendaraan. Ya, pandemi Covid-19 memang sangat berdampak bagi kehidupan sosial di berbagai wilayah.

Setelah 6 bulan berlalu, nampaknya kebiasaan baru sudah bukan hal aneh lagi. Kini, banyak orang saling menjaga jarak satu sama lain. Mereka berbicara dengan wajah yang tertutup oleh masker. Bekerja pun, kini banyak dilakukan dari rumah begitu pun aktivitas bersekolah. Dulu, banyak keluarga yang sulit berkumpul akibat kesibukan masing-masing, kini mereka ‘terpaksa’ berkumpul di rumah dengan tetap menjalani kesibukannya seperti biasa.

Kalau dulu jarak dan waktu yang menjadi penghalang, sekarang aktivitas yang berbeda lah yang memisahkan. Walaupun berada di rumah, mereka tetap dituntut untuk melakukan rutinitas seperti biasa. Entah itu bekerja, belajar, bahkan berbelanja pun kini banyak dilakukan dari rumah. Belum lagi anak perantauan. Mereka terpaksa berada dalam kamar kost dalam jangka waktu yang panjang. Tidak bisa kembali ke kampung halaman, hanya bisa berjumpa dalam jaringan via gadgetnya.

Sebenarnya, banyak sisi positif yang bisa dimanfaatkan dari hal ini. Dengan banyaknya waktu untuk tetap di dalam rumah bukan berarti kehilangan produktivitas. Justru sebaliknya, hal ini dapat dijadikan sebagai moment untuk melatih diri menjadi lebih baik lagi.

Seperti halnya anjuran Pemerintah untuk melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat yang akhirnya membuat masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kebersihan serta mengatur pola hidup yang sehat. Dengan demikian, kita dapat menjadikan diri kita lebih ‘sadar’ akan apa yang dibutuhkan oleh diri dan keluarga kita.

Sudahkah kita memanfaatkan waktu dengan lebih bijak dan bermanfaat?

 

Penulis : Novriyanti

 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini