Takengon - Sebagai
Upaya dukungan dan perkuatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari Aceh, maka dilaksanakan
Kurasi UMKM serta Kedai Lelang UMKM sebagai salah satu rangkaian acara Rapat
Koordinasi Gabungan (Rakorgab) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Aceh pada
hari Sabtu (19/08). Acara yang diselenggarakan di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Takengon ini mengadirkan 12 UMKM serta 2 pemilik UMKM yang telah
lolos kurasi Nusantara Fashion House (NFH) Malaysia.
Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Aceh, Nofiansyah menerangkan,
“Dalam hal pelaksanaan kurasi UMKM, kita ingin mengenalkan berbagai UMKM yang
sudah berkolaborasi dengan Kemenkeu termasuk DJKN khususnya KPKNL di wilayah
kerja DJKN Aceh diharapkan bisa saling sharing dan berkontribusi ke UMKM yang
lainnya.” Pria yang akrab disapa Ian ini menambahkan banyaknya dukungan
pemerintah kepada pelaku UMKM dari segi pembiayaan dan juga pembinaan. Di
Kemenkeu terdapat Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
yang memberikan pembiayaan kepada UMKM melalui lembaga penyalur agar masyarakat
ultra mikro dapat mudah mendapat akses pembiayaan dan bisa naik kelas dari segi
cakupan pemasaran, atau kuantitas barang.
Dalam rangkaian
acara ini juga dilaksanakan sesi diskusi antara Kepala KPKNL Lhokseumawe dengan pemilik Ninano Label, dan pemilik
usaha Peci Khas Aceh Meusyeuhu. Dalam penyampaiannya
Novrizal mengawali dengan penanaman mindset pentingnya membangun usaha/bisnis sedini mungkin.
Novrizal juga menyampaikan, “Kita
tidak membatasi produk UMKM dalam kurasi, selama memenuhi syarat dan kualitas.
Sehingga kurasi dapat menghasilkan UMKM mandiri, UMKM rintisan, dan UMKM ekspor.”
Pemilik usaha
Peci Khas Aceh Meusyeuhu,
Jumadin, menyampaikan mengungkapkan banyak sekali manfaat yang didapat
dari kurasi UMKM ini, seperti insight dalam hal entrepreneur, pelayanan, serta packaging. Ia juga merasakan manfaat lain seperti solusi dalam sebuah
masalah. Jumadin mengajak para mahasiswa untuk melihat manfaat dari sebuah
masalah. Disamping itu, dalam pemasaran
produknya, Jumadin tidak menyangkal, bahwa sosial media berperan sangat
penting. Ia berkolaborasi dengan anak muda kreatif dalam pemasaran produknya di
sosial media. Tidak lupa, Jumadin juga memberikan tips dalam pemasarannya,
seperti melakukan pemetaan demografi dan geografi.
Hal senada mengenai pemasaran juga disampaikan oleh pemilik Ninano
Label, Akieno Satria. UMKM yang bergerak di bidang fashion Muslimah ini gencar
melakukan pemasaran dengan memanfaatkan
berbagai macam platform, utamanya
pada platform jual beli online marketplace dan juga media sosial.
Ia menyebut 2/3 dari omset Ninano Label sendiri berasal dari marketplace dan juga media sosial.
Kurasi UMKM dan
Kedai Lelang UMKM yang bertajuk “Kurasi UMKM dan Kedai Lelang di Udara Mencetak
Pengusaha Muda” ini dilaksanakan guna memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tugas dan fungsi KPKNL yang salah satunya
meliputi lelang UMKM, serta melakukan pendataan dan pengelompokan
UMKM peserta kurasi sehingga dukungan dan fasilitasi yang dihadirkan oleh
Kementerian Keuangan khususnya di Aceh ini dapat tepat sasaran. Kurasi UMKM ini
sendiri diikuti oleh 12 UMKM yaitu Kemenkeu Satu Aceh 2023 seperti Jingki Roda
Coffee, Timberland Coffee, Aneka Keripik Manalagi, UD. Krap Krup, Bonpik Erita,
Koperasi Pedagang Kopi Ketiara, Markaz Lebah Madu, Tuahni Roda, UD. Minyak
Sereh Wangi Cap Obot, CV. H. Aman Bireuen, Koperasi Panca Gayo, dan UD Kretek
Gayo.
Pada kesempatan ini pun hadir 100 (seratus) perwakilan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon juga turut meramaikan acara yang disiarkan secara langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Takengon ini. Sebagai edukasi kepada mahasiswa dilaksanakan lelang eksebisi dipimpin oleh Pejabat Fungsional Pelelang Ahli Muda, Angga Rahmazoni dan Kepala Seksi Hukum dan Informasi, Wely Putri Melati. Para mahasiswa bebas untuk melakukan penawaran dimulai dari Rp1.000,00 (seribu rupiah) atas barang-barang UMKM yang dilelang oleh KPKNL Lhokseumawe, dengan batas pelunasan 1 (satu) minggu. Suasana menjadi semarak dikarenakan mahasiswa berpartisipasi aktif dalam eksibisi lelang. Acara menjadi kian semarak, dikarenakan pada saat closing, Kepala KPKNL Lhokseumawe mengumumkan bahwa barang lelang yang telah dimenangkan tersebut gratis dan tidak dipungut biaya apa pun, sebagai dasar ilmu dan gambaran lelang DJKN bagi para mahasiswa. (Narasi/Foto : Anda/Mateus)