Forum Sanger Kemenkeu Satu: PT Geo Dipa Energi Berperan Kelola Panas Bumi menuju Net Zero Emission
ANTON WIBISONO
Senin, 04 Juli 2022 |
536 kali
Banda Aceh – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Aceh kembali menggelar Forum Sanger Kemenkeu Satu
dengan mengundang narasumber dari PT. Geo Dipa Energi (Persero), salah satu special
mission vehicle (SMV) Kemenkeu dibawah koordinasi DJKN pada Kamis, (30/6).
Acara yang rutin dilaksanakan secara virtual ini setiap bulan selalu
menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, dan disiarkan secara live
melalui akun Yotube Kanwil DJKN Aceh.
Kepala Kanwil DJKN Aceh Syukriah HG menyampaikan selamat
datang dan mengapresiasi kepada narasumber dari PT Geo Dipa Energi serta
seluruh peserta dari insan Kemenkeu dari berbagai daerah dan semoga acara ini
menjadi bagian dari learning organization melalui Forum Sanger Kemenkeu Satu
untuk belajar bersama.
“Perkenalan kita dengan SMV ini bertujuan agar kita semua
instansi vertikal Kemenkeu di daerah dapat menjadi katalisator untuk
implementasi tugas dan fungsi Kementerian Keuangan dalam hal mendekatkan
informasi dan koordinasi dengan stakeholder SMV di daerah,” kata Syukriah.
Sebelumnya, pembawa acara Wely Putri Melati yang merupakan
salah satu pejabat pengawas di KPKNL Lhokseumawe membuka dengan sebuah pantun. “Ramai
Sudara Tiba Dari Sigli, Depan Blang Padang Ada Museum Tsunami. Kanwil DJKN Aceh
Datang Kembali Bersama Geo Dipa Energi. Kota Sabang Punya Monumen Nol
Kilometer, Saat Libur Telah Tiba Boleh Kita Kunjungi. Ijinkan Kami Membuka
Forum Sanger Untuk Kemenkeu Satu Aceh Yang Terus Bersinergi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan PT Geo Dipa Energi
(Persero) Hanif Osman dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa net zero
emission atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon
yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh
bumi. “Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk mengurangi
jumlah karbon gas emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas kita sebagai
manusia pada kurun waktu tertentu atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon
yang kita hasilkan akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan kita di bumi
seperti kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, timbunya cuaca ekstrim dan
bencana alam, perubahan produksi rantai makanan dan kerusakan alam lainnya,”
ungkapnya.
Untuk mengurangi jejak karbon dan mencapai kondisi net zero
emmission tersebut, lanjutnya, pemerintah menerapkan lima prinsip utama,
yaitu peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan sekaligus mengurangi
energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan
pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, pemanfaatan carbon capture
and storage (suatu teknologi yang menangkap keluarnya gas CO2 ke atmosfer).
Narasumber Utama yakni VP Operation and Bussiness
Development PT Geo Dipa Energi (Persero)
Idham Purnama menjelaskan lebih rinci terkait geothermal. Potensi persebaran
panas bumi Mega Trend Dunia 2045 di Indonesia mengawali pemaparannya dalam
forum ini. “Walaupun berpotensi sangat besar, tantangan yang dihadapi pun cukup
besar seperti area prospek dalam hutan konservetif, perizinan, akses pendanaan,
serta hal-hal krusial lainnya sehingga prosesnya masih dalam tahap pengembangan,”
ungkapnya.
Ia juga menjelaskan manfaat dari panas bumi, bagaimana
sebenarnya panas bumi itu bekerja, teknis dari pengeksploran panas bumi, serta
penatausahaan dari proses bisnis panas bumi itu sendiri. Pemaparan ini
merupakan suatu hal yang baru, mengingat masih awamnya masyarakat akan
geotermal.
Setelah pemaparan, diskusi menjadi sangat menarik karena
sebanyak 200 peserta yang mengikuti acara ini menjadi penasaran dan ingin tahu
tentang panas bumi yang dikelola oleh PT. Geo Dipa Energi (Persero).
(narasi/foto : tim kreatif & publikasi – anton w)
Foto Terkait Berita