Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Peserta Diklat Program Arsip Vital Kemenlu Benchmarking Terkait Pengelolaan Arsip
Budi Hardiansyah
Selasa, 24 Juli 2018   |   736 kali

Banda Aceh – “Kunjungan kami ke Kanwil DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara-red) Aceh merupakan rekomendasi dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia-red) yang menilai bahwa Kanwil DJKN Aceh memiliki filling sistem yang baik bahkan sangat baik," ujar Agus Priono Kepala Bidang Diklat Non Diplomatik Kementerian Luar Negeri saat memberikan sambutan dalam kegiatan kunjungan lapangan Diklat Arsiparis Program Arsip Vital Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Agus beserta peserta diklat disambut langsung oleh Kepala Kanwil DJKN Aceh Kurniawan Nizar di aula Gedung D Gedung Keuangan Negara Banda Aceh (24/7/2018).

 

Nizar yang didampingi oleh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banda Aceh Gatot Muharto dan Kepala Bagian Umum serta para Kepala Bidang Kanwil DJKN Aceh mengatakan bahwa kami tersanjung dijadikan tempat benchmark terkait kearsipan. “Saya selalu menekankan agar membuat filling sistem yang baik terhadap semua kegiatan karena hal tersebut sangat dibutuhkan di masa mendatang,” terangnya.

 

Nizar juga menambahkan bahwa pengelolaan filling sistem yang baik sangat vital bagi organisasi. “Program revaluasi BMN (Barang Milik Negara-red) yang saat ini dilakukan secara tidak langsung mengajarkan kepada kita semua (Kementerian/Lembaga-red) untuk menatausahakan dokumen dengan baik,” tambahnya. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Aceh ini mencotohkan bahwa K/L sebagai satuan kerja harus mampu menunjukkan dokumen kepemilikan atas BMN berupa tanah kepada tim penilai. Jika hal ini lambat disediakan maka progres revaluasi BMN otomatis menjadi terhambat.

 

Peserta diklat juga mendapat ‘oleh-oleh’ pengelolaan arsip yang dipaparkan oleh Kepala KPKNL Banda Aceh Gatot Muharto. “Dalam menata arsip di KPKNL Banda Aceh kami menerapkan prinsip bahwa kearsipan itu harus mudah dipahami, kontinuitas dan tersistem secara standar,” jelas Gatot. Pria asli Malang ini juga menjelaskan secara gamblang tentang sistem pengelolaan arsip yang diterapkan di KPKNL Banda Aceh. Selain itu, peserta juga mendapatkan penjelasan terkait pengelolaan arsip Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias dari Kepala Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara Agus Setiyo Pambudhi.

 

Selanjutnya peserta diajak untuk melihat langsung pengelolaan dan penyimpanan arsip Kanwil DJKN Aceh sekaligus diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan petugas terkait pengelolaan arsip. (bd, foto: irfan)
Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini