Kabupaten Aceh Tengah – Provinsi Aceh merupakan daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia yaitu Kopi Gayo. Daerah ini memang didominasi dengan perkebunan dan lahan pertanian luas yang berada di dataran tinggi. Selain terkenal dengan kopinya, Kabupaten Aceh Tengah ternyata memiliki beberapa tempat wisata yang cukup populer seperti Danau Laut Tawar. Jika kita mengunjungi Kota Takengon - Kabupaten Aceh Tengah, salah satu makanan khas lokal yang wajib untuk dicicipi adalah Ikan Depik. Ikan ini banyak diolah oleh warga sekitar dengan bermacam variasi masakan, dan untuk wisatawan banyak tersedia di beberapa rumah makan yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo - Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 KM dan lebar 3,219 KM. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 M³ (2,5 triliun liter), ada 25 aliran krueng yang bermuara ke Danau Laut Tawar. Danau ini berjarak 326 KM atau 7,5 jam perjalanan darat dari Kanwil DJKN Aceh, serta 132 Km atau 3,5 jam perjalanan darat dari KPKNL Lhokseumawe.
Danau Laut Tawar terbentuk dari proses horst dan graben, merupakan hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak diantara dua bagian. Bagian yang lebih tinggi disebut dengan horst dan yang rendah disebut graben. Danau Laut Tawar berasal dari susunan bebatuan atau metamorf, bukan dari gunung api atau kawah. Sumber air danau berasal dari sungai-sungai kecil yang mengalir melalui batuan-batuan lunak yang sumbernya berasal dari kawasan di Kabupaten Bener Meriah. Sungai-sungai itu disebut dengan istilah didisen.
Ikan endemik adalah ikan yang
keberadaannya hanya ada pada satu tempat tertentu, dan tidak ada di tempat
lain. Ikan endemik di
Indonesia berjumlah sekitar 120 spesies. Salah satu ikan endemik yang menghuni
danau ini adalah Ikan Depik. Sekilas ikan ini mirip seperti ikan wader yang ada
di Pulau Jawa, berukuran kecil serta bersisik putih berkilau.
Ikan Depik
Ikan Depik (rasbora tawarensis) yang hidup di Danau Laut Tawar – Kabupaten Aceh Tengah merupakan ikan endemik yang hanya hidup di danau tersebut. Ikan kecil ini sejenis dengan Ikan Bilih di Danau Singkarak - Sumatera Barat, dengan ukuran panjang 7 – 8 cm. Ikan Depik memiliki rasa gurih, tidak berbau anyir, dan sewaktu akan dimasak/diolah tidak perlu dibersihkan/dibelah bagian perutnya. Hal ini karena perut Ikan Depik nyaris tidak mengandung kotoran, karena makanannya hanya berupa jenis hydrilla yang hidup di dasar danau.
Ikan Depik segar maupun kering, mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional atau dijajakan di pinggir jalan di daerah yang dekat dengan Danau Laut Tawar. Seperti tidak ada habisnya, ikan depik ini biasa ditangkap oleh nelayan setempat menggunakan berbagai alat, seperti jaring, didisen (perangkap ikan depik tradisional di pinggir Danau Laut Tawar), cangkol (jaring angkat yang dikaitkan dengan 4 bilah bambu) dan lain-lain.
Ikan Depik dapat diolah menjadi berbagai masakan seperti epik goreng telur, depik
balado, depik tangkap, peyek depik, depik dedah, depik pepes dan sebagainya. Sayangnya, ikan depik dalam keadaan segar, agak sulit
diperoleh di luar Kabupaten Aceh Tengah (kecuali dipesan secara khusus), sehingga
untuk bisa menikmatinya kita harus datang langsung ke Kota Takengon. Menikmati
kuliner khas ini di Kota Takengon, kita akan mendapatkan ‘bonus’ menikmati
berbagai keindahan alam Dataran Tinggi Gayo yang merupakan salah satu destinasi
wisata utama di Provinsi Aceh.
(Berbagai sumber, diolah)
-Rachmadi, Kanwil DJKN Aceh-