Senayan - Panitia Kerja (Panja) Monitoring Pengelolaan Aset Negara Komisi II DPR akan meminta masukan tiga pakar soal pengelolaan aset negara di kawasan Senayan dan Kemayoran, Kamis (28/3) ini.

Menurut Ketua Panja Monitoring Pengelolaan Aset Negara Komisi II DPR Abdul Hakam Naja, pakar yang diundang adalah ahli hukum bisnis Sutan Remy Sjahdeini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu, dan Doli Siregar.
 
"Kita ingin mendapatkan masukan berkaitan dengan bagaimana sesungguhnya pengelolaan aset negara yang tepat, baik dari aspek hukum, manajemen, dan nilai-nilai aset yang ada di Gelora Bung Karno dan Kemayoran," kata Hakam kepada JurnalParlemen, Rabu (27/3) malam. 

Kata Hakam, dalam perjanjian yang ada sekarang, tampak sekali bahwa negara dilemahkan dan posisinya inferior serta kalah kalau beperkara di pengadilan. 

Kemudian, lanjut politisi PAN ini, Panja juga ingin meminta masukan terkait dengan badan hukum yang sesuai dengan entitas pengelolaan di Gelora Bung Karno dan Kemayoran yang selama ini berbentuk Badan Layanan Umum (BLU). 

"Padahal, entitas di Gelora Bung Karno ini kan mayoritas berkaitan dengan bisnis, misalnya olahraga seperti di GBK. Nah, ada pikiran untuk memisahkan. Badan Layanan Umum ini kan cocok untuk pelayanan publik seperti rumah sakit. Nanti, terkait dengan bisnisnya seperti apa, kita minta masukan dari para pakar ini," ujar Hakam.

Sumber: http://www.jurnalparlemen.com/view/2321/panja-aset-negara-minta-masukan-pakar.html