JAKARTA - (okezone.comSenin 4 Juli 2011)  Kementerian BUMN berencana memberikan dana segar berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dibagi menjadi tiga yaitu konversi RDI/SLA sebesar Rp8,7 triliun, berupa dana segar sebesar Rp7,8 triliun dan berupa Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) sebesar Rp45 triliun untuk tahun 2012.

"Untuk dana segar Rp7,8 triliun dibagi dua yang pertama berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp4,8 triliun, dan yang kedua berasal langsung dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp2,9 triliun," ungkap menteri BUMN Mustafa Abubakar saat menyampaikan paparannya dalam rapat dengan menteri keuangan dan komisi VI DPR RI di gedung DPR Senayan Jakarta Senin (4/7/2011).

Adapun perusahaan pelat merah yang memperoleh PMN langsung dari APBN diantaranya adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad dan Antara. "Sementara yang melalui PPA adalah PAL, IKI, Dok Koja Bahari, Kertas Leces, BP, PPA, Perikanan Nusantara," terangnya.

Dijelaskan Mustafa yang melalui konversi RDI/SLA nilai pinjamannya diatas Rp100 miliar diantaranya PT DI, Pindad, PAL, IKI, DKB, Kertas Leces, Djakarta Lloyd, PTPN XIV, Perumnas, RNI, Bahana PUI, Pertani,SHS, Bukopin Syariah, Bahana Artha Ventura dan PG Rajawali II.

"Sementara yang melalui BPYBDS diantaranya PLN, Pertamina, Antara, PFN, PNRI, Djakarta Lloyd, Perum PPD, Pelni, Perumnas, Perum PPS, Jasa Tirta I, BULOG, AP I dan II, Damri, POSINDO, ASDP, Rukindo, Pelindo I, II,  III dan VI, KAI dan Sarana Karya," pungkasnya.
(wdi)