Bandung, IDN Times - Pengelola Saung Angklung Udjo (SAU) angkat bicara mengenai rumor kebangkrutan akibat melelang sejumlah alat angklung, di laman lelang miliki Direktorat Jendral Kekayan Negara (DJKN).
Lelang yang dilakukan di laman DJKN bukan berarti dapat disimpulkan SAU dalam kondisi bangkrut. Taufik Hidayat, Dirut Saung Angklung Udjo mengatakan, hal itu merupakan kerjasama dengan DJKN Kanwil Bandung untuk membantu memasarkan produk UMKM dalam negeri dengan metode lelang.
Namun ia tidak bisa menampilk bahwa hal itu merupakan cara untuk SAU bertahan di tengah sepinya kunjungan wisata. Adapun angklung yang dilelang merupakan produksi baru.
"Upaya tetap bertahan ini ya seperti ini, kerja sama dengan DJKN, tapi kalau bicara kondisi kami jujur prihatin dan kami tetap semangat," ujar Taufik, Kamis (24/6/2021).
Dokumen Saung Angklung Udjo
Menurut Taufik, jika berbicara pada kenyataan di lapangan, SAU banyak mengalami dampak dari pandemik COVID-19. Apalagi, SAU merupakan objek wisata berbasis pada seni pertunjukan, di mana penonton harus datang secara langsung.
"Kami sebetulnya sama dengan teman objek wisata seperti di Bali, kami terus terang dalam kondisi memperihatinkan kami tidak bisa beraktivitas normal," ujar Taufik.
Instagram.com/angklungudjo
Sebelum pandemik, Taufik bilang, penonton yang mengunjungi SAU bisa mencapai 2.000 orang per harinya. Namun, sejak kedatangan pandemik dari 2020 kunjungan tidak ada sama sekali. Hal itu pun dirasakan hingga sekarang.
"Pernah yang nonton hanya ada dua orang yaitu ibu dan anak kecil, juga orang pacaran cowok dan cewek. Habis itu sudah tidak ada lagi," katanya.
Saung Angklung Udjo
Keputusan pemerintah mengenai buka-tutup sektor pariwisata juga membuat SAU terdampak dari segi pendapatan. Taufik mengatakan, banyak agenda yang harus di batalkan karena kebijakan buka tutup yang berubah-ubah.
"Mingu kemarin kita sudah ada bokingan dan acara besar, tetapi akhirnya harus tertutup karena takut ada klaster baru. Kemudian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang dan membuat nasib pertunjukan offline ini semakin memprihatinkan," kata dia.