Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari ini, Jumat (12/3/2021) merombak habis jajaran Eselon I Kementerian Keuangan. Setidaknya, ada enam orang pejabat Eselon I yang berganti jabatan.

Salah satunya, adalah posisi Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang sebelumnya dipegang Isa Rachmatarwata. Bendahara negara memutuskan untuk mengangkat Rio Silaban yang sebelumnya Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Dengan keputusan ini, maka status orang terkaya se-Indonesia Raya kini beralih dari Isa menjadi Rio Silaban.

Kekayaan yang dimaksud bukanlah milik perorangan, melainkan milik bangsa dan negara Indonesia. Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Negara sendiri adalah mengelola aset milik negara.

Mengutip Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019, total aset pemerintah pusat per 31 Desember 2019 berjumlah Rp 10.467,53 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 491,86 triliun, investasi jangka panjang Rp 3.001,2 triliun, aset tetap Rp 5.949,59 triliun, piutang jangka panjang (netto) Rp 56,88 triliun, dan aset lainnya Rp 967,98 triliun.

Dengan statusnya sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara, 'kekayaan' Rio Silaban kini lebih banyak ketimbang duo Hartono Bersaudara, orang terkaya Tanah Air versi Forbes.

Per Desember 2019, kekayaan pemilik grup Djarum itu ditaksir US$ 37,3 miliar atau sekitar Rp 525 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000

"Pak Isa orang paling kaya di seluruh Indonesia. [Kekayaan itu] didapat dari uang pajak, uang bea cukai, uang PNBP [Penerimaan Negara Bukan Pajak], dan juga utang," jelas Sri Mulyani beberapa waktu lalu.