Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Sri Mulyani Mau Aset Negara Produktif Demi Bantu APBN
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201124110644-532-573698/sri-mulyani-mau-aset-negara-produktif-demi-bantu-apbn
 Rabu, 25 November 2020 pukul 12:24:15   |   276 kali

Jakarta, CNN Indonesia -- 

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap pengelola bisa memaksimalkan aset negara sehingga lebih produktif. Dengan demikian, aset negara tersebut bisa menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Bagaimana caranya agar aset ini bisa optimal? Bisa kerja. Jadi, asetnya tidak berhenti, saya selalu gunakan kata asetnya bekerja," ujarnya dalam acara grand final kompetisi The Asset Manager (TAM) 2020, Selasa (21/11).

Bendahara negara melanjutkan jika aset negara bisa dimaksimalkan, maka bisa membantu APBN yang saat ini tengah tertekan akibat penanganan covid-19.


Seperti diketahui, pemerintah menggelontorkan dana penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun di 2020. Per 18 November 2020, realisasi penyerapan anggaran itu baru mencapai Rp408,61 triliun dari total pagu, atau 58,7 persen.

"Dalam situasi covid-19 instrumen APBN kerja luar biasa keras, APBN akan mengalami tekanan. Alhamdulillah, selama ini APBN kami jaga untuk terus sehat, sehingga ketika hadapi covid-19 ini kami masuk dalam kondisi sehat, tapi kami tidak bisa gantungkan seolah ini APBN sendiri, ada juga kebijakan moneter dan kebijakan lain," jelasnya.

Ani, sapaan akrabnya mengatakan pemanfaatan aset negara tersebut tidak selalu dalam bentuk komersial. Lebih dari itu, aset negara bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, memanfaatkan aset negara sebagai taman berkumpul warga.

"Dengan anggaran kami dapatkan aset, tapi aset itu tidak hanya kemudian berhenti, sesudah dibangun kami harus pikir bagaimana memanfaatkannya. Banyak gedung dibangun pemerintah, gedung diklat, kampus, juga berbagai fasilitas umum. Kadang, setelah selesai bangun gedung kami lupa aset masih bisa optimalkan," tuturnya.


Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu) mencatat total aset dari Barang Milik Negara (BMN) mencapai Rp10.467,53 triliun pada 2019.

Sumbangan aset negara terbesar berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencapai Rp1.645,56 triliun.

Aset negara naik Rp4.142,25 triliun atau 65,48 persen dari Rp6.325,28 triliun pada 2018. Peningkatan aset terbesar berasal dari aset tetap yang naik 208,1 persen dari Rp1.931,05 triliun menjadi Rp5.949,59 triliun.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini