Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Kemendagri Puji Pemprov NTT Pinjam Rp 189,7 M di PT Sarana Multi Infrastruktur Bangun 16 ruas Jalan
https://kupang.tribunnews.com/2020/08/07/kemendagri-puji-pemprov-ntt-pinjam-rp-1897-m-di-pt-sarana-multi-infrastruktur-bangun-16-ruas-jalan
 Jum'at, 07 Agustus 2020 pukul 15:45:36   |   682 kali

POS KUPANG, COM, KUPANG - Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT untuk melakukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero.

Pinjaman ini ditujukan untuk membangun 16 ruas jalan di Provinsi NTT .


"Selamat atas perjanjian penandatangan ini. Pak Gub (Gubernur) adalah orang keempat yang melakukan penandatanganan perjanjian seperti ini. Ini terobosan yang sangat baik. Kami terus dorong dan fasilitasi daerah-daerah untuk lakukan inovasi-inovasi sehingga bisa jalankan program-program prioritasnya terutama di saat pandemi covid 19 seperti ini," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, Rabu (5/8).

Pernyataan itu disampaikan lewat video conference pada acara Penandatangan Perjanjian Pinjaman Daerah antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT SMI di Ruang Rapat Gubernur.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di Kupang dan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad di Jakarta.

Menurut Astera, pandemi covid-19 punya dampak yang luar biasa terhadap keuangan nasional maupun daerah.

Secara nasional, APBD dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten turun sekitar 16,7 persen.

Hampir sama dengan penurunan yang terjadi di NTT sekitar 1,14 triliun rupiah. Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi sesuai data BPS pada kuartal kedua mengalami depresi sebesar minus 5,32 persen.

"Karenanya perlu langkah-langkah inovatif agar program-program prioritas daerah tetap bisa dilaksanakan saat terjadi kekurangan keuangan akibat pandemi covid-19 ini. Penggerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masih dari sisi spending (pembelanjaan) baik itu dari pempus maupun pemda. Pinjaman seperti ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah-daerah agar bisa kembali positif di akhir kuartal ketiga ," jelas Primanto.

Primanto menjelaskan, pinjaman daerah adalah program dari Kemenkeu bekerjasama dengan Kemendagri dengan melakukan relaksasi-relaksasi dari segi prosedur, tata cara dan pengembaliannya.

Presiden harapkan agar proses seperti ini tidak dilakukan bussiness as usual atau cara-cara biasa tetapi harus extra ordinary atau cara luar biasa.

"Mohon nanti kalau pinjaman ini dicairkan oleh PT SMI agar segera dilakukan percepatan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan pinjaman sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat banyak, secepatnya," ujar Primanto.


Sementara itu, Dirjen Bina Keuangan Daerah (Bangda) Kemendagri, Mochamad Ardian Noervianto memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov NTT karena berinisiasi dan berupaya untuk bangun NTT dengan tidak tergantung dana transfer (pusat). Tapi melalui upaya inovasi dengan pinjaman daerah.

Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad juga memberikan apresiasi kepada Pemprov NTT yang telah sabar dan teguh melalui berbagai proses sehingga bisa dilakukan penandatangan pembiayaan.

"Kami dari PT SMI telah setuju dengan usulan permohonan dari Pemprov NTT sebesar Rp 189,7 miliar. Jumlah ini terdiri atas dua fasilitas pembiayaan yakni fasilitas pertama untuk pembangunan 7 ruas jalan sebesar Ro 66 miliar dan fasilitas kedua juga untuk pembangunan 9 ruas jalan sebesar Rp 123,7 miliar. 
Pembangunan ruas jalan ini tersebar di pulau-pulau di NTT dan menjadi prioritas program Pemprov NTT," jelas Edwin.

Gubernur NTT, Viktor mengatakan, penandatanganan pinjaman ini merupakan agenda penting untuk NTT. Ini pertama kali NTT belajar pinjam supaya tidak tergantung pada dana transfer.

"Kami mohon maaf kepada Dirut SMI karena agak terlambat dan sedikit mengalami kendala. Karena ini baru pertama. Tapi kami bersyukur dengan acara hari ini, kami sudah bisa belajar untuk pinjam. Ini langkah luar biasa untuk kami. Sehingga kalau lakukan pinjaman berikut bisa lebih lancar terutama administrasinya," jelas Viktor.

Viktor menyampaikan terima kasih karena dengan pinjaman ini sangat membantu mengatasi kendala infrastruktur NTT yang buruk.

"Kalau infrastruktur bisa berjalan baik, seluruh destinasi pariwisata kami yang sangat eksotik dan atraktif itu dapat berkembang dan ekonomi juga bertumbuh baik. Sekali lagi terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan kementerian Dalam Negeri yang telah lakukan pembinaan sehingga kami dapat pinjaman ini. Ini memberikan manfaat yang besar untuk kami," lanjutnya.

VBL juga menjamin pinjaman tersebut akan  dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel.

"Pinjaman ini bukan untuk memperkaya pundi-pundi orang perorangan juga tidak untuk dikorupsi tapi semata-mata untuk memperbaiki infrastruktuur demi menggerakan pariwisata sebagai prime mover ekonomi NTT," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT, Zacharias Moruk menjelaskan panjang ruas jalan provinsi yang dikerjakan dengan biaya pinjaman dari PT SMI adalah sepanjang 189 kilometer.


Tampak hadir pada acara tersebut Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing, Staf Khusus Gubernur, Prof. Daniel Kameo, Ph.D, Markus Hage dan lainnya. *



Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini