Yogyakarta - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Ka Kanwil DJKN) Jawa Tengah dan DIY Thaufik memberikan ceramah umum dalam pembukaan diklat Training Of Trainers (TOT) angkatan II dan III bagi pejabat dan pegawai DJKN di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta pada Senin (14/09).
“Mengapa perlu diklat?” tanya Thaufik kepada para peserta TOT di awal ceramahnya. Ia mengungkapkan alasan orang ikut diklat ada tiga hal penting , yaitu adanya blind spot, perbedaan waktu, dan perbedaan kemampuan. Menurut Thaufik , blind spot ada pada tiap manusia, dimana setiap manusia ada hal tertentu yang tidak diketahui yang butuh orang lain untuk mengetahuinya. Terkait perbedaan waktu, ia mengungkapkan waktu setiap orang berbeda, misalkan perbedaan usia, sehingga orang yang lebih tua bisa mengetahui ilmu terlebih dahulu dari yang lebih muda. Begitu pula dengan yang ikut diklat saat ini, tentunya ilmu yang akan diperoleh terlebih diketahui oleh para pengajarnya. Untuk kemampuan, Thaufik menjelaskan kemampuan manusia itu berbeda pada tiap individunya, oleh karena itu perlu meningkatkan kemampuannya, dalam hal ini manusia butuh diklat.
Selain itu, Thaufik menyampaikan 10 karakter pemimpin masa depan yang terdiri dari jujur, kompeten, visioner, menginsipirasi, cerdas, adil, berwawasan lunas, berani , lugas , dan imaginatif. Menurut pria kelahiran Palembang ini, faktor penting yang harus diperhatikan sebagai trainer adalah penampilan. Seorang trainer harus berpenampilan baik karena membawa image yang positif ke audience. “Penampilan baik tidak harus tampan ataupun cantik,”tuturnya. Untuk menutupinya bisa melalui attitude, kerapihan berpakaian, dan penguasaan materi.
Dalam ceramah umum ini , Thaufik memberikan kesempatan juga sesi tanya jawab kepada peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan peserta diklat terkait kemampuan dari diklat yang jarang diterapkan di kantor. Menurut Thaufik, hal itu kembali dari orang yang bersangkutan. Walau sebenarnya bisa saja dari kebijakan pimpinan, tetapi tak ada salahnya yang bersangkutan memakai teori marketing, yaitu menjual kemampuan yang dimiliki kepada pimpinan ataupun rekan kerja, sehingga orang lain dapat mengetahui kemampuannya.
Diklat TOT yang berlangsung selama lima hari ini, dari 14 s.d. 18 September 2015 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pengajar ataupun calon pengajar agar dapat menguasai materi dan menghadapi permasalahan umum sebagai pengajar maupun sebagai narasumber. Materi yang diajarkan sebagian besar praktik dan diskusi, antara lain manajemen kelas, pembelajaran orang dewasa, strategi pembelajaran efektif, metode dan media pembelajaran, dan simulasi. Pengajar berasal dari widyaiswara Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan narasumber profesional di bidangnya. (Humas: yudi NJ)