Komitmen DJKN dalam Tranformasi Kelembagaan Berbasis TIK
N/A
Kamis, 30 Juli 2015 pukul 17:53:33 |
2085 kali
Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengakhiri 3 hari pelaksanaan Digital Day 2015 dengan peluncuran Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Kamis (30/7/2015) di Gedung Dhanapala, Jakarta. Pada waktu dan tempat yang sama Menkeu juga meresmikan Aplikasi Transformasi Kelembagaan. Menkeu di dampingi Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Sonny Loho, Ketua Harian Central Transformation Office/Program Management Office (CTO/PMO) Susiwijono, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto, pejabat eselon I dan II lainnya menyempatkan diri untuk mengunjungi berbagai booth ekshebisi Digital Day 2015 DJKN sebelum menghadiri acara inti. Lebih dari 750 peserta hadir di puncak acara Digital Day 2015 DJKN tersebut, peserta terdiri dari perwakilan pemangku kepentingan, kepala kantor wilayah dan kepala kantor pelayanan dari seluruh Indonesia. Digital Day 2015 adalah salah satu program manajemen perubahan transformasi kelembagaan DJKN yang bertujuan untuk mengenalkan, meningkatkan, dan menyebar pola pikir berbasis teknologi Informasi dan komunikasi (TIK), baik kepada internal DJKN maupun kepada para pemangku kepentingan DJKN.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Transformasi Kelembagaan di Kementerian Keuangan dilakukan secara menyeluruh di seluruh lini organisasi, serta kompehensif. Salah satu pendekatan utama yang dilakukan dalam pembenahan proses bisnis dan model operasional adalah melalui percepatan penerapan TIK atau digitalisasi dalam skala besar untuk seluruh proses bisnis dan operasional Kementerian Keuangan. Sebagai pioneer dalam reformasi birokrasi, Kementerian Keuangan berusaha melakukan perombakan terhadap proses bisnis dan operasional menjadi berbasis TIK. Hal ini telah terlebih dahulu ditunjukkan dengan lahirnya berbagai layanan, seperti Kring Pajak, Kantor Modern DJBC, Modul Penerimaan Negara Generasi 2, e-Auction, SPAN dan sebagainya. "Hari ini, kita menyaksikan gerakan tersebut, di mana Digital Day DJKN merupakan refleksi komitmen terhadap upaya meningkatkan kinerja, proses bisnis, dan layanan berbasis IT," ujar Menkeu.
Menkeu melanjutkan peran TIK sangat signifikan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan BMN. Pengelolaan BMN yang strategis, seyogyanya mampu mengintegrasikan aspek hulu perencanaan BMN, penganggaran, pengelolaan, hingga pertanggungjawabannya. "Saya menyambut baik peluncuran aplikasi sistem informasi manajemen aset negara ini, sebagai harapan baru bagi tata kelola kekayaan negara agar lebih efektif dan optimal," jelas Bambang P.S. Brodjonegoro. Sebagai penutup Menteri Keuangan memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada DJKN atas terselenggaranya kegiatan Digital Day 2015. "Spirit transformasi kelembagaan dengan peran penting digitalisasi harus dijaga tidak hanya oleh DJKN namun juga seluruh pelaku perubahan pada Kementerian Keuangan. Jadikan momen Digital Day ini sebagai inspirasi dan pengingat bagi kita semua akan pentingnya inovasi, kolaborasi, dan sinergi," pesan Menkeu.
Ketua PMO DJKN Rahayu Puspasari sebelumnya memberikan laporan pelaksanaan Digital Day 201 5 DJKN. Digital Day 2015 adalah acara capacity building di bidang TI, megalab TI, ekshibisi, serta peluncuran aplikasi SIMAN dan Transformasi Kelembagaan DJKN yand diselenggarakan 28-30 Juli 2015. Capacity Building terdiri atas pendidikan dan pelatihan TIK untuk Eselon II yang diikuti oleh seluruh kepala kantor wilayah DJKN. Selain itu diadakan knowledge sharing oleh praktisi TIK kepada para kepala kantor pelayanan dan diskusi intensif tentang kebutuhan TIK DJKN di masa mendatang. Diskusi dalam Mega Lab TI ini menghasilkan whitebook tentang usulan perbaikan Aplikasi-aplikasi TIK DJKN dan kebutuhan TIK DJKN di masa depan.
Ekshibisi menampilkan deskripsi perjalanan reformasi kekayaan negara dan peran digitalisasi dalam mendukung reformasi tersebut. Ekspos atas aplikasi yang dikembangkan dan digunakan di lingkungan DJKN untuk mendukung pelaksaan tugas dan fungsi, di antaranya adalah Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN), SMART, aplikasi Transformasi Kelembagaan DJKN, Early Warning System (EWS) Kinerja BUMN, Modul Kekayaan Negara (Modul KN), dan e-Auction, serta berbagai aplikasi pendukung bagi fungsi kesekretariatan, hukum, dan penilaian.
Dirjen KN Sonny Loho dalam sambutannya menyampaikan DJKN dibentuk sebagai paradigma baru tata kelola pengelolaan kekayaan negara dan merupakan langkah awal peningkatan kualitas pengelolaan barang milik negara melalui program nasional inventarisasi dan penilain Barang Milik Negara (BMN). Gerakan ini telah menyelesaikan temuan berulang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yaitu penyajian nilai wajar pada Neraca Pemerintah Pusat. Hingga meningkatkan opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari disclaimer (sejak 2004) menjadi Wajar Dengan Pengecualian. Selanjutnya Sonny Loho mengatakan penyempurnaan dan pengembangan tata kelola pengelolaan aset merupakan suatu proses yang berkesinambungan seiring dengan dinamika lingkungan, tuntutan stakeholders dan semangat kita semua untuk mewujudkan best practice pengelolaan aset. "Salah satu [proses] kesinambungannya adalah melalui peran digitalisasi pengelolaan kekayaan negara," ujar Dirjen KN.
Dirjen KN juga memaparkan khusus di bidang pengelolaan BMN, DJKN telah membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) secara bertahap dimulai sejak 2012. SIMAN merupakan alat bantu baik bagi Pengguna maupun Pengelola Barang yang memiliki database terpusat dengan komunikasi data melalui internet/intranet hingga dapat diakses kapan saja dan di mana saja. "Pada hari ini, kita akan meluncurkan SIMAN. Selama ini, kita fokus pada penatausahaan BMN untuk keperluan akuntansi dan pelaporan saja. Kehadiran SIMAN diharapkan mampu mengekspansi fungsi lainnya, yaitu perencanaan aset, optimalisasi aset, dan lain-lain," pungkas Sonny Loho. Aplikasi SIMAN dikembangkan secara bertahap dengan sasaran meningkatkan tata kelola pengelolaan BMN yang digitalized dan modern, serta menciptakan output pengelolaan BMN yang lebih akurat, cepat dan efisien.
DJKN memanfaatkan momen Transformasi Kelembangaan sebagai kesempatan untuk berbenah diri khusus terkait teknologi informasi dan komunikasi pada fungsi kekayaan negara secara lebih luas. TIK DJKN antara lain e-Auction untuk memodernisasi fungsi lelang negara, early warning system kinerja BUMN atau EWS yang ditujukan untuk memonitor dan mendeteksi sejak dini prospek BUMN, modul kekayaan negara yang mengintegrasikan manajemen data pengelolaan aset bendahara umum negara (BUN), dan berbagai aplikasi lainnya.
Menyadari akan pentingnya sisi komitmen dan profesionalisme pegawai dalam penerapan dan pengembangan TIK pada puncak acara Digital Day 2015, dihadapan Menteri Keuangan dan seluruh hadirin, DJKN bermaksud mendeklarasikan komitmen TIK sebagai tekad untuk mewujudkan digitalisasi pengelolaan aset. "Deklarasi ini penting tidak hanya sebagai pelengkap event saja, namun sebagai usaha memastikan keberlanjutan penerapan TIK dalam melaksanakan tugas pengelolaan kekayaan negara," kata Sonny Loho. Komitmen ini diucapkan seluruh pegawai DJKN dan hadirin menjadi saksi serta menjadi bagian yang akan mendukung pelaksanaan komitmen.
Sebagai penutup Sonny Loho menyampaikan apresiasi dan menegaskan bahwa peranan setiap stakeholders sangat penting dalam implementasi aplikasi SIMAN dan digitalisasi pengelolaan kekayaan negara secara keseluruhan. "Untuk itu, kami berharap Bapak/ Ibu dapat mengkomunikasikan sinyal perubahan dan komitmen organisasi DJKN dalam digitalisasi pengelolaan kekayaan negara kepada unit masing-masing dan mewujudkannya dalam berbagai kolaborasi dan sinergi yang lebih intens ke depan," demikian pesan Dirjen KN. (Penulis/foto:dh/ferdi,uun)
Foto Terkait Berita
Berita Terbaru