Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Perkuat Security IT guna Menjamin Keamanan Informasi
N/a
Senin, 01 Desember 2014 pukul 11:38:38   |   2169 kali

Bogor – Keamanan Informasi bagi pengguna teknonologi informasi di Indonesia sangatlah penting. Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan secara tidak langsung dapat menciptakan kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Security Information Technology (IT) harus diperkuat guma menjamin keamanan Informasi. “Jangan menyepelekan keamanan informasi. Perkuat security IT kita,” tegas Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Tavianto Noegroho saat membuka Workshop TIK bagi pejabat eselon III pada 28 November 2014 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahmakah Agung Mega Mendung, Bogor.

Tavianto mengatakan security IT merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Namun, masalah keamanan ini seringkali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi. “Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik perusahaan, lembaga pemerintahan, maupun individual,” ujarnya.

Praktisi IT Kristian Oktavianus menjelaskan secara detailmengenai Security on Information Comunication and Technology (ICT). Ia mengatakan perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi dapat menimbulkan maslah keamanan data. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Bahkan, apabila mengganggu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan.

Sangat pentingnya nilai sebuah informasi, lanjutnya, menyebabkan seringkali informasi diinginkan  hanya  boleh  diakses  oleh orang-orang tertentu. Sebagai  contoh, banyak  informasi mengenai aset negara di DJKN yang hanya  diperbolehkan diketahui oleh orang-orang tertentu di dalam organisasi tersebut. Informasi penting tersebut, terangnya, apabila tidak dilindungi oleh keamanan yang memadai dapat diambil oleh hacker ataupun attacker. Hacker adalah seseorang yang menikmati tantangan intelektual dan mengatasi masalah di dalam keterbatasannya. Hacker itu tidak selalu berkonotasi negatif, lain halnya dengan attacker yang selalu menyerang.

Pria yang akrab dipanggil Dono ini menjelaskan saat ini serangan kepada sistem didasakan pada tiga hal yaitu, common model infrastructure, common pattern, dan zeroday.

Ia memberikan tips-tips untuk menghindari pencurian data di antaranya kabel LAN di kantor jangan sampai dibiarkan kosong karena akan memudahkan pencurian data melalui tools ini. Selain itu, Dono juga mengenalkan tentang isu-isu dan masalah keamanan di dunia IT, ancaman-ancaman yang sedang, telah dan akan terjadi serta langkah-langkah awal untuk pencegahan, meminimalisasi dan mengatasinya.

Di tempat yang sama, Chief of Computer Forensic Sub- Department Forensic Laboratory Center Markas Besar Kepolisian RI AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar menjelaskan mengenai Kebijakan dan Sistem Standar Keamanan Informasi. Selain dua narasumber tersebut, Praktisi IT Yucki Prihadi juga turut mengupas tuntas mengenai Tata Kelola Organisasi di era Teknologi Informasi serta Sharing Session terkait IT oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi DJKN. (humas)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini