Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kehumasan Dalam Paradigma Pelayanan Berbasis Pelanggan
N/a
Selasa, 16 Oktober 2012 pukul 09:07:49   |   1538 kali

Jakarta – Di era penguatan kelembagaan, peran hubungan masyarakat (humas) menjadi sangat vital. Hal tersebut disebabkan betapa pentingnya membangun citra dan reputasi bagi lembaga dalam kaitannya dengan paradigma baru pelayanan berbasis pelanggan. Humas yang di dalam konsep semula adalah public relation (PR), maka sesungguhnya perannya adalah untuk mengkomunikasikan lembaga dimaksud dengan publik atau masyarakat. Menurut International Public Relation Association (IPRA), PR merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi, lembaga umum, dan pribadi yang dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya dengan cara menilai opini publik mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas, sehingga humas menjadi bagian lembaga untuk memperkenalkan apa dan bagaimana lembaga tersebut terkait dalam relasinya dengan masyarakat. Maksud lembaga di sini bukan hanya instansi swasta yang fokusnya kepada pelanggan, pemerintah sebagai regulator dan eksekutor kebijakan juga memerlukan humas yang baik.

Dewasa ini peran humas sangat penting, dikenal atau tidaknya sebuah lembaga sangat tergantung kepada berperan atau tidaknya humas. Edward L. Barneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR mempunyai tiga macam arti yaitu: Pertama, memberi informasi kepada stakeholders baik internal maupun eksternal. Kedua, persuasi dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku stakeholders terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak, dan yang yerakhir adalah usaha untuk mengintegrasikan. Dalam kaitan ini maka humas yang berperan internal dan eksternal. Humas dalam peranannya secara internal terkait dengan bagaimana humas menguatkan identitas dan rasa memiliki terhadap lembaga, membangun kesadaran dan dedikasi para pegawai. Sedangkan dalam peranannya secara eksternal, humas berfungsi untuk menjalin hubungan baik dengan dunia di luar lembaga (antar lembaga) dan juga masyarakat luas. Humas eksternal berfungsi untuk mengekpose berbagai hal yang terkait dengan eksistensi, fungsi, dan produk lembaga bagi masyarakat secara luas.

  

Terkait hal tersebut, Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat dengan tujuan menanamkan peran humas secara internal melaksanakan Sosialisasi Kehumasan dan Jurnalistik ke hampir seluruh kantor wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Kegiatan Sosialisasi tersebut melibatkan 15 kanwil. Koordinasi yang baik pusat ini diharapkan pada tahun 2013 dapat semakin ditingkatkan sebagai implementasi dari Nilai Sinergi pada Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Dalam kegiatan tersebut Direktorat Hukum dan Humas menyampaikan materi seputar kehumasan dan jurnalistik. Materi tersebut meliputi strategi kehumasan DJKN, dasar-dasar jurnalistik, Website DJKN, Media Kekayaan Negara, Optimalisasi penggunaan video confrence, beberapa hal terkait keterbukaan informasi publik, Information Desk dan Call Center (IDCC) DJKN, respon terhadap pemberitaan media, dan Perpustakaan DJKN. Penjelasan materi tersebut mendapatkan atensi yang baik dari para peserta sosialisasi, karena  merupakan hal yang baru bagi kantor vertikal. Sebelum reorganisasi DJKN pada tahun 2010 yang melahirkan Subdirektorat Hubungan Masyarakat pada Kantor Pusat DJKN di bawah Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat yang didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, kegiatan kehumasan pada DJKN belum banyak berkembang, Media Kekayaan Negara dan website DJKN  lah yang saat itu menjadi produk kehumasan DJKN. Setelah lahirnya Subdit Hubungan Masyarakat, perkembangan kehumasan di DJKN semakin pesat seiring paradigma baru pelayanan berbasis pelanggan termasuk instansi pemerintah (DJKN). Program-program baru yang saat ini terus dikembangkan di antaranya perpustakaan DJKN yang bersifat web base akan dibentuk, program layanan IDCC DJKN juga akan segera berjalan pada November 2012, dan pendekatan kepada media dijalin dengan lebih baik.

Sosialisasi di bidang Kehumasan dan Jurnalistik ini hanyalah sebagai pintu awal penanaman pemahaman kehumasan di dalam tubuh organisasi DJKN guna membentuk identitas lembaga, karena citra positif dari suatu lembaga, salah satunya dibangun dari identitas yang kuat. DJKN dengan core business nya yang multi fungsi sudah selayaknya dikenal masyarakat umum, tidak hanya pada lingkup pemerintahan (satuan kerja) dalam kaitan tugasnya sebagai asset manager, lelang sebagai salah satu saluran jual beli diharapkan mampu mendapat tempat di hati masyarakat untuk memperoleh aset dengan harga yang kompetitif begitu juga kaitannya dengan tusi DJKN lainnya. Hal tersebut dapat dicapai melalui kehumasan yang efektif baik ke dalam organisasinya guna membentuk identitas maupun ke luar organisasi. Sudah selayaknya setiap insan DJKN dapat menjaga citra diri dengan memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap pekerjaan (totalitas), agar dapat memberikan kontribusi guna terbentuknya citra positif bagi DJKN yang kita cintai.

Salam Kehumasan !! (Niko-Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini