Jakarta – Direktorat Lelang DJKN mengundang 20 besar (TOP 20) Pemohon Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan dari sektor perbankan beserta para Kepala Kanwil DJKN, Kepala KPKNL, dan para Pejabat Fungsional Pelelang seluruh Indonesia untuk hadir dalam rapat koordinasi dan evaluasi yang diselenggarakan pada Senin (24/07) melalui media teleconference Zoom Meeting guna melakukan evaluasi terkait capaian lelang Semester I Tahun 2023 serta pembahasan prognosa dan upaya optimalisasi pelaksanaan lelang Semester II tahun 2023.
“Lelang Hak Tanggungan merupakan lelang yang sangat strategis. Berdasarkan data Triwulan I Tahun 2023, secara nasional diraih pokok lelang sebesar Rp 4,19 T atau sebesar 23,76% dari
capaian pokok lelang nasional. Hal ini merupakan kabar yang membahagiakan bagi perbankan karena berhasil mengurangi Non
Performing Loan (NPL) secara signifikan,” ujar Joko Prihanto, Direktur
Lelang DJKN, dalam sambutannya di rapat yang berlangsung pada siang hari
tersebut. “Kesepakatan-kesepakatan beserta langkah strategis harus kita
rumuskan dalam rapat koordinasi ini dan kita ambil untuk menentukan apa yang
akan dilakukan di semester kedua untuk capaian yang lebih baik lagi.”
Adapun transaksi lelang dengan
harga pokok lelang tertinggi pada Semester I 2023 dilaksanakan oleh KPKNL
Surabaya atas permohonan PT. BCA dengan laku lelang sebesar 203, 84 miliar
rupiah. Disusul KPKNL Lhokseumawe atas permohonan PT Bank Muamalat Indonesia
dengan laku lelang sebesar 88,80 miliar rupiah, dan KPKNL Jakarta V atas
permohonan PT Bank Mayapada Internasional Tbk dengan capaian 70,74 miliar
rupiah.
Dari segi frekwensi lelang,
pelaksanaan dengan frekwensi terbanyak sampai dengan Semester I Tahun 2023 ini
diraih oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang berhasil mencetak
frekwensi lelang sebanyak 4.559 lelang, disusul PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
di urutan kedua dengan 2.822 frekwensi lelang, dan PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk di urutan ke-3 dengan 2.004 frekwensi.
Selain itu, berdasarkan perbandingan Prognosa 2023 dan Capaian Lelang Eksekusi Pasal 6 UUHT sektor perbankan sampai dengan Juni 2023 diperoleh hasil yang sangat menggembirakan yaitu dari prognosa peminat sebanyak 2.694 lot barang telah terealisasi sebanyak 3.220 lot yang laku terjual atau 119,52% dari target dengan capaian pokok lelang dari prognosa 3,154 triliun berhasil membukukan capaian sebesar 4,197 triliun atau 133,06% dari target tahun 2023.
Pihak Perbankan mengharapkan adanya dukungan dari DJKN
untuk percepatan penetapan lelang terutama untuk permohonan yang telah ada potential
buyer-nya. Selain itu, untuk meningatkan sinergi dan kelancaran pemenuhan dokumen
permohonan lelang, diharapkan agar perbankan di tingkat vertikal
(Kanwil/cabang/unit) secara aktif dapat berkoordinasi dengan Kanwil DJKN/KPKNL apabila
terdapat permohonan yang tertunda penetapannya karena kemungkinan terdapat kekurangan
dokumen yang perlu dilengkapi atau hal lainnya yang perlu dikonfirmasi. Dengan
sinergi yang efektif, capaian lelang dapat lebih ditingkatkan dan tercapai
sesuai prognosa.
Capaian laku lelang dan produktivitas lelang telah
dimasukkan dalam Key Performance Indicator (KPI) pada beberapa perbankan dan diusulkan
agar terintegrasi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada DJKN sehingga
saling mendukung. Dalam kondisi lelang tidak dapat dilaksanakan karena adanya
pelunasan dari Debitur atau sebab-sebab batal sesuai ketentuan, maka diharapkan
proses yang telah dilaksanakan oleh KPKNL/Pelelang sebelum pelaksanaan lelang
tersebut kiranya dapat diperhitungkan sebagai capaian IKU pada KPKNL/Pelelang
sebagai wujud apresiasi atas kinerja yang telah dilakukan.
Semoga dengan adanya kegiatan ini maka kinerja Lelang
Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan pada Semester II Tahun 2023 dapat
semakin meningkat, sehingga target lelang yang telah ditetapkan di awal tahun
dan disepakati bersama dapat tercapai secara optimal demi meningkatkan
penerimaan negara.
Bersama kita bisa … !!!
Redaksi dan Foto : Tim Humas Direktorat Lelang
(NadiaYunita/Galih)