Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban memberikan arahan kepada jajaran direksi dan komisaris PT Sejahtera Eka Graha (SEG) agar perusahaan senantiasa mengutamakan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi yang efektif dengan para stakeholders khususnya pihak-pihak terkait pengembangan Kawasan Wisata Air Terpadu Danau Bogor Raya. Hal ini ditegaskan oleh Rionald pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang bertindak untuk dan atas nama Kementerian Keuangan untuk mengambil Keputusan dalam rapat (20/6) di Gedung Syafruddin Prawiranegara II.

PT SEG yang merupakan perusahaan pengembang properti dimana 96,53 persen sahamnya dimiliki Kementerian Keuangan RI ini, diharapkan dapat menyelesaikan proyek-proyek di tahun 2022 yang belum terselesaikan dan pengerjaannya dilanjutkan di tahun 2023 ini, seperti proyek Bogor Aquagame.

“Semoga perusahaan dapat menyelesaikan proyek-proyek di tahun 2022 yang belum terselesaikan dan dilanjutkan di tahun 2023 ini, seperti proyek Bogor Aquagame dengan mengutamakan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi yang efektif dengan para stakeholders dan pihak-pihak terkait”, jelas Rionald.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SMF (Persero) Ananta Wiyogo selaku salah satu pemegang saham PT SEG mengapresiasi penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang telah diterapkan perusahaan di tahun 2022.

“Kami mengapresiasi upaya penerapan GCG 2022. Diharapkan tata kelola yang baik ini tidak hanya sekedar mengejar nilai saja, namun benar-benar mengimplementasikannya dalam setiap kegiatan usaha SEG”, ucap Ananta.

Selain itu, ananta juga menyampaikan agar proyek Bogor Heritage Ecopark dapat mempertimbangkan konsep Green sesuai penerapan Best Practices-nya dalam mendukung program Sustainable Development Goals Pemerintah.

Disisi kinerja keuangan, PT SEG berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,3 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT SEG Oktia Hendra.

“Di tahun 2022 Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 miliar. Selain itu, Perusahaan tidak lagi memiliki saldo laba negatif dan dapat membukukan akumulasi laba sebesar Rp27 miliar,” jelas Oktia.

Hadi Wahyudi sebagai perwakilan Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo & Rekan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk melakukan audit atas kinerja keuangan PT SEG tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 melaporkan bahwa laporan keuangan telah selesai diaudit. 

“Berdasarkan hasil audit, menurut opini kami, laporan keuangan PT Sejahtera Eka Graha telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Sejahtera Eka Graha tanggal 31 Desember 2023, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan SAK ETAP,” ungkap Hadi. 

Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham atau wakilnya, yang mewakili 100 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan. Sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 12 Anggaran Dasar Perusahaan dan Pasal 86 ayat (1) UUPT, rapat ini sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang mengikat mengenai hal-hal yang diputuskan dalam Agenda Rapat. (Arv/Bkc)