Jakarta - Kinerja PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
(PT PII) di tahun 2022 menunjukkan hasil yang baik. PT PII mencatatkan
kenaikan pendapatan dan laba bersih dibandingkan capaian tahun 2021. Hal ini
diungkap oleh Muhammad Wahid Sutopo, Direktur Utama PT PII dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2022 pada Jumat (19/5) di Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Wahid
menjelaskan, di tahun 2022, PT PII mampu mempertahankan kinerja pendapatan
serta mendorong pertumbuhan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan tahun
2022 yang mendapat opini Unmodified Opinion (Tanpa Modifikasian), PT PII
mencatatkan pendapatan sebesar Rp1.089 miliar. Capaian ini naik 18 persen year
on year (yoy). Sejalan dengan itu, laba bersih di tahun 2022 tumbuh 14
persen yoy, mencapai Rp714 miliar.
“Sepanjang
tahun 2022, PT PII memiliki beberapa inisiatif strategis yang menjadi fokus
utama”, ungkap Wahid. Salah satunya, adalah dalam bisnis penjaminan. Dalam
bisnis ini, PT PII melakukan perluasan penjaminan ke sektor baru, antara lain
konservasi energi, perhubungan darat, dan alutsista. Selain itu, fokus PT PII juga
diarahkan kepada penjaminan small scale Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha (KPBU), dan penjaminan pemerintah untuk Pelaku Usaha Korporasi
Gen-2 Tahun 2022.
Lebih
lanjut, Direktur Bisnis PT PII Andre Permana menyebutkan, bahwa sampai dengan
31 Desember 2022, tercatat 49 proyek senilai Rp550 triliun yang dijamin oleh PT
PII. Proyek tersebut berupa 33 proyek KPBU dan 16 proyek non-KPBU dengan nilai
penjaminan sebesar Rp94,6 triliun, terdiri dari penjaminan proyek infrastruktur
sebesar Rp86,8 triliun dan penjaminan noninfrastruktur sebesar Rp7,8 triliun.
Kinerja
penjaminan KPBU dan non-KPBU oleh PT PII, tambah Andre, menunjukkan dukungan PT
PII dalam mendorong investasi dan pembiayaan non-APBN/D untuk infrastruktur
nasional serta pembiayaan Kredit Program PEN. Dukungan tersebut antara lain untuk
memberikan kepastian investasi dan ketersediaan infrastruktur, meningkatkan
kualitas pipeline proyek, dan akselerasi KPBU daerah.
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban sebagai pemimpin rapat yang juga selaku Kuasa Pemegang Saham, menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan
Dewan Komisaris atas pencapaian kinerja di tahun 2022 dan atas kepatuhan
Perseroan dalam menyampaikan laporan kinerja kepada RUPS serta mengapresiasi
pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Selaku
Kuasa Pemegang Saham, Rionald meminta agar PT PII menjaga kesehatan neraca
serta memperhatikan risiko penjaminan melalui mitigasi risiko yang efektif dan robust,
untuk meningkatkan kredibilitas sebagai guarantee institution. Dirinya
juga meminta, agar PT PII melakukan perkuatan ekosistem penjaminan dengan
sinergi yang optimal dengan seluruh stakeholders, di antaranya melalui
peningkatan peran Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) Institute.
Rionald juga mengingatkan, PT PII sebagai fiscal tool Pemerintah
agar mengoptimalkan penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN), dengan tetap
menjaga tata kelola yang baik sehingga meningkatkan kontribusi PT PII terhadap
pembangunan infrastruktur Indonesia. (na)