Makassar – Perwakilan Kementerian Keuangan
Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers APBN Regional Sulawesi Selatan untuk
periode sampai dengan triwulan I tahun 2023 secara daring pada Selasa (18/04),
sehari sebelum cuti bersama Idul Fitri 1444H. Acara ini dihadiri oleh seluruh
perwakilan eselon II Kementerian Keuangan yaitu Kanwil DJP Sulawesi Selatan,
Barat dan Tenggara, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan, Kanwil DJKN Sulawesi
Selatan, Tenggara dan Barat dan Kanwil DJPB Sulawesi Selatan, dengan moderator
dari Balai Diklat Keuangan Makassar.
Mewakili
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan Wahyu Harmono
menyampaikan overview kondisi ekonomi antara lain tingkat inflasi Sulawesi
Selatan sebesar 5,86 persen, di atas inflasi nasional sebesar 4,97 persen dan
diperkirakan akan naik di bulan April karena masa lebaran. Surplus Neraca
Perdagangan pada triwulan I sebesar USD 126,91 juta yang disumbang terbesar
oleh nikel, hasil laut, besi dan baja, semen, dan pakan ternak. Kinerja APBN
menunjukkan penerimaan dalam negeri sebesar Rp3,403 triliun yang terdiri atas
penerimaan perpajakan sebesar Rp2,748 triliun dan PNBP sebesar Rp655,42 milyar.
Adapun belanja Negara terealisasi sebesar Rp10,09 triliun, yang terdiri atas
belanja pemerintah pusat sebesar Rp3,629 triliun dan transfer ke daerah sebesar
Rp6,460 triliun.
Dalam
paparan mengenai kinerja Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat
khususnya untuk provinsi Sulawesi Selatan, Wahyu menjelaskan PNBP sampai dengan
triwulan I tahun 2023 sebesar Rp11,09 miliar atau 17,33 persen dari target
tahun 2023. Realisasi PNBP bersumber dari pengelolaan BMN sebesar Rp4,95
milyar, pelayanan lelang sebesar Rp6,08 miliar dan pengurusan piutang Negara
sebesar Rp0,06 miliar.
Untuk
kinerja pelayanan lelang, ia menjelaskan bahwa nilai pokok lelang tercapai
sebesar Rp351,59 miliar yang bersumber dari lelang sukarela oleh Pejabat Lelang
Kelas II, pegadaian, eksekusi UU Pasal 6 Hak Tanggungan dan lelang lainnya.
“Di
samping PNBP, dari hasil lelang tanah dan/atau bangunan juga diperoleh PPh
sebesar Rp1,41 miliar dan BPHTB sebesar Rp2,33 miliar,” ungkapnya.
Realisasi
pengelolaan kekayaan Negara sampai dengan akhir Maret 2023 memperlihatkan
capaian sertifikasi tanah sebanyak 82 bidang dari target tahunan sebanyak 7.791
bidang tanah. “Kalau kita lihat dari realisasi pendanaan LMAN untuk lima proyek
strategis nasional di Sulawesi Selatan, sudah tercapai sebesar Rp104,53
milyar,” jelas Wahyu.
Adapun
proyek strategis nasional dimaksud terdiri atas Bendungan Passeloreng Kabupaten
Wajo, Bendungan Karalloe Kabupaten Gowa, Bendungan Pamukkulu Kabupaten Takalar,
Bendungan dan Irigasi Baliase Kabupaten Luwu Utara dan Proyek Kereta Api
Makassar-Parepare Tahap I.
Di
akhir acara, Kepala Perwakilan Sulawesi Selatan Supendi menyampaikan apresiasi
atas kerja sama yang terjalin dengan awak media dalam pemberitaan kinerja APBN.
“Terima kasih teman-teman sudah mengawal kinerja pada triwulan I ini. Semoga
apa yang sudah kita lakukan menjadi nilai ibadah, terutama di masa puasa ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan mempersiapkan Idul Fitri. Mari terus
membangun Bumi Anging Mammiri,” ungkapnya menutup acara.