Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) kembali menyelengarakan Auction Knowledge Sharing yang merupakan rangkaian dari kegiatan 115 Tahun Lelang Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel Mangga Besar (7/3) ini mengangkat tema Pemasaran Digital untuk Amplifikasi Pasar Lelang. Sebelumnya, pada Kick Off 115 Tahun Lelang Indonesia (28/2) juga telah dilaksanakan Auction Knowledge Sharing dengan tema Mekanisme Lelang dalam Rangka Penegakan Hukum di Indonesia.

Kepala Bidang Lelang Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta Ida Novianti menyampaikan keynote speech mewakili Kepala Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta Mahmudsyah pada kegiatan ini. Menurut Ida, perkembangan teknologi informasi telah bertransformasi dengan cepat menuju era digital. Lebih lengkap Ida menjelaskan bahwa saat ini pemanfaatan teknologi dan internet di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital dijadikan pilihan utama oleh para pelaku usaha untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat.

“Berkaitan erat dengan penyelenggaraan lelang, pemasaran digital dapat menjadi sebuah tools atau sarana yang digunakan oleh pemangku kepentingan lelang, baik pihak penjual, penyelenggara lelang, maupun insan lelang melalui sarana digital dengan tujuan amplifikasi atau perluasan pasar lelang,” ujarnya.

Lebih lengkap Ida menjelaskan penyebarluasan informasi atau amplifikasi pasar lelang sendiri diharapkan bermuara pada makin banyaknya peserta lelang yang mengikuti lelang sehingga tercipta harga kompetitif yang pada akhirnya akan meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari lelang.

Lasya Miranti yang berkesempatan menjadi narasumber pada acara ini berpendapat bahwa dunia pasca COVID-19 adalah dunia digital.

”Coba bapak ibu sebutkan aplikasi apa saja yang sejak COVID-19 melanda kita dan sampai sekarang masih kita gunakan? Ada Halodoc, ada Zoom Meeting, ada MsTeams yang sampai saat ini masih kita gunakan loh. Jadi tanpa kita sadari masa-masa COVID-19 ini membawa kita bergantung dengan dunia digital”

Lasya juga berpendapat bahwa person atau institusi dapat dikenal dan dinilai dari branding yang ditampilkan. Oleh karena itum penting dalam pemasaran digital memperhatikan strategi dalam meningkatkan branding.

“Strategi untuk meningkatkan brand antara lain meningkatkan attraction, mengoptimalkan curiousity, meningkatkan commitment dan meningkatkan affinity, jadi bapak ibu penting untuk memperhatikan keempat aspek ini dalam membentuk brand dalam rangka pemasaran lelang yang bapak ibu jalankan”, jelas Lasya.