Pekanbaru - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau (RSK)
yang didukung dua Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di
Provinsi Riau yaitu KPKNL Pekanbaru dan KPKNL Dumai, turut berkontribusi kepada
APBN KiTa melalui penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari pengelolaan
kekayaan negara sebesar Rp67,17 miliar. capaian ini naik 103,11 persen dari
capaian Tahun 2021 sebesar Rp33,07 Miliar.
Hal
itu disampaikan oleh Kepala Kanwil DJKN RSK Sudarsono Rabu (25/1/2023) saat press
conference pada Rabu, (25/1) kinerja APBN 2022 yang diselenggarakan oleh Kepala
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Riau di Aula Lancang Kuning Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau secara luring.
Sebagai
bentuk pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi kepada masyarakat dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita sampai
dengan Triwulan IV Tahun 2022, seluru pimpinan unit eselon II Kementerian
Keuangan Regional Riau menyampaikan kinerja masing-masing unit kepada
masyarakat khusunya para awak media yang telah diundang Kegiatan Media Meeting
Triwulan IV Tahun 2022.
Lebih
lanjut, Sudarsono menyampaikan sebagai pengelola BMN, diperlukan prinsip 3T
yakni Tertib Administrasi, Tertib Fisik dan Tertib Hukum. “Berdasarkan prinsip
tersebut setiap barang milik negara berupa tanah harus memiliki kelengkapan
dokumen berupa Sertipikat,” ucapnya.
Untuk
diketahui Kementerian Keuangan melalui DJKN pada Tahun 2022 menargetkan
pensertipikatan tanah atas barang milik Negara pada satuan kerja di lingkungan
Kanwil DJKN RSK khususnya di Provinsi Riau sebanyak 388 bidang tanah dengan
realisasi sampai dengan saat ini sebesar 850 bidang tanah BMN telah
bersertipikat. Dalam kesempatan ini juga Sudarsono meminta kepada seluruh pihak
yang terlibat untuk lebih bersinergi dalam mempercepat proses sertifikasi
sehingga target yang telah diberikan dapat tercapai.
Tidak
lupa dalam kesempatan bersama awak media ini juga, Sudarsono mengajak seluruh
peserta media meeting untuk dapat menyebarluaskan program keringanan utang
melalui mekanisme crash program yang sangat meringankan para debitur khususnya
debitur rumah sakit dan mahasiswa.
“Jadi
crash program ini diskon bagi para debitur yang terkena dampak karena covid
sehingga tidak mampu membayar hutang misalnya piutang rumah sakit, piutang SPP
kampus. Mohon dukungan bapak/ibu media karena crash program ini banyak
masyarakat yang belum tahu,” ungkapnya.
Kanwil
DJKN Riau, Sumbar, dan Kepri terus berusaha untuk menyampaikan dan
menyebarluaskan kepada masyarakat terkait program ini melalui media social dan
juga sudah bekerjasama dengan TVRI untuk mensosialisasikan dan rilis ke media.
Pada
akhir kesempatannya, ia meminta dukungan kepada seluruh stakeholder dan
masyarakat untuk Kanwil DJKN Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau yang akan
mengikuti Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
2023. “kami mohon dukungannya bapak dan ibu sekalian. Kritik kami habis-habisan
karena itu dapat menjadikan kami lebih baik lagi. kami siap menerima kritik dan
masukan apapun dari bapak dan ibu,” tegasnya.