Pontianak - Sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan
APBN di Wilayah Kalimantan Barat, Perwakilan Kementerian Keuangan di Provinsi
Kalimantan Barat yakni Kanwil Direktorat Jenderl Perbendaharan (DJPb) Provinsi
Kalimantan Barat, Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat,
Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat, Kanwil Direktorat
Jendela Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Barat, dan Blai Diklat Keuangn (BDK)
Pontianak kembali mengadakan Konferensi Pers APBN Kalimantan Barat Edisi Desember Tahun 2022
secara hybrid pada Selasa, (27/12) untuk membahas dan memaparkan informasi
kepada publik mengenai kinerja APBN Kalbar realisasi hingga 30 November 2022.
Plt. Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat Darnadi
menyampaikan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari DJKN
Kalimantan Barat untuk realisasi capaian sampai dengan November 2022 total
sebesar Rp24,307miliar atau 89,56 persen dengan rincian PNBP aset BMN sebesar
Rp16,767 miliar. “Sedangkan PNBP dari Biad Piutang negara dengan total
sekitar Rp15,315 juta dan PNBP bea
lelang sebesar Rp7, 524 miliar,” ujarnya.
Sebagai informasi, situasi pandemi Covid-19 masih cukup
terkendali baik di tingkat global maupun domestik, di mana Indonesia berhasil
mengendalikan gelombang pandemi terakhir. Sementara itu, harga komoditas global
masih volatile meski beberapa sudah menunjukkan tren penurunan. Hal ini tak
lepas dari pelemahan demand dan perbaikan pasokan yang mulai mendorong moderasi
beberapa komoditas energi dan pangan.
Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
diperkirakan menguat signifikan. Hal ini sejalan dengan tren penguatan
pemulihan dalam tiga kuartal pertama 2022, serta senada dengan pertumbuhan
indikator perekonomian yang masih relatif kuat meski menunjukkan tren penurunan
seiring perlambatan global.
Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menguat tentu tak
lepas dari kinerja baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
berlanjut hingga pertengahan bulan Desember 2022. APBN hadir di masyarakat,
melalui belanja negara dan pembiayaan investasi yang terakselerasi, didukung
lonjakan pendapatan negara dan realisasi pembiayaan utang yang terjaga dengan
baik. Meski demikian, kinerja solid APBN 2022 diharapkan terjaga diimbangi
komitmen disiplin fiskal yang kuat, dan bersiap mengantisipasi ketidakpastian
dan konsolidasi fiskal di 2023. (Ditulis oleh: Arya Putra/ Bidang KIHI Kanwil
DJKN Kalbar)