Jakarta – Dari proses pelaksanaan Kompetisi dan
Inovasi Manajer Aset (KOIN MAS) implementasi terdapat lessons learned
tentang apakah DJKN sebagai pengelola aset negara mau melakukan aksi atau
tidak. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) memerlukan orang-orang yang
berani beraksi supaya DJKN dihormati. Hal ini disampaikan oleh Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban dalam Grand Final KOIN MAS
Implementasi 2021/2022 yang diselenggarakan secara hybrid pada Selasa (25/10)
di Aula Kantor Pusat DJKN Jakarta.
“Yang penting kita bertindak dengan niat baik. Kalau kita
bicara tentang public goods, tidak ada benefitnya untuk kepentingan
pribadi kita. Tapi saya rasa ini adalah tugas institusi. Jadi saya berharap
nanti generasi yang lebih muda dari saya lebih berani,” ujarnya.
Rio mencontohkan optimalisasi aset yang dilakukan di
Payakumbuh dan Metro. Tim KOIN Lampung dan Bengkulu melakukan berbagai upaya
mengoptimalkan aset idle, salah satunya dengan cara bersinergi dengan tokoh
masyarakat sekitar. Sedangkan tim KOIN Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau
berani melakukan upaya clean and clear aset eks BPPN jauh sebelum Satgas
BLBI dibentuk.
“Kita harus berhadapan dengan orang-orang yang sudah merasa
comfort bahwa itu seolah-olah aset meraka. Dan Bapak Ibu sekalian hadir atas
nama negara sehingga kita bisa bertindak secara adil bagi masyarakat terhadap
aset tersebut. Semangat seperti itu yang kita perlukan bagi KPKNL,” terangnya.
Ia mengemukakan bahwa para pegawai DJKN saat ini berutang
kepada senior yang sudah memberikan jejak bagi DJKN, dan juga berutang kepada
pegawai DJKN generasi selanjutnya. Ia menekankan bahwa jika DJKN adalah
institusi yang mempunyai attitude winner, maka generasi selanjutnya akan
bangga, begitu juga sebaliknya.
“Makna dari KOIN MAS ini, kita membuktikan bahwa kita
hendak mewujudkan DJKN sebagai institusi yang winner,” tekannya.
Penyelenggaraan Grand Final KOIN MAS Implementasi kali ini
merupakan kompetisi lanjutan dari Kompetisi Inovasi (KOIN) Aset Manajer DJKN
2021 yang diikuti oleh seluruh perwakilan Kantor Wilayah DJKN di seluruh
wilayah Indonesia. Tahap implementasi ini merupakan bukti semangat luar biasa
para peserta dalam mengakselerasi peran DJKN sebagai center of excellence dalam
manajemen aset.
Empat finalis pada acara puncak ini memperebutkan gelar
terbaik pada masing-masing kategori, yakni
kategori Optimalisasi Aset pada Pengguna Barang dan kategori Optimalisasi
Aset pada Pengelola Barang. Tim Renjana Swarnadwira dari Kanwil DJKN Sumatera
Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung dan Tim Taksu Pandawa dari Kanwil DJKN Bali
dan Nusa Tenggara sebagai finalis pada kategori pengguna, sedangkan Tim Melayu
Gadang dari kanwil DJKN Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau dan Tim Sakai
Sambayan dari Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu sebagai finalis pada kategori
pengelola.
Melalui proses penilaian
dan penjurian yang panjang, di penilaian terakhir ini tim
Kanwil Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung terpilih sebagai The Best
Asset Manager KOIN MAS Implementasi kategori Pengguna Barang. Sedangkan tim
Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu terpilih sebagai The Best Asset Manager KOIN
MAS Implementasi kategori Pengelola Barang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KOIN MAS DJKN 2021/2022
Jose Arif Lukito dalam laporannya menyatakan bahwa KOIN MAS ini merupakan salah
satu manifestasi amanat dari Roadmap DJKN tahun 2019-2028. DJKN harus
membumikan Distinguished Asset Manager dari tataran konsep ke dalam tataran
implementasi.
“KOIN MAS ini sebagai project dari sejak konsep sampai
perencanaan sampai dengan betul-betul terimplementasi di lapangan. Kita ingin
membuat asset management that works, bukan hanya konsep tapi bisa bekerja. Good
at the concept is not enough, but also good at implementation,” pungkasnya.
(tim humas)