Pekanbaru – Kepala Bidang Kepatuhan Internal,
Hukum, dan Informasi Kanwil Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Riau, Sumbar, dan Kepri (RSK) Umbang Winarsa mengajak seluruh msyarakat dan peserta
media meeting untuk dapat menyebarluaskan program keringanan utang melalui
mekanisme crash program yang sangat meringankan para debitur khusunya debitur
rumah sakit dan mahasiswa. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Media Meeting
Triwulan III Tahun 2022 yang dilaksanakan secara luring pada Selasa, (18/10) di
Aula Lancang Kuning Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau dengan
dihadiri oleh seluruhan perwakilan unit Eselon I Kementerian Keuangan Provinsi
Riau dan tentunya turut mengundang beberapa rekan media cetak maupun daring.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban
dan keterbukaan informasi kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan APBN Kita
sampai dengan Triwulan III Tahun 2022.
Dalam paparannya, Umbang Winarsa menyampaikan sampai dengan
30 September 2022, Kanwil DJKN RSK telah menyumbang penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) sebesar Rp275,28 miliar atau sebesar 126,33 persen dari target Rp217,9 miliar
dengan rincian kontribusi PNBP dari pengelolaan barang milik negara (BMN)
sebesar Rp227,6 miliar, pengurusan piutang negara sebesar Rp149,19 juta, dan
pelaksanaan lelang sebesar Rp47,53 miliar.
“Dari sisi pengelolaan aset di Provinsi Riau, Kanwil DJKN
Riau, Sumbar, dan Kepri bersama dua KPKNL yaitu KPKNL Pekanbaru dan KPKNL Dumai
berhasil mensertipikatkan 256 bidang tanah atau 65,97 persen dari target
Program Percepatan Pensertipikatan BMN Berupa Tanah Tahun 2022 Provinsi Riau,”
ungkapnya.
Program ini, lanjutnya, merupakan upaya akuntabilitas
pemerintah guna memberi kepastian hukum, memberikan perlindungan hukum kepada
pemegang Hak Atas Tanah, melaksanakan tertib administrasi, mengamankan BMN
berupa tanah, serta mendorong revenue center sehingga BMN yang berdiri
diatasnya tidak menjadi asset yang idle. Pada Tahun 2022, program sertipikasi
BMN tersebut ditargetkan tuntas dengan target di Provinsi Riau sebanyak 388 bidang tanah.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan
Anggaran II Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau
Agnes Sediana menyampaikan bahwa Tercatat perekonomian Riau tumbuh 4,88 persen
(yoy), semetara perekonomian di TW II tumbuh 0,29 persen dibandingkan
perekonomian di TW I 2022. Adapun pendapatan negara di wilayah Riau mencapai
Rp31,16 triliun atau tumbuh sebesar 72 persen (yoy), dengan komponen penerimaan
pajak sebesar Rp17,10 triliun atau tumbuh 73 persen (yoy), penerimaan dari
kepabeanan dan cukai sebesar Rp13,18 triliun atau tumbuh sebesar 63% (yoy) dan
PNBP sebesar Rp891 miliar atau tumbuh 37,5 persen (yoy).