Yogyakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengajak seluruh pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk bersiap diri
dalam menghadapi berbagai tantangan dunia kedepan dengan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang lebih baik, positif, adaptif, produktif, kolaboratif, dan
challenging. “Banyak tantangan kedepan. Masalah pandemi, climate change,
geopolitik, kemiskinan, pengangguran, demografi muda, infrastruktur belum
terbangun semua, dan lainnya, “ ungkap Menkeu dalam acara Town Hall Meeting
Kemenkeu bertempat di Gedung Keuangan Negara Yogyakarta, Selasa (21/6) lalu.
Ia menambahkan bahwa pasti ada ruang untuk perbaikan,
menemukan hal-hal baru, dan sebagai pimpinan harus dapat membuat environment
yang terbuka untuk mengungkapkan kesalahan. “Kebesaran suatu unit bergantung
pada personality pimpinan. Makin tinggi level pimpinan, harus jembar kalangane,
juga jembar atine (red-luas wawasannya, luas hatinya) ,” ujar Menkeu.
Menkeu menjelaskan bahwa desain organisasi Kemenkeu harus
mencerminkan keseimbangan antara insentive signal untuk para pegawai
berprestasi, kompetisi yang sehat, dengan suatu sinergi dan kekeluargaan
kolaborasi yang kuat, dan itu tidak mudah.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga mengingatkan para
pegawai Kemenkeu bahwa pandemi belum berakhir. Masih terjadi krisis di berbagai
belahan dunia, laju inflasi yang tinggi, kenaikan harga energi, kenaikan harga
komoditi, yang mempengaruhi neraca keuangan Negara Indonesia, sehingga
keberadaan Kemenkeu sebagai garis terdepan, tengah dan belakang mengawal
instrumen Keuangan Negara sangat penting. “Keuangan Negara tidak boleh
dibiarkan asal ngglundung (red-asal-asalan),” pesan Menkeu.
Mengakhiri acara tersebut, Menkeu menyatakan tidak
menjanjikan sebuah hidup yang mudah, namun menjanjikan sebuah environment kerja
yang excited, sebuah kehidupan yang haus akan tantangan, yang membuat para
pegawai untuk berbuat lebih baik dan terus berprestasi. “Karena itu ada di
dalam DNA Kemenkeu,” terang Menkeu.
Acara yang bertajuk Penguatan Kolaborasi Kemenkeu Satu
Mengawal APBN 2022 tersebut dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru
Pambudi dan diikuti oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald
Silaban, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu, Para Pejabat
Eselon II, III, IV, Special Mission Vehicle dan para pegawai Kemenkeu, baik
yang hadir fisik maupun daring.
Pada kesempatan sebelumnya, Dirjen KN Rionald Silaban
menyampaikan laporan kepada Menkeu bahwa kegiatan kunjungan kerja telah menjadi
agenda rutin dwi mingguan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tiap
bulannya secara daring, dengan melakukan percakapan langsung dengan para
pegawai.
Rio, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa keberhasilan DJKN
berasal dari penerapan nilai-nilai dan budaya kerja Kemenkeu secara
terstruktur, sistematis, dan massif, baik dari atasan hingga bawahan. (Tulisan/Foto
: Arifin/Biro KLI/KPKNL Yogyakarta)