Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kemenkeu Jabar Sampaikan Kinerja Positif APBN Jawa Barat yang Berkelanjutan
Alamsyah
Jum'at, 27 Mei 2022 pukul 11:26:32   |   735 kali

Bandung – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat kembali merilis kinerja APBN Jawa Barat bulan April Tahun 2022 sebagai upaya transparansi dan akuntabilitas pemerintah terkait pengelolaan APBN dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, melalui konferensi pers (konpers) yang dilaksanakan secara hybrid pada Jum’at, (27/5) di Ruang Rapat Kanwil DJP Jabar I, Lantai I Gedung K, Jl. Asia Afrika No.114 Bandung.


Kinerja Positif APBN masih Berkelanjutan

Plt. Kakanwil DJPN Prov. Jabar Ade Rohman merilis kinerja APBN Jawa Barat yang menunjukkan bahwa kinerja positif APBN masih berkelanjutan, sampai dengan 30 April 2022. Realisasi Pendapatan Negara  dan Hibah di Jawa Barat tercatat sebesar Rp49,28 triliun atau 41,82 persen dari target APBN tahun 2022. Capaian tersebut lebih tinggi Rp12,82 triliun dari   periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif yang terjadi pada bulan Maret 2022. Dari sisi pertumbuhannya, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah  di Jawa Barat tumbuh 35,16 persen (yoy).


“Secara nominal, realisasi komponen penerimaan yang bersumber dari perpajakan mencapai sebesar Rp47,74 triliun atau 42,05 persen dari target APBN dan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp1,54 triliun atau 35,6 persen dari target APBN. Berdasarkan pertumbuhannya, realisasi  penerimaan perpajakan dan PNBP tumbuh berturut-turut sebesar 35,96 persen (yoy) dan 14,46 persen (yoy),” ujarnya.


Capaian realisasi penerimaan perpajakan, lanjutnya, bersumber dari penerimaan pajak dan kepabeanan dan cukai. Dari sisi penerimaan pajak, hingga akhir April 2022 capaian tercatat sebesar Rp33,47 triliun atau 41,88 persen terhadap target APBN. Penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 37,21 persen secara (yoy). Secara nominal, penerimaan pajak didorong pertumbuhan positif dari komponen Pajak Penghasilan (PPh) tumbuh sebesar 43,71 persen, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM tumbuh sebesar 30,96 persen, dan Pajak Bumi dan Bangunan tumbuh sebesar 34,18 persen.

Penerimaan Pajak sangat baik dan tumbuh positif, dampak harga komoditas, pemulihan ekonomi, dan dampak kebijakan (phasing-out insentif fiskal dan Program Pengungkapan Sukarela (PPS)). Ke depannya, penerimaan pajak diperkirakan akan mengalami normalisasi. Realisasi PPS di Jawa Barat sampai dengan April 2022 sebesar Rp729,78 miliar dengan jumlah Wajib Pajak sebanyak 4.901.   


Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penerimaan Pajak sampai dengan April 2022 ditopang oleh lima sektor dominan yang menyumbang 79,94 persen penerimaan pajak Provinsi Jawa Barat. Mayoritas sektor utama penerimaan pajak terus melanjutkan tren pertumbuhan yang positif bulan sebelumnya. Sektor industri pengolahan dan perdagangan tumbuh double digits dimana kinerjanya didorong oleh peningkatan produksi, ekspor dan impor, serta konsumsi akibat pulihnya permintaan global dan domestik dimana masing-masing tumbuh 48,06 persen (yoy) dan 19,59 persen (yoy). Sektor Kegiatan Jasa Lainnya tumbuh sebesar 5,33 persen, Sektor Real Estat kinerjanya didorong oleh pertumbuhan aktivitas konstruksi yang tumbuh 3,81 persen (yoy). Selain itu, kinerja sektor Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh positif sebesar 3,15 persen karena peningkatan setoran PPh 21, profitabilitas mulai membaik.


Sedangkan, penerimaan perpajakan yang bersumber dari kepabeanan dan cukai di Jawa Barat, realisasinya sampai dengan akhir April 2022 mencapai sebesar Rp14,27 triliun atau 42,47 persen terhadap target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 33,1 persen (yoy).  Kinerja kepabeanan dan cukai berdasarkan nominal dan pertumbuhannya tercatat positif dan tumbuh siginifikan di semua komponen. Penerimaan Bea Masuk mencapai sebesar Rp363,38 miliar atau 51,67 persen dari target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 87,32 persen (yoy) karena didorong kinerja impor Jawa Barat, terutama mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis serta kain rajutan. Selanjutnya, penerimaan Cukai mencapai Rp13,9 trilliun atau 42,28 persen dari target APBN 2022 dengan tumbuh sebesar 32,10 persen (yoy).


Realisasi PNBP sampai dengan akhir April 2022, lanjutnya, mencapai Rp1,54 triliun atau 35,6 persen dari target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 14,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Pencapaian realisasi PNBP di Jawa Barat tersebut terutama bersumber dari realisasi PNBP lainnya dan pendapatan badan layanan umum (BLU) masing-masing sebesar Rp983,29 miliar dan Rp557,62 miliar. PNBP lainnya tumbuh terutama didorong komponen PNBP Biaya Pendidikan, PNBP Kekayaan Negara dan Lelang, PNBP Pelayanan Pertanahan, PNBP Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), dan PNBP Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).


Realisasi Belanja Negara

Sebagai informasi, di bulan April 2022, APBN terus melanjutkan kinerja yang optimal. Realisasi belanja negara di Jawa Barat sampai dengan akhir April 2022 mencapai Rp33,39 triliun atau 30,22 persen dari target APBN 2022. Belanja Negara diupayakan terus berakselerasi untuk memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat tercapai sebesar Rp10,90 triliun atau 24,82 persen dari target APBN 2022 dan masih mengalami kontraksi sebesar 2,51 persen. Rendahnya realisasi Belanja Pemerintah Pusat disebabkan rendahnya realisasi belanja barang dan belanja modal. Kinerja penyerapan belanja di Jawa Barat untuk bulan-bulan selanjutnya diharapkan semakin membaik untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi dan target pembangunan.


Belanja Pemerintah pusat melalui Belanja Kementerian/Lembaga terutama dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, pembayaran Tunjangan Hari Raya, pendanaan atas kegiatan operasional K/L, program kegiatan K/L untuk pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta pembayaran bantuan iuran jaminan kesehatan nasional. Kinerja penyerapan belanja menjelang akhir triwulan II 2022 diharapkan semakin baik seiring dengan akselerasi belanja barang K/L dan belanja modal untuk berbagai proyek pembangunan di Jawa Barat seperti pengembangan bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya, pelayanan transportasi perkeretaapian, pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional, pengembangan jaringan irigasi permukaan, rawa, dan non-padi, serta program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.


Selanjutnya, penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir April 2022 mencapai Rp22,49 triliun atau 33,78 persen target APBN 2022. Belanja TKDD masih tumbuh negatif sebesar 0,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan masih ditopang dana Transfer ke Daerah, yaitu realisasi DBH sebesar Rp733,60 miliar atau 13,37 persen masih mengalami kontraksi sebesar 74,27 persen, sedangkan realisasi DAU sebesar Rp13,60 triliun atau 41,67 persen dari pagu dengan tumbuh sebesar 9,49 persen. Sementara itu, penyaluran DAK Non Fisik tumbuh negatif sebesar 1,13 persen atau sebesar Rp5,98 triliun sudah tersalurnya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Sedangkan untuk realisasi DAK Fisik di Jawa Barat sebesar Rp2,09 miliar atau 0,06 persen masih mengalami kontraksi sebesar 88,75 persen. Untuk realisasi Dana Desa tumbuh cukup signifikan sebesar 60,97 persen dibandingkan bulan April tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp2,16 triliun atau 35,15 persen dari pagu.


Realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa s.d. Bulan April 2022 sebesar Rp694,64 miliar yang disalurkan kepada 639,7 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 4.906 Desa di Jawa Barat. Sedangkan realisasi Program PC-PEN tahun 2022 untuk Perlinsos sampai dengan April 2022 di Jawa Barat untuk program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp2,06 triliun untuk 1.74 juta KPM dan Program Sembako sebesar Rp2,37 triliun untuk 1,32 juta KPM.


Konferensi Pers ini selain dihadiri oleh wartawan dari berbagai media cetak dan dari RRI Jawa Barat, juga turut dihadiri oleh para Kepala Kantor Pelayanan semua unit Eselon I Kementerian Keuangan di Jawa Barat, melalui daring ataupun melalui luring.

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini