Banda Aceh – Mengawali tahun 2022, Kanwil Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh bersinergi dengan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan berinisiatif menggelar forum knowledge
sharing dengan tema “Zona Integritas WBK/WBBM: Komitmen, Upaya, dan
Evaluasi" secara virtual melalui zoom meetings dan streaming di kanal
youtube Kanwil DJKN Aceh pada Senin, (3/1). Dihadiri oleh seluruh pegawai di
Kanwil dan KPKNL di lingkungan DJKN seluruh Indonesia, Kanwil DJKN Aceh
menghadirkan narasumber dari Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Organta),
Setjen Kemenkeu dan Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan yang telah berhasil
memperoleh predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM-red) dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di tahun
2021.
Sekretaris DJKN Dedi Syarif Usman menyampaikan bahwa
pembangunan zona integritas ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dalam melaksanakan program reformasi birokrasi pada unit kerja
sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010, di mana
reformasi birokrasi tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama
yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang
bersih dan bebas dari KKN, serta peningkatan pelayanan publik. “Sehingga untuk
mendukung percepatan tercapainya sasaran hasil tersebut, diharapkan seluruh
unit kerja dapat melakukan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM,”
ujarnya.
Beberapa poin yang perlu mendapat perhatian dari unit kerja
ketika melakukan pembangunan Zona Integritas, lanjut Dedi, yaitu agar unit
kerja memastikan kembali bahwa seluruh layanan yang diberikan kepada pengguna
layanan memang sudah sesuai dengan SOP dan janji layanan. “Sebagaimana janji merupakan
sesuatu yang harus kita tepati, maka sudah semestinya kita memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan sesuai janji kita bahkan kalau bisa melebihi ekspektasi
mereka,” kata Dedi.
Ke depannya, ia berharap sinergi dan kolaborasi ini dapat
terus dilanjutkan, semata-mata untuk saling mendukung dalam peningkatan
pelayanan ke masyarakat, yang tentunya akan memberikan dampak pada peningkatan
citra dan nama baik organisasi DJKN, dan Kementerian Keuangan secara luas.
Senada dengan Sekretaris DJKN, Kepala Kanwil DJKN Aceh Syukriah
HG membuka acara dengan menyampaikan bahwa Kanwil DJKN Aceh ingin berkolaborasi
dengan insan DJKN Dinamis lainnya untuk belajar bersama membangun komitmen yang
lebih kuat agar mampu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
sebagai ASN.
Peningkatan kualitas apapun dapat dilakukan jika setiap
pegawai tidak pernah berhenti melakukan evaluasi atas apa yang sudah dihasilkan.
Belajar memahami dan mengimplementasikan “BERAKHLAK” sebagai core values ASN
seluruh Indonesia dan bangga melayani bangsa sebagai employee branding ASN.
"Kami yakin dengan semangat Kemenkeu Satu, kita mampu
lebih baik lagi di tahun ini, kebutuhan akan layanan yang cepat, tepat,
transparan dan akuntabel dapat kita penuhi dengan sinergi dan kolaborasi.
Semoga sinergi antara DJKN Aceh dan DJBC Sulawesi Bagian Selatan pagi ini bisa
mencerahkan kita semua dalam meningkatkan kinerja dan melayani bangsa,” kata
Syukriah.
Kepala Biro Organta Setjen Kemenkeu Ari Wahyuni menyampaikan
ucapan terima kasih atas undangan dari Kanwil DJKN Aceh pada rapat pertama di
tahun 2022 yang berhasil mengumpulkan Kanwil DJKN dan KPKNL di seluruh
Indonesia. Ari menyampaikan pesan dari Menteri Keuangan bahwa Kemenkeu tidak
akan pernah mencapai puncak terbaik karena seluruh pegawai diberikan ladang
amal untuk lebih baik lagi. “Jika diperhatikan program WBK/WBBM dalam segala
dimensinya ini benar-benar nyata bukan sekedar ritual formalitas, sebab kantor
yang sudah berpredikat WBK dan WBBM sekalipun belum tentu bebas dari KKN jika
program ini hanya digunakan sebagai ajang formalitas semata,” kata Ari.
Sampai dengan tahun 2021, unit kerja di Kementerian
Keuangan yang sudah berpredikat WBK sebanyak 484, sedangkan unit kerja yang
sudah berpredikat WBBM baru mencapai 70. Jumlah unit kerja yang telah mendapatkan
WBK/WBBM adalah sebanyak 554 dari total 940 satuan kerja di Kemnterian
Keuangan. “Tidak hanya internal tetapi juga di eksternal Kemenkeu juga harus
bersama-sama membentuk the island of integrity untuk kesejahteraan Indonesia,”
kata Ari.
Untuk menjaga keberlangsungan WBK/WBBM perlu dilakukan
pemantauan dan evaluasi. Setjen Kemenkeu selaku pembina zona integritas
WBK/WBBM telah menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/KMK.01/2021
tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Dipandu oleh pembawa acara, Vera Intan Karlina dan
bertindak sebagai moderator, Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Aceh Novrizal,
menuju acara inti yaitu penyampaian materi oleh Danang Endrayana, Kasubbag
Pelayanan Publik Biro Organta Setjen Kemenkeu dan Nugroho Wahyu Widodo, Kepala
Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan.
Danang menyampaikan current issue hasil penilaian WBK/WBBM
2021 dan persiapan WBK/WBBM 2022. Dalam pemaparannya, Danang mengungkapkan
sampai dengan tahun 2021, Kementerian/Lembaga/Pemda yang telah meraih WBK
adalah sebanyak 1.896 unit kerja dan 213 sudah berpredikat WBBM, unit kerja di
Kemenkeu dengan predikat WBK sebanyak 484 dan WBBM sebanyak 70, sedangkan di
DJKN, 58 unit kerja sudah berpredikat WBK dan 12 unit kerja sudah meraih WBBM.
Namun angka ini bisa saja mengalami pergerakan atau perubahan akibat adanya
reorganisasi secara besar-besaran yang tugas dan fungsinya tersebar pada
unit-unit lain di lingkungan Kementerian Keuangan.
Dari paparan yang disampaikan secara rinci dan
menginspirasi tersebut, ia juga mengungkapkan beberapa catatan hasil evaluasi
ZI tahun 2020 dari Tim Penilai Nasional upaya yang perlu dilanjutkan oleh
Kanwil DJKN Aceh, diantaranya adalah keberlanjutan inovasi yang telah dibangun,
mengembangkan inovasi pelayanan (delta), dan menularkan keberhasilan
pembangunan ZI kepada unit lain.
Pada sesi berikutnya, Nugroho berbagi cerita sukses atas
Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan dalam meraih predikat WBBM tahun 2021.
Nugroho menyampaikan poin-poin penting yang dilakukan untuk memenuhi komponen
pengungkit WBK/WBBM, inovasi unggulan, program yang berdampak pada perekonomian
masyarakat, sinergi dengan unit lain di luar Kemenkeu, serta memberikan tips
and tricks field evaluation menghadapi Tim Penilai hingga dalam meraih WBBM.
Di sesi terakhir, moderator memberikan kesempatan kepada
peserta zoom meetings yang mencapai 317 partisipan untuk bertanya jawab dan
berdiskusi dengan narasumber. Terjadi diskusi yang cukup antusias dari peserta
karena ternyata banyak peserta yang bertekad dan berharap dapat meraih WBK/WBBM
di tahun mendatang. (narasi/foto: anton w)