Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kanwil DJBC Khusus Papua Berikan Tips Meraih WBK dan WBBM
Anton Wibisono
Jum'at, 31 Desember 2021 pukul 11:57:35   |   461 kali

Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh menghadirkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Papua yang telah sukses meraih WBBM tahun 2021 untuk memberikan tips guna menyongsong zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2022 yang digelar pada Senin, (27/12) secara virtual melalui zoom meetings dan streaming melalui kanal youtube Kanwil DJKN Aceh.


Selain mengundang seluruh pegawai Kanwil DJKN, acara ini juga mengundang satuan kerja koordinator wilayah di lingkup Provinsi Aceh dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Ditjen Kekayaan Negara, Dedi Syarif Usman sebagai opening speaker. Kemudian yang menjadi narasumber adalah Kepala Kanwil DJBC Khusus Papua, Gatot Sugeng Wibowo dan Kepala Kepatuhan Internal pada Kanwil DJBC Khusus Papua, Iwan Agung Kusuma dengan moderator Arif Nur Hidayat, Kepala Seksi PKN I dan Izzia An Nabila sebagai MC dalam acara ini.


“Meraih predikat WBBM memang penting, kita bisa raih itu tapi yang terpenting adalah peningkatan kualitas pelayanan publik. Jika kualitas pelayanan meningkat, masyarakat akan mendukung karena masyarakat merupakan unsur negara. Selain itu, tujuan dari pembangunan zona intergritas adalah meningkatnya pelayanan publik dan terwujudnya kantor yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta bersih melayani. Kita hari ini belajar dari tips dan kiat Kanwil DJBC Khusus Papua dalam meraih predikat WBBM,” kata Sekretaris DJKN Dedi Syarif Usman dalam arahannya.


Ditempat yang sama, Kepala Kanwil DJKN Aceh Syukriah HG menyampaikan bahwa sebagai ASN, seluruh pegawai harus mengemban amanah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna layanan secara transparan, cepat, dan akuntabel sesuai tugas dan fungsi masing-masing. “Dalam menghadapi tantangan tata kelola yang baik (good governance-red), Kanwil DJKN Aceh melakukan perbaikan terus-menerus, mengembangkan inovasi dan kreatifitas. Untuk itulah, kita mendengarkan kisah tim Kanwil DJBC Khusus Papua yang berhasil meraih WBBM tahun ini. Semoga pengalaman dan ilmu yang diberikannya nanti memberikan manfaat bagi kita untuk meningkatkan pelayanan publik, “ ujarnya di pagi yang cerah.


Kepala Kanwil DJBC Khusus Papua Gatot Sugeng Wibowo harus mengakui bahwa memang tidak mudah mendapatkan predikat WBBM. “Namun dengan kesungguhan dan kerja keras, predikat itu dapat kami raih. Tidak ada artinya kalau capaian itu tidak kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami bertekad bersama-sama tujuh KPPBC dalam meraih Wilayah Bebas dari Korupsi . Bagaimana menciptakan island of integrity di Papua? Kami menciptakan inovasi klinik WBK untuk mendampingi dan memberikan asistensi unit kerja meraih WBK serta inovasi layanan yang mempersempit waktu layanan sesuai dengan keinginan masyarakat,” kata Gatot dalam sambutannya.


Ia memberikan beberapa tips dalam meraih WBK/WBBM yaitu: Pertama, mengimplementasikan zona integritas sesuai enam area perubahan, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Dalam meraih WBBM, poin penting berada di area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Inovasi layanan yang berbeda dengan unit kerja lain, pelayanan yang sudah dilakukan secara terpadu, evaluasi pelayanan dengan melaksanakan survei kepuasan, dan pelayanan prima


Kedua, kedeltaan Pembangunan ZI WBK/WBBM. Upaya yang dilakukan Kanwil DJBC Khusus Papua adalah meningkatkan pelayanan di tengah pandemi covid-19 antara lain perbaikan janji layanan masterlist hulu minyak dan gas bumi yang sebelumnya lima jam menjadi empat jam. Pelaksanaan ekspor perdana dengan strategi mendorong peran KPPBC dengan mandatori IKU Ekspor Perdana dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga ekspor langsung dari wilayah Papua menjadi hemat biaya logistik.


“Kami menciptakan inovasi. Adapun inovasi yang diciptakan sebelum WBK ada sembilan antara lain Bea Cukai Siaga, Aplikasi Kutong Papua, Influencer Kanwilsus Papua, Teras Inspirasi (Terapis), Aplikasi INTIPIN Penerimaan, Koperasi BCP, Duta WBK, IKU Mandatori WBK, dan IKU KAJIAN.


Sedangkan inovasi setelah WBK, lanjutnya,  ada 11 antara lain: Klinik WBK, Perbaikan Janji Layanan, IKU Mandatory Devisa Ekspor, KO PATUH, SA PAKAI, Aplikasi INTIPIN DUITKU, Aplikasi INTIPIN Pegawaiku, Keberatan dan Banding Online (KABAR), Aplikasi INTIP NHP, Single Security, Pesan Singkat Website. Inovasi Unggulan kami adalah Klinik WBK yang mengedukasi, mengasistensi, dan mengajak baik internal dan eksternal Kemenkeu dalam membangun WBK/WBBM.


“Sebelumnya belum ada unit kerja di Papua Barat yang berinistiatif memberikan bimbingan membangun zona integritas. Selanjutnya inovasi ini direplikasi kepada unit kerja lain,” ujar Kepala Kepatuhan Internal pada Kanwil DJBC Khusus Papua Iwan Agung Kusuma dengan semangat.

Acara diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab dari peserta cukup antusias, hal ini terlihat dari  banyaknya  peserta yang mengajukan pertanyaan dan ingin menghilangkan rasa penasaran bagaimana membangun zona integritas di wilayah kerjanya masing-masing. (narasi/foto: muyadi & anton/seksi informasi)

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini