Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) Aceh menghadirkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) Khusus Papua yang telah sukses meraih WBBM tahun 2021 untuk
memberikan tips guna menyongsong zona integritas menuju Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2022 yang digelar pada Senin, (27/12) secara
virtual melalui zoom meetings dan streaming melalui kanal youtube Kanwil DJKN
Aceh.
Selain mengundang seluruh pegawai Kanwil DJKN, acara ini
juga mengundang satuan kerja koordinator wilayah di lingkup Provinsi Aceh dan
dihadiri langsung oleh Sekretaris Ditjen Kekayaan Negara, Dedi Syarif Usman
sebagai opening speaker. Kemudian yang menjadi narasumber adalah Kepala Kanwil
DJBC Khusus Papua, Gatot Sugeng Wibowo dan Kepala Kepatuhan Internal pada
Kanwil DJBC Khusus Papua, Iwan Agung Kusuma dengan moderator Arif Nur Hidayat,
Kepala Seksi PKN I dan Izzia An Nabila sebagai MC dalam acara ini.
“Meraih predikat WBBM memang penting, kita bisa raih itu
tapi yang terpenting adalah peningkatan kualitas pelayanan publik. Jika kualitas
pelayanan meningkat, masyarakat akan mendukung karena masyarakat merupakan
unsur negara. Selain itu, tujuan dari pembangunan zona intergritas adalah
meningkatnya pelayanan publik dan terwujudnya kantor yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme serta bersih melayani. Kita hari ini belajar dari tips
dan kiat Kanwil DJBC Khusus Papua dalam meraih predikat WBBM,” kata Sekretaris
DJKN Dedi Syarif Usman dalam arahannya.
Ditempat yang sama, Kepala Kanwil DJKN Aceh Syukriah HG
menyampaikan bahwa sebagai ASN, seluruh pegawai harus mengemban amanah untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna layanan secara transparan,
cepat, dan akuntabel sesuai tugas dan fungsi masing-masing. “Dalam menghadapi
tantangan tata kelola yang baik (good governance-red), Kanwil DJKN Aceh
melakukan perbaikan terus-menerus, mengembangkan inovasi dan kreatifitas. Untuk
itulah, kita mendengarkan kisah tim Kanwil DJBC Khusus Papua yang berhasil
meraih WBBM tahun ini. Semoga pengalaman dan ilmu yang diberikannya nanti memberikan
manfaat bagi kita untuk meningkatkan pelayanan publik, “ ujarnya di pagi yang
cerah.
Kepala Kanwil DJBC Khusus Papua Gatot Sugeng Wibowo harus
mengakui bahwa memang tidak mudah mendapatkan predikat WBBM. “Namun dengan kesungguhan
dan kerja keras, predikat itu dapat kami raih. Tidak ada artinya kalau capaian
itu tidak kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami bertekad
bersama-sama tujuh KPPBC dalam meraih Wilayah Bebas dari Korupsi . Bagaimana
menciptakan island of integrity di Papua? Kami menciptakan inovasi klinik WBK
untuk mendampingi dan memberikan asistensi unit kerja meraih WBK serta inovasi
layanan yang mempersempit waktu layanan sesuai dengan keinginan masyarakat,”
kata Gatot dalam sambutannya.
Ia memberikan beberapa tips dalam meraih WBK/WBBM yaitu: Pertama,
mengimplementasikan zona integritas sesuai enam area perubahan, yaitu Manajemen
Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan
Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Dalam meraih WBBM, poin penting berada di area Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik. Inovasi layanan yang berbeda dengan unit kerja lain, pelayanan yang
sudah dilakukan secara terpadu, evaluasi pelayanan dengan melaksanakan survei
kepuasan, dan pelayanan prima
Kedua, kedeltaan Pembangunan ZI WBK/WBBM. Upaya yang
dilakukan Kanwil DJBC Khusus Papua adalah meningkatkan pelayanan di tengah
pandemi covid-19 antara lain perbaikan janji layanan masterlist hulu minyak dan
gas bumi yang sebelumnya lima jam menjadi empat jam. Pelaksanaan ekspor perdana
dengan strategi mendorong peran KPPBC dengan mandatori IKU Ekspor Perdana dalam
rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga ekspor langsung dari wilayah
Papua menjadi hemat biaya logistik.
“Kami menciptakan inovasi. Adapun inovasi yang diciptakan
sebelum WBK ada sembilan antara lain Bea Cukai Siaga, Aplikasi Kutong Papua,
Influencer Kanwilsus Papua, Teras Inspirasi (Terapis), Aplikasi INTIPIN
Penerimaan, Koperasi BCP, Duta WBK, IKU Mandatori WBK, dan IKU KAJIAN.
Sedangkan inovasi setelah WBK, lanjutnya, ada 11 antara lain: Klinik WBK, Perbaikan
Janji Layanan, IKU Mandatory Devisa Ekspor, KO PATUH, SA PAKAI, Aplikasi
INTIPIN DUITKU, Aplikasi INTIPIN Pegawaiku, Keberatan dan Banding Online
(KABAR), Aplikasi INTIP NHP, Single Security, Pesan Singkat Website. Inovasi
Unggulan kami adalah Klinik WBK yang mengedukasi, mengasistensi, dan mengajak
baik internal dan eksternal Kemenkeu dalam membangun WBK/WBBM.
“Sebelumnya belum ada unit kerja di Papua Barat yang berinistiatif
memberikan bimbingan membangun zona integritas. Selanjutnya inovasi ini
direplikasi kepada unit kerja lain,” ujar Kepala Kepatuhan Internal pada Kanwil
DJBC Khusus Papua Iwan Agung Kusuma dengan semangat.
Acara diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab dari peserta
cukup antusias, hal ini terlihat dari
banyaknya peserta yang mengajukan
pertanyaan dan ingin menghilangkan rasa penasaran bagaimana membangun zona
integritas di wilayah kerjanya masing-masing. (narasi/foto: muyadi &
anton/seksi informasi)