Surakarta - Sebagai salah
satu bentuk pelaksanaan mandat untuk mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKM) berorientasi ekspor serta menindaklanjuti arahan
Menteri Keuangan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar instansi
dalam Kementerian Keuangan maupun bersama kementerian/lembaga
yang lain, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kementerian
Keuangan telah mencanangkan konsep Rumah Ekspor yang merupakan wadah yang dapat
dimanfaatkan
bagi seluruh pemangku kepentingan baik K/L, pemerintah daerah maupun pelaku
usaha yang ditujukan untuk menawarkan solusi dalam melakukan kegiatan
berorientasi
ekspor.
Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Meirijal
Nur menyampaikan bahwa rumah ekpor adalah tempat berinteraksi berbagai
institusi yang mendukung pelaksanaan ekspor, baik dari internal Kementerian
Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat
Jenderal Pajak (DJP), Lembaga Nasional Single Window (LNSW), dari pemerintah daerah,
terutama LPEI, dan special mission vehicle (SMV) lainnya. Hal ini
disampaikannya saat acara Temu Wicara Pemangku Kepentingan pada Jumat (15/10)
di Rumah Ekspor, Surakarta, Jawa Tengah.
“Dengan
sinergi berbagai institusi ini kami mengharapkan kita bisa membangung sebuah
rencana besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekspor di Indonesia khususnya di
wilayah Surakarta. Kami mengharapkan kita dapat memanfaatkan momentum ini untuk
bersama sama bangkit dan mudah mudahan rencana besar ini dapat kita wujudkan.
Karena kami yakin dengan bekerjasama bahu membahu berpegangan tangan untuk
melejit Kembali mengejar ketertinggalan kita dalam dua tahun ini akibat
pandemic Covid-19,” ujar Meirijal.
Dalam
acara yang juga dihadiri oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Direktur
Eksekutif LPEI, Daniel James Rompas menyampaikan rumah
ekspor ini diharapkan menjadi solusi pelaku usaha yang berorientasi ekspor
khususnya di wilayah Surakarta. “Sesuai mandat kami, gotong royong seluruh
kementerian dan lembaga ini diharapkan meningkatkan nilai dan volume ekspor
yang berkelanjutan di Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya,” ungkapnya.
Sebagai informasi, tidak hanya sinergi antar K/L, rumah ekspor
akan menyediakan National Export Dashboard (NED). NED merupakan dashboard panel data terintegrasi yang memvisualisasikan
data, informasi dan analisis kinerja ekspor nasional seperti sebaran wilayah,
jenis komoditas, dan negara tujuan ekspor. Akses data ini yang kemudian dapat
dimanfaatkan baik oleh pelaku usaha ekspor di Surakarta dan sekitarnya maupun
pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun strategi ekspor ke depan serta
kajian dan penelitian.