Palembang – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) bekerja sama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung menyelenggarakan DJKN Goes To Campus
untuk menjelaskan mengenai isu-isu APBN dan manfaat kekayaan negara secara
daring maupun streaming Youtube kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Fatah Palembang dan Universitas Tridinanti Palembang pada Kamis, (2/9).
Isu APBN ini dan kekayaan negara ini, sesuai arahan Menteri
Keuangan dan sesuai strategi komunikasi Kemenkeu harus dapat dikomunikasikan
secara konsisten khususnya kepada generasi muda.
GTC yang mengambil lokus dua perguruan tinggi baik negeri
dan swasta di Kota Palembang ini sehingga unsur keseimbangan dalam penyampaian
komunikasi bisa tercapai. Penyelenggara juga menghadirkan pemateri nasional,
Hidayat Amir, Ph.D, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal
Kemenkeu RI, serta Pembicara dari KPKNL Palembang, Ridho Wahyono.
Acara GTC yang dihadiri lebih dari 500 peserta dibuka oleh
Kepala Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung Surya Hadi,
dilanjutkan Keynote Speech Rektor UIN Raden Fatah Prof. DR. Nyayu Khodijah,
S.Ag., M.Si. dan Rektor Universitas Tridinanti DR. Ir. Nyimas Manisah, MP.
Dalam pembukaan acara, Surya menyampaikan bahwa DJKN
merupakan salah satu unit Eselon I Kementerian Keuangan yang mempunyai visi
menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional, akuntabel, dalam rangka
mendukung visi Kementerian Keuangan yaitu menjadi pengelola keuangan negara
untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif,
dan berkeadilan serta untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ia menjelaskan Kanwil
DJKN SJB merupakan unit setingkat Eselon II pada DJKN yang mempunyai empat
kantor operasional setingkat Eselon III yaitu; KPKNL Palembang, KPKNL Lahat,
KPKNL Jambi, dan KPKNL Pangkal Pinang. “Kantor operasional tersebut mempunyai
tugas dan fungsi teknis pengelolaan kekayaan negara, pelayanan piutang negara,
pelayanan lelang, dan pelayanan penilaian,’ jelasnya.
Dalam kaitan APBN, Surya mengemukakan APBN sebagai
instrumen utama pelindung dan penopang ekonomi Indonesia harus dijaga
kredibilitas dan efektivitasnya. Pemulihan ekonomi yang mulai terlihat di awal
2021 diharapkan dapat membuat APBN tidak harus terus bekerja sendiri. “Dukungan
dari dunia usaha dan masyarakat menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan
APBN. Pemerintah berkomitmen melakukan penguatan penanganan sektor kesehatan
karena kunci memulihkan ekonomi adalah dengan menekan, menurunkan tingkat
penularan Covid 19,” ungkap Surya.
Pemerintah, lanjutnya, juga terus menstimulasi aktivitas
ekonomi melalui berbagai bentuk perlindungan sosial maupun insentif usaha. Ini
diharapkan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu motor
penggerak pertumbuhan ekonomi.
Terkait pengelolaan BMN, dirinya mengatakan pengelolaan
kekayaan negara yang semakin berkembang dan kompleks perlu pengelolaan yang
optimal. DJKN selaku pengelola BMN mampu memaksimalkan aset negara agar seluruh
masyarakat dapat merasakan benar manfaatnya, dengan melihat konteks dan situasi
yang terus berubah, tantangan yang makin meningkat dan dinamis. DJKN harus bisa
beradaptasi dan berinovasi dalam pengelolaan kekayaan Negara tidak hanya dalam
pikiran tapi juga dengan hati.
Di tempat yang sama, Rektor UIN Raden Fatah Palembang,
Prof. DR. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. menyampaikan fungsi dan sumber-sumber
APBN baik dari Pajak, PNBP, maupun Hibah. Pada UIN Raden Fatah sendiri
bentuk-bentuk penerimaan APBN diantaranya adalah uang kuliah yang dibayarkan
oleh mahasiswa, pemanfaatan BMN dalam bentuk sewa gedung kepada pihak Ketiga,
dan penerimaan dalam bentuk hibah. “Alhamdulillah,
dalam statusnya DJKN sebagai pengelola BMN, UIN Raden Fatah Palembang telah difasilitasi
mendapatkan hibah berupa tanah dan bangunan yang secepatnya akan dimanfaatkan
untuk peningkatan kualitas pendidikan di UIN Raden Fatah Palembang,” ungkapnya.
Rektor Universitas Tridinanti, Ibu DR. Ir. Nyimas Manisah,
MP dalam keynote speechnya menyampaikan rasa terima kasihnya dapat
berpartisipasi dalam kegiatan edukasi GTC bersama dengan para mahasiswanya. Ia mengatakan
bagaimana pentingnya pengetahuan bagi mahasiswa tentang APBN dan juga kekayaan
negaranya. Mahasiwa sebagai bagian dari masyarakat secara umum memang
seharusnya faham dan peduli tentang keuangan negaranya, apalagi negara kita
dalam keadaan terdampak pandemik saat ini.
“Mahasiswa harus melek pengeluaran apa saja yang
menyebabkan defisit APBN dan bagaimana solusinya. Dalam kaitannya Barang Milik
Negara, mahasiswa juga harus mengetahui apa itu BMN, siapa pengguna dan
pengelola serta siapa yang bertanggung jawab terhadap BMN itu sendiri<’
ungkap Nyimas.
Acara inti berupa penyampaian materi yang dimoderatori oleh
Istiqomah Handayani dimulai dari Hidayat Amir, Ph.D. Tema yang ia sampaikan
adalah “Kerja Keras APBN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional”. Ia menyampaikan bahwa
pandemi Covid yang masih berlangsung dan bahkan dengan varian virus baru yang
bermutasi merupakan kejadian yang tidak disangka apalagi direncanakan. Dan
lebih parah virus tersebut membunuh manusia sangat banyak dan terus berjatuhan
korban, ekonomi juga terpuruk pada level terendah di seluruh dunia.
Indonesia tentunya tidak ingin kondisi ini
memporakporandakan kehidupan bangsa dan rakyat. Untuk itu, kita di Indonesia
menggunakan instrumen APBN sebaik mungkin dengan tetap memperhatikan
kesinambungan fiskalnya, sangat terukur, dan sangat hati-hati (pruden). “Penguatan
pondasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi juga dipersiapkan seperti
pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, penyederhanaan
regulasi, dan transformasional ekonomi,” ujarnya.
Materi kedua oleh Kepala KPKNL Palembang, Ridho Wahyono,
yang mengambil tema Pentingnya Pengelolaan BMN. Mengapa sekarang lebih penting?
Ia menyampaikan BMN merupakan pendukung utama layanan publik/tusi pemerintah,
BMN memiliki proporsi signifikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
sehingga menjadi penentu opini LKPP itu sendiri.
Selain itu, BMN merupakan salah satu unsur Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP), dan BMN juga menjadi sumber pendanaan bagi keuangan
negara (underlying asset). Ridho juga membahas terkait jenis-jenis
pemanfaatan BMN yang dilaksanakan oleh DJKN dengan tujuan sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Pelaksanaan DJKN GTC 2021 Palembang makin seru dengan
kelincahan tiga orang MC yaitu : Viana Vebby Christy, Nia Herningtyas, dan
Selly Monica membawakan acara baik acara utama maupun acara games. (gsw)