Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Bukalapak Bagikan Kiat Sukses dalam Membangun Sebuah Digital Marketplace
Nurul Hidayat
Kamis, 02 September 2021 pukul 08:00:31   |   1194 kali

Jakarta – Salah satu perwakilan marketplace yang berstatus perusahaan start up di Indonesia, Bukalapak memberikan cerita perjalanan dalam membangun kesuksesan sebagai salah satu pelopor digital marketplace di Indonesia pada kegiatan knowledge sharing bertema “Inovasi dan Proses Bisnis Marketplace” dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Rakernas DJKN) tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring, Rabu (1/9) melalu virtual.


Analis Komunikasi Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal sebagai narasumber menyampaikan bahwa Bukalapak mempunyai misi untuk mewujudkan ekonomi yang berkeadilan bagi semua dengan cara memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui penggunaan teknologi. Dengan misi tersebut, Bukalapak berharap kehadiran mereka dapat membantu UMKM Indonesia untuk memecahkan masalah-masalah utamanya yaitu akses terhadap lembaga keuangan, infrastruktur yang terbatas untuk melakukan perdagangan, serta membantu mentransformasi UMKM melalui penggunaan teknologi digital.


Pria yang akrab disapa Fai itu menyebutkan bahwa Bukalapak yang didirikan di kamar kos-kosan dengan modal awal hanya sebesar Rp80.000 ini diawali dari keprihatinan founder-founder mereka dengan kondisi UMKM-UMKM di Indonesia khususnya warung-warung kecil yang sejatinya merupakan motor penggerak utama ekonomi di masyarakat. “Kami pada akhirnya mendorong warung-warung tersebut untuk menjadi Mitra Bukalapak agar mampu untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan ritel modern yang saat ini semakin berkembang dan menjangkau pelosok-pelosok,” ungkapnya.


Melalui penggunaan Aplikasi Mitra Bukalapak ini, Fai menuturkan bahwa warung-warung tersebut didorong untuk tidak hanya menjual produk-produk fisik tetapi juga dapat menjual produk-produk virtual seperti pulsa, paket data, pembayaran tagihan, sampai dengan voucher untuk game. “Dalam pemenuhan stok barang dagangan warung pun para pemilik warung tidak perlu menutup warungnya untuk berbelanja di pasar, karena melalui penggunaan Aplikasi Mitra Bukalapak barang dagangan mereka akan diantarkan secara langsung,” imbuhnya.


Pria yang telah berkecimpung selama 11 tahun di dunia marketing ini pun menuturkan bahwa saat ini Bukalapak telah menggandeng sekitar 6,9 juta UMKM berbentuk warung dan menjadi marketplace yang paling banyak menggandeng UMKM di Indonesia. Ia menuturkan bahwa banyaknya jumlah UMKM berbentuk warung yang menjadi Mitra Bukalapak didorong oleh benefit atau keuntungan yang dapat dapatkan oleh mitra yaitu pemenuhan stok barang dagangan dengan harga 15% s.d. 20% di bawah harga pasar, pendapatan warung yang bisa meningkat sampai tiga kali lipat, “Bahkan mitra warung dapat pula mendapatkan program pembinaan dan training dari Bukalapak,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Fai menjelaskan bahwa untuk dapat bersaing dengan online marketplace yang lain, Bukalapak mempunyai unique positioning. “Berkaca dari demografi pengguna Aplikasi Bukalapak kami dapati bahwa 70% pengguna aplikasi kami adalah pria dan barang-barang yang dijualpun sebagian besar adalah barang-barang hobi dan UMKM, oleh karenanya posisi ini yang coba kami pertahankan dan kembangkan,” terangnya.


Dari sisi komunikasi dan marketing Fai menjelaskan bahwa untuk dapat menggandeng Mitra Bukalapak, Tim Bukalapak terjun langsung ke lapangan untuk dapat menjelaskan bagaimana cara penggunaan aplikasinya, “Bahkan pada awal-awal didirikan founder-founder kami ikut turun ke lapangan untuk dapat menjelaskan bagaimana cara untuk menggunakan Aplikasi tersebut,” tambahnya. Ia menjelaskan bahwa dengan terjun ke lapangan selain sebagai ajang promosi hal ini pun dapat menjadi langkah Bukalapak untuk melakukan continuous improvement melalui penjaringan masukan-masukan perbaikan yang disampaikan oleh para mitra.


Hal lain yang disampaikan oleh Fai adalah terkait dengan pengelolaan keluhan pelanggan. “Bukalapak menyadari bahwa perjalanan ini tidak selalu berjalan manis, dalam perusahaan berbasis online dan digital kendala teknis terkait teknologi itu akan terus menerus terjadi sehingga kami akan terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem kami agar tidak terjadi banyak keluhan dari pelanggan. Bahkan dari sisi kemanan transaksi pun kami memfokuskan hampir seluruh pekerja ekspatriat kami di cyber security guna menjaga transaksi agar tetap aman,” terangnya.


Pada sesi akhir disukusi Fai membuka peluang dalam penjajakan Layanan Lelang DJKN untuk dapat bekerjasama dengan Bukalapak. Mengingat Lelang DJKN memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Bukalapak sebagai marketplace dan mempunyai keunikan tersendiri di sisi penawaran harga atau bidding yang dilakukan yang saat ini belum ada dan tersedia di Bukalapak.

Sebelumnya, dalam sambutan pembuka Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani menyampaikan harapannya agar knowledge sharing yang dilakukan menjadi bahasan yang menarik dan mampu memberikan inspirasi bagi DJKN untuk dapat mewujudkan inovasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada stakeholder DJKN. (teks: day/foto: Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini